Minggu, 03 Juli 2016

West Ham Sulit Pertahankan Payet Jika...


Bola Bca - Pemilik West Ham United David Gold mengakui sulit bagi pihaknya untuk mempertahankan Dimitri Payet jika ada tawaran dari dua klub raksasa La Liga, Real Madrid dan FCBarcelona. Meskipun demikian, West Ham akan tetap berusaha keras menjaga gelandang berusia 29 tahun tersebut.

Payet bermain sangat impresif dalam musim perdananya bersama West Ham pada Premier League musim 2015-2016. Tak heran jika Payet termasuk pemain kunci tim nasional Perancis pada ajang Piala Eropa 2016, termasuk ketika mencetak gol saat Les Bleus menang 5-2 atas Islandia pada babak perempat final, Minggu (3/7/2016).

Performa gemilang mantan pemain Marseille ini membuat kubu West Ham khawatir. Ini karena pemain yang sudah mengemas tiga gol selama pagelaran Piala Eropa 2016 tersebut akan menjadi sorotan dan incaran klub-klub elite Eropa.

"Kami akan berusaha sekuatnya untuk memastikan bahwa Dimitri tetap berkostum merah marun dan biru pada musim depan," ujar Gold kepada The Sun, seperti dikutip dari Football Espana.

"Kami ingin memperbaiki skuad dan Dimitri merupakan bagian integral dari apa yang ingin kami lakukan. Tetapi kami harus realistis karena jika Barcelona atau Real Madrid memberika tawaran dan dia ingin pindah, maka sulit untuk menahannya."

"Namun telepon belum berdering -- meskipun kami sadar bahwa peluang itu ada usai Piala Eropa 2016. Kami tidak bodoh. Tetapi, patut saya jelaskan bahwa kami tidak menerima telepon."

"Klub tentu saja tidak perlu menjual dia sehingga ini tidak masalah. Kami membelinya 10 juta poundsterling dan sekarang bisa meraup keuntungan."


Juventus Dapat Sinyal Bagus untuk Beli Cavani


Bola Bca - Juventus mendapat sinyal yang sangat bagus untuk mendapatkan striker asal Uruguay, Edinson Cavani. Sebab, laporan dari Perancis menyebutkan bahwa mantan penyerang Napoli tersebut menolak memperpanjang kontrak dengan Paris Saint-Germain.

Pemain berusia 29 tahun ini diyakini menjadi pilihan utama Juventus untuk menggantikan posisi Alvaro Morata, yang sudah kembali ke Real Madrid. Juventus tak bisa menahan Morata, karena Real Madrid mengaktifkan klausul pembelian kembali seperti yang tertera dalam perjanjian transfer saat Morata pindah ke Juventus Stadium pada 2014.

Awalnya, Cavani ditengarai bakal bertahan di Parc des Princes setelah Zlatan Ibrahimovic memutuskan untuk pindah ke Manchester United. Tetapi le10sport.com mengklaim agen Cavani menolak untuk memperbarui kontrak bersama raksasa Ligue 1 itu setelah dia "dianaktirikan".

Ya, Cavani terpaksa bermain melebar selama berkostum PSG. Ini karena posisi striker utama alias target man selalu diberikan kepada Ibrahimovic. Tak heran jika performa Cavani sangat menurun jika dibandingkan dengan ketika masih berkostum Napoli.

Pada musim terakhir bersama Napoli (2012-2013), Cavani mencetak 28 gol untuk klub tersebut pada ajang Serie A. Tetapi selama di PSG, Cavani belum pernah menyentuh angka tersebut dalam semusim untuk ajang Ligue 1. Pada musim pertama di PSG, Cavani mencetak 16 gol, kemudian musim kedua naik menjadi 18 gol dan musim lalu 19 gol.

Sebenarnya, Cavani masih terikat kontrak dengan PSG hingga Juni 2018. Tetapi jika kubunya tak mau memperpanjang kontrak maka opsi untuk menjualnya ke Juventus pada musim panas ini menjadi hal yang paling realistis sehingga PSG tak kehilangan dia secara sia-sia setelah membelinya dengan harga 64 juta euro (sekitar Rp 934,562 miliar).


Hajar Islandia 5-2, Prancis Tantang Jerman di Semifina


Bola Bca - Perancis melaju ke semifinal Piala Eropa 2016 usai menang telak 5-2 atas Islandia, dalam laga perempat final di Stade de France, Paris, Minggu (3/7/2016) waktu setempat atau Senin dini hari WIB.

Lima gol kemenangan Perancis pada pertandingan ini diciptakan oleh Olivier Giroud (menit ke-13 dan 59), Paul Pogba (20'), Dimitri Payet (43'), dan Antoine Griezmann (45').

Adapun Islandia hanya sanggup memperkecil kedudukan melalui gol yang dicetak oleh Kolbeinn Sigthorsson (56') dan Birkir Bjarnason (84').

Perancis pun akan berjumpa dengan Jerman pada semifinal. Jerman sudah lolos lebih dulu setelah menyingkirkan Italia melalui drama adu penalti, pada Sabtu (2/7/2016) waktu setempat.

Saat melawan Islandia, dominasi Perancis memang sudah terlihat sejak awal laga. Perancis tercatat menguasai 59 persen laga, dan sanggup melepaskan delapan tendangan tepat sasaran dari 15 percobaan.

Ketika laga memasuki menit ke-12, publik tuan rumah bergembira atas gol yang diciptakan oleh Giroud. Menerima umpan lambung Blaise Matuidi, Giroud yang lolos jebakan offsidelangsung melepaskan tembakan keras.

Gol Giroud seakan-akan semakin meningkatkan kepercayaan diri Perancis. Mereka tampil semakin beringas, sedangkan Islandia harus bersusah payah membendung serangan tuan rumah.

Tak heran, Perancis yang terus menerus melancarkan serangan, sukses menggandakan kedudukan lewat tandukan Pogba, pada menit ke-19.

Pemain Juventus itu mencetak gol perdananya pada Piala Eropa 2016 usai memanfaatkan tendangan sudut Griezmann. Perancis pun unggul 2-0.

Pada menit ke-42, kiper Islandia, Hannes Halldorsson, lagi-lagi harus memungut bola dari gawangnya setelah tak mampu menghalau sepakan mendatar Dimitri Payet ke arah pojok kiri.

Gol tersebut membawa Perancis unggul 3-0 atas Islandia, dan sekaligus merupakan torehan ketiga Payet sepanjang turnamen Piala Eropa 2016.

Tiga menit berselang, Stade de France kembali bergemuruh. Perancis berhasil membobol gawang Islandia untuk yang kali keempat lewat aksi Griezmann

Pemain andalan Atletico Madrid itu melepaskan tendangan chipuntuk memperdayai penjaga gawang Islandia. Griezmann pun untuk sementara memimpin daftar pencetak gol Piala Eropa 2016 dengan catatan empat gol.

Selain itu, Perancis menjadi tim pertama yang mampu mencetak empat gol dalam babak pertama putaran final Piala Eropa 2016.

Memasuki babak kedua, tepatnya pada menit ke-56, Perancis sempat dikejutkan oleh gol Islandia yang dicetak oleh Sigthorsson.

Mendapatkan umpan silang terukur dari Gylfi Sigurdsson, Sigthorsson yang berada di mulut gawang Perancis pun berhasil menyambutnya. Kedudukan berubah menjadi 5-1 untuk Perancis.

Namun, Perancis tak butuh waktu lama untuk membalasnya. Tiga menit setelah gol Sigthorsson, Giroud kembali menggetarkan jala gawang Islandia lewat tandukannya, berkat memanfaatkan umpan tendangan bebas Payet.

Enam menit menjelang laga usai, Islandia mencetak gol hiburan lewat sundulan Bjarnason. Gol tercipta setelah menerima umpan dari Ari Skulason.

Hingga wasit Bjorn Kuipers meniupkan peluit panjang, tak ada lagi gol tambahan. Perancis pun mengunci kemenangan 5-2 atas Islandia.

Selanjutnya, pada laga semifinal, Perancis akan menghadapi Jerman di Stade Velodrome, Marseille, pada Kamis (7/7/2016).

Perancis 5-2 Islandia (Olivier Giroud 12', 59', Paul Pogba 19', Dimitri Payet 42', Antoine Griezmann 45' ; Kolbeinn Sigthorsson 56', Birkir Bjarnason 84')

Perancis (4-2-3-1): 1-Hugo Lloris; 19-Bacary Sagna, 3-Patrice Evra, 21-Laurent Koscielny (13-Eliaquim Mangala 72'), 22-Samuel Umtiti; 14-Blaise Matuidi, 15-Paul Pogba; 8-Dimitri Payet (20-Kingsley Coman 80'), 18-Moussa Sissoko, 7-Antoine Griezmann; 9-Olivier Giroud (10-Andre Gignac 60')
Pelatih: Didier Deschamps (Perancis)

Islandia (4-4-2): 1-Hannes Halldorsson; 6-Ragnar Sigurdsson, 23-Ari Skulason, 2-Birkir Savarsson, 14-Kari Arnason; 17-Aron Gunnarsson, 7-Johann Gudmundsson, 10-Gylfi Sigurdsson, 8-Birkir Bjarnason; 9-Kolbeinn Sigthorsson (22-Eidur Gudjohnsen 83'), 15-Jon Bodvarsson (11-Alfred Finnbogason 46')
Pelatih: Lars Lagerback (Swedia)

Wasit: Bjorn Kuipers (Belanda)




Memang Ayah Tak Menyusuimu, Tapi Setiap Tetesan Keringat Ayah Menjadi Air Susu Yang Membesarkanmu


Poker Geratis - Pembaca yang budiman, terkadang kita menyangka ayah kita adalah sosok tegar dan tak pernah menangis. Sosok yang tidak pernah bersedih bahkan tak mungkin bersedih. Tapi apakah memang benar seperti itu?. Pembaca sholihah yang budiman, mari simak sebuah tulisan renungan yang akan membuat kita segera ingin memeluk ayah kita.
Mungkin ibu lebih kerap menelpon untuk menanyakan keadaanku setiap hari, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku?

Semasa kecil, ibukulah yang lebih sering menggendongku. Tapi apakah aku tau bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih ayahlah yang selalu menanyakan apa yang aku lakukan seharian, walau beliau tak bertanya langsung kepadaku karena saking letihnya mencari nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku.

Saat aku sakit demam, ayah membentakku “Sudah diberitahu, Jangan minum es!” Lantas aku merengut menjauhi ayahku dan menangis didepan ibu.
Tapi apakah aku tahu bahwa ayahlah yang risau dengan keadaanku, sampai beliau hanya bisa menggigit bibir menahan kesakitanku.

Ketika aku remaja, aku meminta izin untuk keluar malam. Ayah dengan tegas berkata “Tidak boleh! ”Sadarkah aku, bahwa ayahku hanya ingin menjaga aku, beliau lebih tahu dunia luar, dibandingkan aku bahkan ibuku?

Karena bagi ayah, aku adalah sesuatu yang sangat berharga. Saat aku sudah dipercayai olehnya, ayah pun melonggarkan peraturannya.

Maka kadang aku melanggar kepercayaannya. Ayahlah yang setia menunggu aku diruang tamu dengan rasa sangat risau, bahkan sampai menyuruh ibu untuk mengontak beberapa temannya untuk menanyakan keadaanku, ”dimana, dan sedang apa aku diluar sana.”

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888


Juara Piala Eropa Bakal Diadu dengan Juara Copa America


Bola Bca - Eropa dan Amerika Serikat bisa dikatakan sebagai dua kutub sepak bola dunia. Pertarungan antara dua juara benua itu akan selalu diharapkan pencinta sepak bola dunia.

Harapan pencinta sepak bola dunia itu bisa kembali terkabul tahun ini. Juara Piala Eropa 2016 akan bisa dipertemukan dengan juara Copa America Centenario.

Cile menjadi juara di Amerika Selatan usai mengalahkan Argentina pada laga final di MetLife Stadium, Amerika Serikat, Senin (27/6/2016) pagi WIB.

Sementara itu, Piala Eropa akan memasuki babak semifinal. Lima tim yang masih memiliki peluang juara adalah Wales, Portugal, Jerman, Prancis, dan Islandia.

Federasi Sepak Bola Amerika Latin (Conmebol) telah mengajukan proposal kepada Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) terkait kemungkinan mengadakan laga yang mempertemukan juara di dua benua.

Seperti dilansir dari Daily Mail, Presiden Conmebol, Alejandro Dominguez, mengungkapkan bahwa pihaknya dan otoritas sepak bola di Benua Biru tinggal menentukan tanggal yang tepat untuk duel besar tersebut.

"Kami menerima tanggapan positif dari UEFA tentang pertandingan antara juara Copa America dan Piala Eropa. Kami akan mencari tanggal yang tepat," tutur Dominguez, Rabu (29/6/2016).

Apabila laga benar-benar terjadi, maka ini akan menjadi lanjutan dari ajang bertajuk Artemio Franchi Trophy. Nama trofi ini didedikasikan untuk mentan Presiden UEFA.

Artemio Franchi Trophy adalah turnamen resmi yang mempertemukan juara Copa America dan Piala Eropa. Kompetisi ini baru berlangsung dua kali, yakni pada 1985 dan 1993.

Prancis menjadi juara pada edisi pertama usai mengalahkan Uruguay 2-0. Selanjutnya, giliran Argentina yang menggondol trofi berkat kemenangan dalam adu penalti kontra Denmark.

Biasanya, juara antarbenua dipertemukan di Piala Konfederasi. Namun, turnamen tersebut hanya berlangsung setahun sebelum penyelenggaraan Piala Dunia.


Balotelli Ingin Raih Ballon d'Or Sebelum Terlambat


Bola Bca - Sinar Mario Balotelli di Liverpool FC dan AC Milan memang meredup. Namun, hal itu tak menyurutkan ambisi sang pemain untuk menggondol trofi Ballon d'Or, lambang status pemain terbaik dunia.

Balotelli hanya menorehkan 4 gol dalam 28 penampilan bersama Liverpool di semua kompetisi musim 2014-2015. Dianggap kurang maksimal, striker asal Italia itu dipinjamkan ke Milan pada musim berikutnya.

Performa Balotelli ternyata tak kunjung membaik. Dari 23 kali bermain, ia cuma sanggup membuat 3 gol.

Dengen catatan buruk tersebut, Balotelli sadar keinginannya merebut bola emas bakal menjadi bahan tertawaan bagi sebagian orang.

Kendati demikian, dengan usaha keras, ia yakin bisa kembali ke performa terbaiknya dan membawa pulang gelar pemain terbaik dunia.

"Saya ingin memenangi Ballon d'Or," tutur Balotelli kepadaCorriere della Sera.

"Saya tahu orang-orang akan tertawa apabila saya bilang ingin mendapatkan Ballon d'Or, tetapi ini belum terlambat. Saya tidak akan mengakhiri karier tanpa melakukan semua hal untuk menjadi nomor satu," kata Balotelli.

Sejauh ini, baru ada 5 pemain Italia yang berhasil menyabet gelar pemain terbaik. Mereka adalah Omar Sivori (1961), Gianni Rivera (1969), Paolo Rossi (1982), Roberto Baggio (1993), dan Fabio Cannavaro (2006).