Senin, 07 Maret 2016

Ahok: Sekarang Saya Putuskan Ikut "Teman Ahok"

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan akan mengikuti langkah-langkah yang dilakukan oleh pendukungnya, Teman Ahok.

Untuk saat ini, Basuki menunggu Teman Ahok dapat mengumpulkan persyaratan satu juta fotokopi KTP dan mencantumkan nama calon wakil gubernur.

"Sekarang saya putuskan untuk ikut Teman Ahok. Saya tidak mau anak-anak muda ini kecewa," kata Basuki di Balai Kota, Senin (7/3/2016).

Keputusan ini diambil sekalipun nantinya partai politik akan marah dan tidak mendukung dirinya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, terutama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Tahu-tahu anak-anak ini nanti tidak bisa mengumpulkan (fotokopi KTP), terus ada oknum KPU (Komisi Pemilihan Umum) DKI tidak profesional, dia batalin persyaratan dukungan (independen) semua. Soalnya, potensi saya batal (maju independen) ini gampang banget, loh," kata Basuki.

Dengan begitu, Basuki mengimbau Teman Ahok untuk dapat memahami risikonya bahwa ia tetap maju sebagai calon independen dan tidak membuka peluang bagi partai politik untuk dapat mengusungnya.

"Risiko di saya, lho. Ini ibarat sudah naik bus, mobil bagus sampai ke kota, ada sopir lengkap, kalian (Teman Ahok) ngajak saya naik bus. Eh mereka jawabnya apa, 'Kan Bapak naik bus sama kami, orang rame-rame. Kalau naik mobil mewah kan kami tidak ikut, Pak,'" ujar Basuki.

Pertemuan antara Basuki dan Teman Ahok berlangsung pada Minggu (6/3/2016) malam di Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Pertemuan berlangsung hingga pukul 22.30.

Dalam pertemuan itu, Basuki menjelaskan berbagai risiko yang akan diterima jika maju melalui jalur independen. Sebab, mereka harus mengumpulkan persyaratan satu juta fotokopi KTP, kembali mengisi nama calon wakil gubernur, dan lain-lain.

"Saya berusaha menjelaskan situasi bahaya. Namun, mereka juga sepakat, ya sudah, kalau kalian sudah sepakat, saya ikuti kalian saja kalau begini," kata Basuki.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

PDI-P: Semua Keputusan Ada di Tangan Ahok

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

 Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono menghargai keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang memutuskan untuk ikut Teman Ahok.

Gembong yakin, Ahok (sapaan Basuki) sudah paham risiko yang akan didapat terkait pilihan tersebut.

"Semua keputusan kan ada di tangan Ahok. Masa sih, seorang calon gubernur tidak punya prinsip dan tidak punya hitung-hitungan, tidak punya jalan keluar apa yang menjadi tuntutan Teman Ahok? Kan begitu," ujar Gembong ketika dihubungi, Senin (7/3/2016).

Bagi Gembong, sikap PDI-P terkait kondisi ini sudah jelas. Bagaimanapun juga, Ahok tetap harus mengikuti mekanisme partai jika memang ingin diusung. Mekanisme itu butuh waktu sehingga partai tidak bisa begitu saja menyatakan bahwa mereka mengusung Ahok.

Begitu pula dengan permintaan Ahok yang ingin Djarot Saiful Hidayat menjadi wakil gubernurnya lagi, Gembong mengatakan, keputusan mengenai hal itu tidak bisa dilakukan secara gegabah dan cepat.

Sebuah partai selalu memiliki mekanisme dalam mengambil keputusan. Dia mengatakan, PDI-P sudah menghargai sesuatu yang dikerjakan Teman Ahok dan keputusan yang kini diambil Ahok.

Dia meminta Teman Ahok dan Ahok juga memahami kondisi dan mekanisme yang harus dijalankan partai.
 
"Janganlah kami dipaksa pada hari ini menetapkan calon dari PDI-P, katakanlah calon wakil gubernur. Jangan dipaksa seperti itu karena semua itu harus melewati tahapan dan mekanisme yang sudah ditetapkan partai," ujar Gembong.

"PDI-P menghargai apa yang sudah dikerjakan Teman Ahok, tetapi Teman Ahok jangan memaksakan hal yang sudah menjadi ketentuan partai.
http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

Musim Ini, Konsistensi Valentino Rossi Dipertaruhkan

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

Valentino Rossi memprediksi balapan seri perdana di Grand Prix Qatar musim ini, Senin (21/3/2016) dini hari WIB, bakal berlangsung sengit. Terutama di lima lap terakhir akan sulit bagi 13 sirkus MotoGP bisa mendapatkan posisi ideal.

"Saya pikir banyak pembalap tampil cepat di GP Qatar, tapi saya tak perlu khawatir karena motor kami sangat kompetitif. Saya yakin jika lima lap terakhir balapan akan sulit bagi pembalap. Namun untungnya motor YZR M1 sudah tampil baik, sehingga kami dapat menjaga kecepatan di sana," beber Rossi seperti dikutip Speedweek, Senin (7/3/2016).

Jika menyelisik perjalanan Rossi sejak terakhir kali mengangkat mahkota juara pada 2009 lalu. Legenda hidup MotoGP tampaknya masih kesulitan menemukan performa apiknya di ajang balap kuda besi.

Terbukti, dalam enam tahun terakhir ia hanya mengoleksi 47 podium dengan sembilan kali menang dari 108 balapan di kelas utama. Posisi ideal yang didapat Rossi terjadi di musim lalu dimana The Doctor mampu mencetak 15 podium dari 18 balapan.

Sekarang yang jadi persoalannya adalah apakah Rossi mampu tampil kompetitif dengan pembalap muda ketika kekasih Linda Morselli sudah memasuki usia yang tak muda lagi? Apalagi ditambah dengan perubahan yang terjadi pada ban MotoGP.

Sebab selama menjalani sesi pramusim di tahun ini dengan menggunakan ban Michelin, Rossi tercatat sudah beberapa kali terjatuh. Sehingga ia gagal mencetak catatan waktu terbaik di Sirkuit Phillip Island dan Losail.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

Jual Pil Excimer ke Pelajar, Ibu dan Anak Diringkus

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

Seorang ibu beserta putranya diciduk di rumahnya, Kampung Wates RT02/03, Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi, Minggu 6 Maret 2016 malam. Mereka ditangkap karena menjual obat terlarang jenis excimer ke sejumlah pelajar SMP dan SMA di Bekasi.

Pelaku yang ditangkap adalah Emis (40), dan Nandar Sunarya (21). Dari tangan keduanya, petugas mengamankan 1.080 pil excimer di dalam toples dan sudah dalam bentuk kemasan plastik kecil berisi empat butir siap edar.

"Pembelinya pelajar di Pebayuran dan Kedung Waringin," ujar Kapolsek Pebayuran, AKP Siswo di Bekasi, Senin (7/3/2016).

Siswo menjelaskan, kasus ini terungkap saat petugas mendapati laporan adanya pelajar SMA berinisial S di Kedung Waringin yang tewas akibat kelebihan dosis mengonsumsi obat tersebut pada Sabtu 5 Maret 2016. Petugas Polsek Pebayuran kemudian menelusuri dan mendapati informasi bahwa korban membeli pil tersebut ke pelaku.

Berbekal informasi itu, petugas bergegas ke rumah tersangka dan mengamankannya tanpa perlawanan. Dari tangan tersangka, petugas menyita ribuan pil excimer yang disimpan dalam dua toples.

"Mereka memperoleh barang ini dari pemasok obat asal Karawang dan kami masih menelusurinya," katanya.

Dalam aksinya, kata dia, ibu dan anak ini saling berbagi tugas. Ibunya yang telah janda karena ditinggal mati suami, membeli pil tersebut dari pemasok obat. Nandar kemudian menjualnya ke sejumlah pelajar SMP dan SMA. Dalam aksinya yang baru sebulan ini, mereka berhasil menjual 3.000 pil excimer yang disimpan dalam tiga toples.

Untuk satu paket obat berisi empat butir mereka jual Rp10.000, sementara satu toples yang berisi 1.000 butir pil mereka beli sebesar Rp800.000. Apabila dikalkulasikan, maka keuntungan mereka menjual pil excimer satu toples sebesar Rp1,7 juta. Sementara mereka telah berhasil menjual tiga toples. "Untung Rp5,1 juta," ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Pebayuran, Ipda Suhardi menambahkan, pil tersebut berdampak buruk bila dikonsumsi secara berlebihan. Menurut dia, obat tersebut biasa digunakan oleh penderita gangguan jiwa, tentunya harus disertai resep dokter. "Sehingga obat ini membuat tenang pemakainya," tambahnya.

Tak hanya itu, kata dia, obat ini memang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai penenang. Bagi orang yang mengonsumsi dan menjual obat ini secara sembarangan, bisa dijerat dengan UU Kesehatan dan UU Psikoterapi. Bahkan, obat ini memberikan ketenangan dan keberanian bagi peminumnya.

Sehingga, lanjut dia, obat ini sangat digemari para pelajar, dengan efek keberanian itu membuat para pelajar untuk tawuran setelah meminum obat itu. Namun, bila dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan akan menyebabkan kecanduan, keracunan, over dosis hingga kematian. "Obat ini yang meracuni para pelajar," katanya.

Sementara Emis mengaku nekat menjual obat tersebut karena tergiur dengan keuntungan yang diperoleh. Dia menyatakan, tahu adanya obat tersebut dari Nandar yang merupakan residivis kasus pencurian dengan pemberatan. "Awalnya iseng saja jualan beginian (obat), buka warung untung kecil, jual obat untung besar.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888