Jumat, 24 Juni 2016

Kado Terindah dari Messi untuk Suporter di Hari Ulang Tahunnya


Judi Indonesia - Bintang Barcelona, Lionel Messi, berulang tahun ke-29 pada Kamis (23/6/2016).
Dalam momen bahagia ini, penyerang asal Argentina tersebut menepis seluruh keraguan suporter Barcelona terkait masa depannya di Camp Nou.

"Saya merasa sangat bagus secara fisik dan mentalitas. Saya masih bersenang-senang bermain di lapangan," kata Messi.

"Saya selalu mengatakan bahwa saya bahagia di Barcelona karena klub dan suporter menginginkan saya. Saya akan bahagia apabila membantu mereka menghadapi tantangan baru," tuturnya lagi.

Saat ini, Messi sedang bersama tim nasional Argentina untuk berlaga di Copa America. Dia mampu membawa tim Tango lolos ke final dan akan melawan Cile pada partai puncak yang digelar di MetLife Stadium, Minggu (26/6/2016).

Messi pun menanti gelar Copa America sebagai kado terindah dalam kariernya. Seperti yang diketahui, Messi belum mampu memberikan gelar bergengsi untuk Argentina di level senior.

Sejauh ini, pencapaian terbaik Messi bersama Argentina adalah membawa negaranya lolos ke final Piala Dunia 2014 dan Piala Copa America 2007 dan 2015.

Selamat ulang tahun, Messi.


Suami Terlalu Kuat, Istri Anjurkan Selingkuh dengan Mertua


Poker Geratis - Seorang istri tentu senang mendapatkan suami yang kuat dan bisa memuaskan urusan lahir dan batin. Tapi jika suami terlalu kuat untuk urusan begituan, istri pun bisa kualahan.

Seperti yang dialami Mira, 33. Warga Surabaya itu tak kuat dengan kejantanan suaminya, Donjuan, 36. Karena itu Mira pun menyarankan sang suami selingkuh dengan ibu kandungnya alias mertua Donjuan, Sephia, 56, nama samaran.

Namun ketika cinta segitiga itu kepergok keluarga yang lain, Mira pura-pura tidak tahu dan justru mengambinghitamkan Donjuan dan Sephia.

IBU satu anak itu bersikukuh tidak mengetahui perselingkuhan Donjuan dan ibunya, Sephia. Padahal di ruang sidang II Pengadilan Agama (PA) Surabaya, kemarin (6/11), Donjuan dan Sephia memberikan bukti bila hubungan terlarang di antara mereka merupakan saran dari Mira.

Bukti yang ditunjukkan mulai dari perjanjian surat nikah siri dan foto-foto mereka bertiga. Karena ketidakjujuran itu, sidang gugat cerai di PA yang berada di Jalan Ketintang Madya itu molor hampir satu tahun lebih.

“Belum putus (ada keputusan, Red). Istri bersikukuh tidak salah. Padahal yang meminta saya selingkuh itu ya istri saya sendiri,” ungkap Donjuan di sela-sela sidang gugat cerai kesembilan antara dirinya dan Mira di PA, kemarin.

Menurut Donjuan, perselingkuhan dengan mertuanya berawal ketika Mira sudah “angkat tangan” dan mengaku tak sanggup lagi melayaninya. Sebab, Mira yang berbadan montok dan subur itu merasa sering kewalahan dalam menghadapi nafsu suami. Namun, Mira tak mau kehilangan Donjuan.

Karena itu, Mira memberikan solusi yang membuat Donjuan kaget dan shock. Daripada berselingkuh dengan wanita lain yang tidak jelas asal-asulnya, Mira menyarankan agar suaminya berselingkuh dengan ibunya.

Awalnya, Donjuan tak mau menuruti saran gila sang istri. Sebab, dia jelas malu kalau harus selingkuh dengan ibu mertuanya sendiri.


Digerebek Saat Mau ‘Main’, “Sabar pak, Saya Pasang Bra Dulu”


Poker Geratis - Operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar Polres Pangkalpinang, Polda Kepulauan Bangka Belitung, berhasil menjaring belasan pasangan mesum dari beberapa rumah kontrakan di Kecamatan Bukit Intan dan Kecamatan Pangkalanbaru, Minggu (19/6/2016).

Mereka yang terjaring diketahui tanpa ikatan pernikahan. Bahkan satu pasangan tertangkap basah hendak berhubungan intim. Pasangan ini, saat digerebek aparat, dalam keadaan setengah bugil. Sang wanita bahkan sempat meminta waktu pada petugas untuk memasang bra.

“Siapa suruh kamu gak pakai bra di tempat ini,” ujar seorang Polwan yang berusaha membawa wanita tersebut ke luar kontrakan.

Pemeriksaan identitas pun dilakukan. Alhasil, pasangan yang kelabakan mengenakan pakaian ini, digelandang bersama pasangan lainnya ke Mapolres Pangkalpinang.

Kepala Polres Pangkalpinang, AKBP Heru Budi Prasetyo, mengatakan, mereka yang terjaring razia akan didata dan diberi surat peringatan. Pihak kepolisian juga akan bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk melakukan pembinaan.

“Ini operasi razia penyakit masyarakat selama Ramadhan. Ada seratus personel gabungan yang kami libatkan. Menjelang Lebaran akan terus kami lakukan,” ujar Heru kepada wartawan seusai razia. (int)



Maradona Ultimatum Argentina: Bila Tak Juara, Jangan Pulang!


Judi Indonesia - Argentina akan menghadapi Cile pada babak final Copa America Centenario 2016, Senin pagi WIB. Laga nanti akan menjadi ulangan final Copa America 2015 saat Cile menjadi juara lewat drama adu penalti.

Karena itu, laga final tersebut akan menjadi peluang Argentina untuk menebus kegagalan. Diego Maradona, legenda sepak bola asal Argentina, yakin negaranya akan menjadi juara. "Tentu saja saya pikir kami akan menang," katanya kepada C5N, Kamis.

Maradona pun lantas memberikan peringatan kepada pasukan Gerardo “Tata” Martino itu. "Jika kalian tidak menang, sebaiknya jangan pulang," ujar pria yang berperan mengantar Argentina menjuarai Piala Dunia 1986 ini.

Laga final nanti juga akan jadi peluang emas bagi Lionel Messi untuk mempersembahkan gelar pertamanya buat Argentina setelah gagal pada final Piala Dunia 2014 dan Copa Amerika 2015. Argentina terakhir kali menjadi juara dalam ajang ini pada 1993.


ABG MASIH PERAWAN BERUMUR 17 TAHUN


Poker Geratis - “Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku. Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah.

Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda. Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja.

Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu.

Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap. “Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang belum tersentuh.

Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat.

“Selamat sore Om. Tante ada?” “Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?” “Wah gimana ya..” “Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah.

ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku. “Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu.

“Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..”

“Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih. “Apa saja. Pokoknya yang terbaru”. “Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.

Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti. “Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa. Renny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ.

Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih.

Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu. “Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku.

“Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana” Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal.

Mataku mengikuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”.

Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan.

“Sudah ketemu Ren?” tanyaku. “Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh.

“Mau lihat CD bagus nggak?” “CD apa Om?”

“Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.” Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang.

Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar. “Film apa sih Om?”

“Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga.

“Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh. “Bagus kan?”

“Ini kan film porno Om?!”

“Iya. Kamu suka kan?” Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya.

Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang. “Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya.

“Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya.

Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang. “Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”

“Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya.

Dia melenguh dan hendak memberontak. “Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..” Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya.

Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam.

“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas.

Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil.

Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan.

Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi. Oke Non. Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah.

Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan.

Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil. “Ahh..” keluh gadis itu.

Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan.

“Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya. “Iii.. iya Om. Tapi..” “Kamu pengin lebih enak lagi?” Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati.

Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya.

Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam.

Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.

“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas. Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.

“Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan. Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi.

Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya.. “Ouuu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.

Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu. “Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu.

Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku. “Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?” “Ouuu enak sekali Om…”

Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan. Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya.

Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini. “Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks.

“Tapi takut Om..” “Nggak usah takut. Takut apa sih?” “Hamil” Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin hamil dong” Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa meredakan adik kecilku.

“Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”. “Kalau ketahuan Tante gimana?” “Ya jangan sampai ketahuan dong” Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging.

Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya. Betapa nikmatnya memerawani ABG tetangga.



RAHASIA DEMI KAMU SAYANG


Poker Geratis - Sedangkan istri saya seorang wanita karier yang sukses di bidang farmasi. Kini dia menjabat sebagai Distric Manager. Kami saling mencintai. Dia merupakan seorang istri yang setia. Saya sendiri pada dasarnya suami yang setia pula.

Paling tidak saya setia terhadap perasaan cinta saya kepada istri saya. Tapi tidak untuk soal seks. Saya seorang peselingkuh. Ini semua karena saya memiliki libido yang amat tinggi sementara istri saya tidak cukup punya minat di bidang seks.

Saya menginginkan hubungan paling tidak dua kali dalam seminggu. Tetapi istri saya menganggap sekali dalam seminggu sudah berlebihan. Dia pernah bilang kepada saya, “Lebih enak hubungan sekali dalam sebulan.” Tiap kali hubungan kami mencapai orgasme bersama-sama. Jadi sebenarnya tidak ada masalah dengan saya.

Rendahnya minat istri saya itu dikarenakan dia terlalu terkuras tenaga dan pikirannya untuk urusan kantor. Dia berangkat ke kantor pukul 07.30 dan pulang lepas Maghrib. Sampai di rumah sudah lesu dan sekitar pukul 20.00 dia sudah terlelap, meninggalkan saya kekeringan. Kalau sudah begitu biasanya saya melakukan onani. Tentu tanpa sepengetahuan dia, karena malu kalau ketahuan.

Selama perkawinan kami sudah tak terhitung berapa kali saya berselingkuh. Kalau istri saya tahu, saya tak bisa membayangkan akan seperti apa neraka yang diciptakannya. Bukan apa-apa. Perempuan-perempuan yang saya tiduri adalah mereka yang sangat dekat dengan dia.

Saya menyimpan rapat rahasia itu. Sampai kini. Itu karena saya melakukan persetubuhan hanya sekali terhadap seorang perempuan yang sama. Saya tak mau mengulanginya. Saya khawatir, pengulangan bakal melibatkan perasaan.

Padahal yang saya inginkan cuma persetubuhan fisik. Bukan hati dan perasaan. Saya berusaha mengindarinya sebisa mungkin, dan memberi kesan kepada si perempuan bahwa semua yang terjadi adalah kekeliruan. Memang ada beberapa perempuan sebagai perkecualian yang nanti akan saya ceritakan.

Perempuan pertama yang saya tiduri semenjak menikah tidak lain adalah kakak istri saya. Oh ya, istri saya merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Semuanya perempuan. Istri saya sebut saja bernama Yeni. Kedua kakak Yeni sudah menikah dan punya anak.

Mereka keluarga bahagia semuanya, dan telah memiliki tempat tinggal masing-masing. Hanya saya dan istri yang ikut mertua dua tahun pertama perkawinan kami. Setiap minggu keluarga besar istri saya berkumpul. Mereka keluarga yang hangat dan saling menyayangi.

Mbak Maya, kakak istri saya ini adalah seorang perempuan yang dominan. Dia terlihat sangat menguasai suaminya. Saya sering melihat Mbak Maya menghardik suaminya yang berpenampilan culun. Suami Mbak Maya sering berkeluh-kesah dengan saya tentang sikap istrinya.

Tetapi kepada orang lain Mbak Maya sangat ramah, termasuk kepada saya. Dia bahkan sangat baik. Mbak Maya sering datang bersama kedua anaknya berkunjung ke rumah orang tuanya -yang artinya rumah saya juga- tanpa suaminya. Kadang-kadang sebagai basa-basi saya bertanya, “Kenapa Mas Wid tidak diajak?” “Ahh malas saya ngajak dia,” jawabnya. Saya tak pernah bertanya lebih jauh.

Seringkali saat Mbak Maya datang dan menginap, pas istri saya sedang tugas luar kota. Istri saya dua minggu sekali keluar kota saat itu. Dia adalah seorang detailer yang gigih dan ambisius. Jika sudah demikian biasanya ibu mertua saya yang menyiapkan kopi buat saya, atau makan pagi dan makan malam. Tapi jika pas ada Mbak Maya, ya si Mbak inilah yang menggantikan tugas ibu mertua. Tak jarang Mbak Maya menemani saya makan.

Karena seringnya bertemu, maka saya pun mulai dirasuki pikiran kotor. Saya sering membayangkan bisa tidur dengan Mbak Maya. Tapi mustahil. Mbak Maya tidak menunjukkan tipe perempuan yang gampang diajak tidur.

Karenanya saya hanya bisa membayangkannya. Apalagi kalau pas hasrat menggejolak sementara istri saya up country. Aduhh, tersiksa sekali rasanya. Dan sore itu, sehabis mandi keramas saya mengeringkan rambut dengan kipas angin di dalam kamar. Saya hanya bercelana dalam ketika Mbak Maya mendadak membuka pintu.

“Kopinya Dik Andy.” Saya terkejut, dan Mbak Maya buru-buru menutup pintu ketika melihat sebelah tangan saya berada di dalam celana dalam, sementara satu tangan lain mengibas-ibas rambut di depan kipas angin. Saya malu awalnya. Tetapi kemudian berpikir, apa yang terjadi seandainya Mbak Maya melihat saya bugil ketika penis saya sedang tegang?

Pikiran itu terus mengusik saya. Peristiwa membuka pintu kamar dengan mendadak bukan hal yang tidak mungkin. Adik-adik dan kakak-kakak istri saya memang terbiasa begitu. Mereka sepertinya tidak menganggap masalah.

Seolah kamar kami adalah kamar mereka juga. Adik istri saya yang bungsu (masih kelas II SMU, sebut saja Rosi) bahkan pernah menyerobot masuk begitu saja ketika saya sedang bergumul dengan istri saya. Untung saat itu kami tidak sedang bugil. Tapi dia sendiri yang malu, dan berhari-hari meledek kami.

Sejak peristiwa Mbak Maya membuka pintu itu, saya jadi sering memasang diri, tiduran di dalam kamar dengan hanya bercelana dalam sambil coli (onani). Saya hanya ingin menjaga supaya penis saya tegang, dan berharap saat itu Mbak Maya masuk.

Saya rebahan sambil membaca majalah. Sialnya, yang saya incar tidak pernah datang. Sekali waktu malah si Rosi yang masuk buat meminjam lipstik istri saya. Ini memang sudah biasa. Buru-buru saya tutupkan CD saya. Tapi rupanya mata Rosi keburu melihat.

“Woww, indahnya.” Dia tampak cengengesan sambil memolesi bibirnya dengan gincu. “Mau kemana?” tanya saya. “Nggak. Pengin makai lipstik aja.” Saya meneruskan membaca. “Coli ya Mas?” katanya. Gadis ini memang manja, dan sangat terbuka dengan saya.

Ketika saya masih berpacaran dengan istri saya, kemanjaannya bahkan luar biasa. Tak jarang kalau saya datang dia menggelendot di punggung saya. Tentu saya tak punya pikiran apa-apa. Dia kan masih kecil waktu itu. Tapi sekarang. Ahh. Tiba-tiba saya memperhatikannya. Dia sudah dewasa. Sudah seksi. Teteknya 34. Pinggang ramping, kulit bersih. Dia yang paling cantik di antara saudara istri saya.

Pikiran saya mulai kotor. Menurut saya, akan lebih mudah sebenarnya menjebak Rosi daripada Mbak Maya. Rosi lebih terbuka, lebih manja. Kalau cuma mencium pipi dan mengecup bibir sedikit, bukan hal yang sulit. Dulu saya sering mengecup pipinya. Tapi sejak dia kelihatan sudah dewasa, saya tak lagi melakukannya. Akhirnya sasaran jebakan saya beralih ke Rosi. Saya mencoba melupakan Mbak Maya.

Sore selepas mandi saya rebahan di tempat tidur, dan kembali memasang jebakan untuk Rosi. Saya berbulat hati untuk memancing dia. Ini hari terakhir istri saya up country. Artinya besok di kamar ini sudah ada istri saya.

Saya elus perlahan-lahan penis saya hingga berdiri tegak. Saya tidak membaca majalah. Saya seolah sedang onani. Saya pejamkan mata saya. Beberapa menit kemudian saya dengar pintu kamar berderit lembut. Ada yang membuka.

Saya diam saja seolah sedang keasyikan onani. Tidak ada tanggapan. Saya melihat pintu dengan sudut mata yang terpicing. Sialan. Tak ada orang sama sekali. Mungkin si Rosi langsung kabur. Saya hampir saja menghentikan onani saya ketika dari mata yang hampir tertutup saya lihat bayangan.

Segera saya mengelus-elus penis saya dengan agak cepat dan badan bergerak-gerak kecil. Saya mencoba mengerling di antara picingan mata. Astaga! Kepala Mbak Maya di ambang pintu. Tapi kemudian bayangan itu lenyap.

Lalu muncul lagi, hilang lagi, Kini tahulah saya, Mbak Maya sembunyi-sembunyi melihat saya. Beberapa saat kemudian pintu ditutup, dan tak dibuka kembali sampai saya menghentikan onani saya. Tanpa mani keluar.

Malamnya, di meja makan kami makan bersama-sama. Saya, kedua mertua, Mbak Maya, Rosi dan kakak Rosi, Mayang. Berkali-kali saya merasakan Mbak Maya memperhatikan saya. Saya berdebar-debar membayangkan apa yang ada di pikiran Mbak Maya.

Saya sengaja memperlambat makan saya. Dan ternyata Mbak Maya pun demikian. Sehingga sampai semua beranjak dari meja makan, tinggal kami berdua. Selesai makan kami tidak segera berlalu. Piring-piring kotor dan makanan telah dibereskan Mak Jah, pembantu kami.

“Dik Andy kesepian ya? Suka begitu kalau kesepian?” Mbak Maya mebuka suara. Saya kaget. Dia duduk persis di kanan saya.

Dia memandangi saya. Matanya seakan jatuh kasihan kepada saya. Sialan. “Maksud Mbak May apaan sih?” saya pura-pura tidak tahu.

“Tadi Mbak May lihat Dik Andy ngapain di kamar. Sampai Dik Andy nggak liat. Kalau sedang gitu, kunci pintunya. Kalau Rosi atau Ibu lihat gimana?”

“Apaan sih?” saya tetap pura-pura tidak mengerti.

“Tadi onani kan?” “Ohh.” Saya berpura-pura malu. Perasaan saya senang bercampur gugup, menunggu reaksi Mbak Maya. Saya menghela nafas panjang. Sengaja.

“Yahh, Yeni sudah tiga hari keluar kota. Pikiran saya sedang kotor. Jadi..” “Besok lagi kalau Yeni mau keluar kota, kamu minta jatah dulu.”

“Ahh Mbak May ini. Susah Mbak nunggu moodnya si Yeni. Kadang pas saya lagi pengin dia sudah kecapekan.”

“Tapi itu kan kewajiban dia melayani kamu?”

“Saya tidak ingin dia melakukan dengan terpaksa.” Kami sama-sama diam. Saya terus menunggu. Menunggu. Jantung saya berdegup keras.

“Kamu sering swalayan gitu?”

“Yaa sering Mbak. Kalau pengin, terus Yeni nggak mau, ya saya swalayan. Ahh udah aahh. Kok ngomongin gitu?” Saya pura-pura ingin mengalihkan pembicaraan.

Tapi Mbak Maya tidak peduli. “Gini lho Dik. Masalahnya, itu tidak sehat untuk perkawinan kalian. Kamu harus berbicara dengan Yeni. Masa sudah punya istri masih swalayan.” Mbak Maya memegang punggung tangan saya.

“Maaf Mbak. Nafsu saya besar. Sebaliknya dengan Yeni. Jadi kayaknya saya yang mesti mengikuti kondisi dia.” Kali ini saya bicara jujur. “Saya cukup puas bisa melayani diri sendiri kok.”

“Kasihan kamu.”

Mbak Maya menyentuh ujung rambut saya, dan disibakkannya ke belakang. Saya memberanikan diri menangkap tangan itu, dan menciumnya selintas.

Mbak Maya seperti kaget, dan buru-buru menariknya. “Kapan kalian terakhir kumpul?” “Dua atau tiga minggu lalu,” jawab saya.

Bohong besar. Mbak Maya mendesis kaget. “Ya ampuun.” “Mbak. Tapi Mbak jangan bilang apa-apa ke Yeni. Nanti salah pengertian. Dikira saya mengadu soal begituan.” Mbak Maya kembali menggenggam tangan saya. Erat, dan meremasnya.

Isi celana saya mulai bergerak-gerak. Kali ini saya yang menarik tangan saya dari genggaman Mbak Maya. Tapi Mbak Maya menahannya. Saya menarik lagi. Bukan apa-apa. Kali ini saya takut nanti dilihat orang lain.

“Saya horny kalau Mbak pegang terus.” Mbak Maya tertawa kecil dan melepaskan tangan saya. Dia beranjak sambil mengucek-ucek rambut saya. “Kaciaann ipar Mbak satu ini.” Mbak Maya berlalu, menuju ruang keluarga.

“Liat TV aja yuk,” ajaknya. Saya memaki dalam hati. Kurang ajar betul. Dibilang saya horny malah cengengesan, bukannya bilang, “Saya juga nih, Dik.” Setengah jengkel saya mengikutinya. Di ruang keluarga semua kumpul kecuali Rosi. Hanya sebentar. Saya masuk ke kamar.

Sekitar pukul 23.00 pintu kamar saya berderit. Saya menoleh. Mbak Maya. Dia menempelkan telunjuknya di bibirnya. “Belum bobo?” tanyanya lirih. Jantung saya berdenyut keras. “Belum.” Jawab saya.

“Kita ngobrol di luar yuk?” “Di sini saja Mbak.” Saya seperti mendapat inspirasi. “Ihh. Di teras aja. Udah ngantuk belum?” Mbak Maya segera menghilang. Dengan hanya bersarung telanjang dada dan CD saya mengikuti Mbak Maya ke teras.

Saya memang terbiasa tidur bertelanjang dada dan bersarung. Rumah telah senyap. TV telah dimatikan. Keluarga ini memang terbiasa tidur sebelum jam 22.00. Hanya aku yang betah melek.

Mbak Maya mengenakan daster tanpa lengan. Ujung atas hanya berupa seutas tali tipis. Daster kuning yang agak ketat. Saya kini memperhatikan betul lekuk tubuh perempuan yang berjalan di depan saya itu. Pantat menonjol. Singset.

Kulitnya paling putih di antara semua sadaranya. Umurnya berselisih tiga tahun dengan Yeni. Mbak Maya duduk di bangku teras yang gelap. Bangku ini dulu sering saya gunakan bercumbu dengan Yeni. Wajah Mbak Maya hanya terlihat samar-samar oleh cahaya lampu TL 10 watt milik tetangga sebelah. Itupun terhalang oleh daun-daun angsana yang rimbun.

Dia memberi tempat kepada saya. Kami duduk hampir berhimpitan. Saya memang sengaja. Ketika dia mencoba menggeser sedikit menjauh, perlahan-lahan saya mendekakan diri. “Dik Andy” Mbak Maya membuka percakapan.

“Nasib kamu itu sebenernya tak jauh beda dengan Mbak.” Saya mengernyitkan dahi. Menunggu Mbak Maya menjelaskan. Tapi perempuan itu diam saja. tangannya memilin-milin ujung rambut. “Maksud Mbak apa sih?”

“Tidak bahagia dalam urusan tempat tidur. Ih. Gimana sih.” Mbak Maya mencubit paha saya. Saya mengaduh. Memang sakit, Tapi saya senang. Perlahan-lahan penis saya bergerak. “Kok bisa?” “Nggak tahu tuh. Mas Wib itu loyo abis.”

“Impoten?” Saya agak kaget. “Ya enggak sih. Tapi susah diajakin. Banyak nolaknya. Malas saya. Perempuan kok dibegituin,”

“Hihihi.. Tadi kok kasih nasihat ke saya?” Saya tersenyum kecil. Mbak Maya mencoba mendaratkan lagi cubitannya. Tapi saya lebih sigap. Saya tangkap tangan itu, dan saya amankan dalam genggaman. Saya mulai berani. Saya remas tangan Mbak Maya. Penis saya terasa menegang. Badan mulai panas dingin. Mungkinkan malam ini saya dan Mbak Maya..

“Terus cara pelampiasan Mbak gimana? Swalayan juga?” Tanya saya. Saya taruh sebelah tangan di atas pahanya. Mbak Maya mencoba menghindar, tapi tak jadi. “Enggak dong. Malu. Risih. Ya ditahan aja.”

“Kapan terakhir Mbak Maya tidur sama Mas Wib?” Saya mencium punggung tangan Mbak Maya. Lalu tangan itu saya taruh perlahan-lahan di antara pahaku, sedikit menyentuh penis. “Dua minggu lalu.” “Heh?” Saya menatap matanya. Bener enggak sih.

Kok jawabannya sama dengan saya? Ngeledek apa gimana nih. “Bener.” Matanya mengerling ke bawah, melihat sesuatu di dekat tangannya yang kugenggam. “Mbak..” Saya menyusun kekuatan untuk berbicara. Tenggorokan terasa kering. Nafsu saya mulai naik. Perempuan ini bener-bener seperti merpati. Jangan-jangan hanya jinak ketika didekati. Saat dipegang dia kabur.

“Hm,” Mbak Maya menatap mata saya. “Mbak pengin?” Dia tak menjawab. Wajahnya tertunduk. Saya raih pundaknya. Saya elus rambutnya. Saya sentuh pipinya. Dia diam saja. Sejurus kemudian mulut kami berpagutan.

Lama. Ciuman yang bergairah. Saya remas bagian dadanya. Lalu tali sebelah dasternya saya tarik dan terlepas. Mbak Maya merintih ketika jari saya menyentuh belahan dadanya. Secara spontan tangan kirinya yang sejak tadi di pangkuan saya menggapai apa saja.

Dan yang tertangkap adalah penis. Dia meremasnya. Saya menggesek-gesekkan jari saya di dadanya. Kami kembali berciuman. “Di kamar aja yuk Mbak?” ajak saya. Lalu kami beranjak. Setengah berjingkat-jingkat menuju kamar Mbak Maya. Kamar ini terletak bersebarangan dengan kamar saya. Di sebelah kamar Mbak Maya adalah kamar mertua saya.

Malam itu tumpahlah segalanya. Kami bermain dengan hebatnya. Berkali-kali. Ini adalah perselingkuhan saya yang pertama sejak saya kawin. Belakangan saya tahu, itu juga perselingkuhan pertama Mbak Maya. Sebelum itu tak terbetik pikiran untuk selingkuh, apalagi tidur dengan laki-laki lain selain Mas Wib.

Bermacam gaya kami lakukan. Termasuk oral, dan sebuah sedotan kuat menjelang saya orgasme. Semprotan mani menerjang tenggorokan Mbak Maya. Itulah pertama kali mani saya diminum perempuan. Yeni pun tidak pernah. Tidak mau. Jijik katanya. Menjelang pagi, saat tulang kami seperti dilolosi, saya kembali ke kamar. Tidur.

Saya tidak berani mengulanginya lagi. Perasaan menyesal tumpah-ruah ketika saya bertemu istri saya. Mungkin itu juga yang dirasakan Mbak Maya. Selepas itu dia mencoba menghindari pembicaraan yang menjurus ke tempat tidur. Kami bersikap biasa-biasa, seolah tidak pernah terjadi apa pun.

Ketika tidur di samping istri saya, saya berjanji dalam hati Tidak akan selingkuh lagi. Ternyata janji tinggal janji. Nafsu besar lebih mengusik saya. Terutama saat istri saya ke luar kota dan keinginan bersetubuh mendesak-desak dalam diri saya.

Rasanya ingin mengulanginya dengan Mbak Maya. Tapi tampaknya mustahil. Mbak Maya benar-benar tidak memberi kesempatan kepada saya. Dia tidak lagi mau masuk kamar saya. Jika ada perlu di menyuruh Rosi, atau berteriak di luar kamar, memanggil saya. Bahkan mulai jarang menginap.

Akhirnya saya kembali ke sasaran awal saya. Rosi. Mungkinkah saya menyetubuhi adik istri saya? Uhh. Mustahil. Kalau hamil? Beda dengan Mbak Maya. Kepada dia saya tidak ragu untuk mengeluarkan benih saya ke dalam rahimnya. Kalaupun hamil, tak masalah kan. Paling-paling kalau anaknya lahir dan mirip dengan saya yaa banyak cara untuk menepis tuduhan. Lagian masak sih pada curiga? Kehidupan terus berjalan. Usia kandungan istri saya menginjak bulan ke-4.

Tahu sendirilah bagaimana kondisi perempuan kalau sedang hamil muda. Bawaannya malas melulu. Tapi untuk urusan pekerjaan dia sangat bersemangat. Dia memang pekerja yang ambisius. Berdedikasi, disiplin, dan penuh tanggung jawab.

Karena itu jadwal keluar kota tetap dijalani. Kualitas hubungan seks kami makin buruk. Dia seakan benar-benar tak ingin disentuh kecuali pada saat benar-benar sedang relaks. Saya juga tak ingin memaksa.

Karenanya saya makin sering beronani diam-diam di kamar mandi. Kadang-kadang saya kasihan terhadap diri sendiri. Kata-kata Mbak Maya sering terngiang-ngiang, terutama sesaat setelah sperma memancar dari penis saya. “Kacian adik iparku ini..” Tapi saya tak punya pilihan lain. Saya tak suka “jajan”. Maaf, saya agak jijik dengan perempuan lacur.

Tiap kali beronani, yang saya bayangkan adalah wajah Mbak Maya atau si bungsu Rosi, bergantian. Rosi telah tumbuh menjadi gadis yang benar-benar matang. Montok, lincah. Cantik penuh gairah, dan terkesan genit.

Meskipun masih bersikap manja terhadap saya, tetapi sudah tidak pernah lagi bergayutan di tubuh saya seperti semasa saya ngapelin kakaknya. Saya sering mencuri pandang ke arah payudaranya. Ukurannya sangat saya idealkan. Sekitar 34. Punya istri saya sendiri hanya 32.

Seringkali, di balik baju seragam SMU-nya saya lihat gerakan indah payudara itu. Keinginan untuk melihat payudara itu begitu kuatnya. Tapi bagaimana? Mengintip? Di mana? Kamar mandi kami sangat rapat. Letak kamar saya dengannya berjauhan.

Dia menempati kamar di sebelah gudang. Yang paling ujung kamar Mak Jah, pembantu kami. Setelah kamar Mayang, kakak Rosi, baru kamar saya. Kamar kami seluruhnya terbuat dari tembok. Sehingga tak mugkin buat ngintip.

Tapi tunggu! Saya teringat gudang. Ya, kalau tidak salah antara gudang dengan kamar Rosi terdapat sebuah jendela. Dulunya gudang ini memang berupa tanah kosong semacam taman. Karena mertua butuh gudang tambahan, maka dibangunlah gudang. Jendela kamar Rosi yang menghadap ke gudang tidak dihilangkan. Saya pernah mengamati, dari jendela itu bisa mengintip isi kamar Rosi.

Sejak itulah niat saya kesampaian. Saya sangat sering diam-diam ke gudang begitu Rosi selesai mandi. Memang ada celah kecil tapi tak cukup untuk mengintip. Karenanya diam-diam lubang itu saya perbesar dengan obeng. Saya benar-benar takjub melihat sepasang payudara montok dan indah milik Rosi. Meski sangat jarang, saya juga pernah melihat kemaluan Rosi yang ditumbuhi bulu-bulu lembut.

Tiap kali mengintip, selalu saya melakukan onani sehingga di dekat lubang intipan itu terlihat bercak-bercak sperma saya. Tentu hanya saya yang tahu kenapa dan apa bercak itu. Keinginan untuk menikmati tubuh Rosi makin menggelayuti benak saya.

Tetapi selalu tak saya temukan jalan. Sampai akhirnya malam itu. Mertua saya meminta saya mendampingi Rosi untuk menghadiri Ultah temannya di sebuah diskotik. Ibu khawatir terjadi apa-apa. Dengan perasaan luar biasa gembira saya antar Rosi.

Istri saya menyuruh saya membawa mobil. Tapi saya menolak. “Kamu kan harus detailing. Pakai saja. Masa orang hamil mau naik motor?” Padahal yang sebenarnya, saya ingin merapat-rapatkan tubuh dengan Rosi.

Kami berangkat sekitar pukul 19.00. Dia membonceng. Kedua tangannya memeluk pinggang saya. Saya rasakan benda kenyal di punggung saya. Jantung saya berdesir-desir. Sesekali dengan nakal saya injak pedal rem dengan mendadak.

Akibatnya terjadi sentakan di punggung. Saya pura-pura tertawa ketika Rosi dengan manja memukuli punggung saya. “Mas Andy genit,” katanya. Pada suatu ketika, mungkin karena kesal, Rosi bahkan tanpa saya duga sengaja menempelkan dadanya ke puggung saya. Menekannya.

“Kalau mau gini, bilang aja terus terang,” katanya. “Iya iya mau,” sahut saya. Tidak ada tanggapan. Rosi bahkan menggeser duduknya, merenggang. Sialan.

Malam itu Rosi mengenakan rok span ketat dan atasan tank top, dibalut jaket kulit. Benar-benar seksi ipar saya ini. Di diskotik telah menunggu teman-teman Rosi. Ada sekitar 15-an orang. Saya membiarkan Rosi berabung dengan teman-temannya.

Saya memilih duduk di sudut. Malu dong kalau nimbrung. Sudah tua, ihh. Saya hanya mengawasi dari kejauhan, menikmati tubuh-tubuh indah para ABG. Tapi pandangan saya selalu berakhir ke tubuh Rosi. She is the most beautiful girl. Di antara saudara istri saya Rosi memang yang paling cantik. Tercantik kedua ya Mbak Maya, baru Yeni, istri saya. Mayang yang terjelek. Tubuhnya kurus kering sehingga tidak menimbulkan nafsu.

Sesekali Rosi menengok ke arah tempat duduk saya sambil melambai. Saya tersenyum mengangguk. Mereka turun ke arena. Sekitar tiga lagu Rosi menghampiri saya. “Mas Andy udah pesan minum?” tanyanya.

Dagu saya menunjuk gelas berisi lemon tea di depan saya. Saya tak berani minum minuman beralkohol, meski hanya bir. Saya pun bukan pecandu. “Kamu kok ke sini, udah sana gabung temen-temen kamu,” kata saya. Janjinya Rosi dkk pulang pukul 22.00.

Tadi ibu mertua juga bilang supaya pulangnya jangan larut. “Nggak enak liat Mas Andy mencangkung sendirian,” kata Rosi duduk di sebelah saya. “Sudah nggak pa-pa.” “Bener?” Saya mengangguk, dan Rosi kembali ke grupnya. Habis satu lagu, dia mendatangi saya. Menarik tangan saya.

Saya memberontak. “Ayo. Nggak apa-apa, sekalian saya kenalin ama temen-temen. Mereka juga yang minta kok.” Saya menyerah. Saya ikut saja bergoyang-goyang. Asal goyang. Dunia diskotik sudah sangat lama tidak saya kunjungi.

Dulupun saya jarang sekali. Hampir tidak pernah. Saya ke diskotik sekedar supaya tahu saja kayak apa suasananya. Sesekali tangan Rosi memegang tangan saya dan mengayun-ayunkannya. Musik bener-benr hingar-bingar. Lampu berkelap-kelip, dan kaki-kaki menghentak di lantai disko. Sesekali Rosi menuju meja untuk minum.

Menjelang pukul 22.00 sebagian teman Rosi pulang. Saya segera mengajak Rosi pulang juga. “Bentar dong Mas Andy, please,” kata Rosi. Astaga.

Tercium aroma alkohol dari mulutnya. “Heh. Kamu minum apa? Gila kamu. Sudah ayo pulang.” Segera saya gelandang dia. “Yee Mas Andy gitu deh.” Dia merajuk tapi saya tak peduli. Ruangan ini mulai menjemukan saya.

“Udah dulu ya bro, sis. Satpam ngajakin pulang neh.” “Satpam-mu itu.” Saya menjitak lembut kepala Rosi. Rosi memang minum alkohol. Tak tahu apa yang diminumnya tadi. Dia pun terlihat sempoyongan. Saya jadi cemas.

Takut nanti kena marah mertua. Disuruh jagain kok tidak bisa. Tapi ada senangnya juga sih. Rosi jadi lebih sering memeluk lengan saya supaya tidak sempoyongn.

Kami menuju tempat parkir untuk mengambil motor. Saya bantu Rosi mengenakan jaket yang kami tinggal di motor. Saya bantu dia mengancing resluitingnya. Berdesir darah saya ketika sedikit tersentuk bukit di dadanya.

“Hayoo, nakal lagi,” katanya. “Hus. Nggak sengaja juga.” “Sengaja nggak pa-pa kok Mas.” Omongan Rosi makin ngaco. Dia tarik ke bawah resluitingnya.

Dan sebelum saya berkomentar dia sudah berkata, “Masih gerah. Ntar kalau dingin Rosi kancingin deh.” Segera mesin kunyalakan, dan motor melaju meninggalkan diskotik SO.

Sungguh menyenangkan. Rosi yang setengah mabuk ini seakan merebahkan badannya di punggung saya. Kedua tangannya memeluk erat perut saya. Jangan tanya bagaimana birahi saya. Penis saya menegang sejak tadi. Dagu Rosu disadarkan ke pundak saya.

Lembut nafasnya sesekali menyapu telinga saya. Saya perlambat laju motor. Benar-benar saya ingin menikmati. Lalu saya seperti merasa Rosi mencium pipi saya. Saya ingin memastikan dengan menoleh. Ternyata memang dia baru saja mencium pipi saya. Bahkan selanjutnya dia mengecup pipi saya. Saya kira dia benar-benar mabuk.

“Mas Andy, Rosi pengin pacaran dulu,” katanya mengejutkan saya. “Pacaran sama Mas Andy? Gila kamu ya.” Penis saya makin kencang.

“Mau enggak?” “Kamu mabuk ya?” Dia tak menjawab. Hanya pelukannya tambah erat. “Mas..” “Hmm” “Mas masih suka coli?”

“Hus. Napa sih?” “Pengen tahu aja. Mbak Yeni nggak mau melayani ya?” “Tahu apa kamu ini.” Saya sedikit berteriak. Saya kaget sendiri.

Entah kenapa saya tidak suka dia omong begitu, Mungkin reflek saja karena saya dipermalukan. “Sorry. Gitu aja marah.”

Rosi kembali mencium pipi saya. Bahkan dia tempelkan terus bibirnya di pipi saya, sedikit di bawah telinga. “Saya horny Ros.” “Kapan? Sekarang? Ahh masak. Belum juga diapa-apain”

Saya raih tangannya dan saya taruh di penis saya yang menyodok celana saya. Terperanjat dia. Tapi diam saja. Tangannya merasakan sesuatu bergerak-gerak di balik celana saya. “Pacaran ama Rosi mau nggak?” kata Rosi.

Aroma alkohol benar-benar menyengat. “Di mana? Lagian udah malam. Nanti Ibu marah kalau kita pulang kemalaman.” “Kalau ama Mas Andy dijamin Ibu gak marah.” “Sok tahu.” “Bener. Ayuk deh. Ke taman aja.

Tuh deket SMA I ajak. Asyik lagi. Bentar aja.” Tanpa menunggu perintah, motor saya arahkan ke Taman KB di seberang SMU I. Taman ini memang arena asyik bagi mereka yang seang berpacaran. Meski di sekitarnya lalu lintas ramai, tapi karena gelap, yaa tetap enak buat berpacaran.

Kami mencari bangku kosong di taman. Sudah agak sepi jadi agak mudah mencarinya. Biasanya cukup ramai sehingga banyak yang berpacaran di rumputan. Begitu duduk. Langsung saja Rosi merebahkan kepalanya di dada saya. Saya tak mengira anak ini akan begini agresif. Atau karena pengaruh alkohol makin kuat? Entahlah. Kami melepas jaket dan menaruhnya di dekat bangku.

“Kamu kan belum punya pacar, kok sudah segini berani Ros?” tanya saya. “Enak aja belum punya pacar.” Dia protes. “Habis siapa pacar kamu?” Saya genggam tangannya. Dia mengelus-elus dada saya. “Yaa ini.” Dia membuka kancing kemeja saya. Saya makin yakin dia diracuni alkohol. Tapi apa peduli saya. Inilah saatnya. Saya kecup keningnya.

Matanya. Hidung, pipi, lalu bibirnya. Dia tersentak, dan memberikan pipinya. Saya kembali mencari bibirnya. Saya kecup lagi perlahan. Dia diam. Saya kulum. Dia diam saja. Benarkah anak ini belum pernah berciuman bibir dengan cowok? “Kamu belum pernah melakukan ya?” kata saya. Dia tak menjawab. Saya cium lagi bibirnya.

Saya julurkan lidah saya. Tangannya meremas pinggang saya. Saya hisap lidahnya, saya kulum. Tangan saya kini menjalar mencari payudara. Dia menggelinjang tetapi membiarkan tangan saya menyusiup di antara celah BH-nya. Ketika saya menemukan bukit kenyal dan meremasnya, dia mengerang panjang.

Kedua kakinya terjatuh dari bangku dan menendang-nendang rumputan. Saya buka kancing BH-nya yang terletak di bagian depan. Saya usap-usap lembut, ke kiri, lalu ke kanan. Saya remas, saya kili-kili. Dia mengaduh. Tangannya terus meremasi pinggang dan paha saya.

“Mas Andy..” “Hmm” “Please.. Please.” Saya mengangsurkan muka saya menciumi bukit-bukit itu. Dia makin tak terkendali. Lalu, srrt srrt..srrt. Sesuatu keluar dari penis saya. Busyet. Masa saya ejakulasi? Tapi benar, mani saya telah keluar.

Anehnya saya masih bernafsu. Tidak seperti ketika bersetubuh dengan Yeni. Begitu mani keluar, tubuh saya lemas, dan nafsu hilang. Saya juga masih merasakan penis saya sanggup menerima rangsangan. Saya masih menciumi payudara itu, menghisap puting, dan tangan saya mengelus paha, menyelinap di antara celap CD.

Membelai bulu-bulu lembut. Menyibak, dan merasakan daging basah. Mulut Rosi terus mengaduh-aduh. Saya rasakan kemaluan saya digeggamnya. Diremas dengan kasar, sehingga terasa sakit. Saya perlu menggeser tempat duduk karena sakitnya. Agaknya dia tahu, dan melonggarkan cengkeramannya.

Lalu dia membuka resluiting celana saya, merogoh isinya. Meremas kuat-kuat. Tapi dia berhenti sebentar. “Kok basah Mas?” tanyanya. Saya diam saja. “Ehh,ini yang disebut mani ya?” Sejenak situasi kacau. Ini anak malah ngajak diskusi sih.

Dia cium penis saya tapi tidak sampai menempel. Kayaknya dia mencoba membaui. “Kok gini baunya ya? Emang kayak gini ya? “Heeh,” jawab saya lalu kembali memainkan kelaminnya. “Asin juga ya?” Dia mengocok penis saya dengan tangannya. “Pelan-pelan Ros. Enakan kamu ciumin deh,” kata saya.

Tanpa perintah lanjutan Rosi mencium dan mengulum penis saya. Uhh, kasarnya minta ampun, Tidak ada enaknya. Jauhh dengan yang dilakukan Mbak Maya. Berkali-kai saya meminta dia untuk lebih pelan. Bahkan sesekali dia menggigit penis saya sampai saya tersentak.

Akhirnya saya kembali ejakulasi. Bukan oleh mulutnya tapi karena kocokan tangannya. Setelah itu sunyi. Saya lemas. Saya benahi pakaian saya. Dia juga membenahi pakaiannya. Tampaknya dia telah terbebas dari pengaruh alkohol.

Wajahnya yang belepotan mani dibersihkan dengan tissu. “Makasih pelajarannya ya Mas.” Dia mengecup pipi saya.

“Tapi kamu janji jaga rahasia kan?” Saya ingin memastikan. “Iyaah. Emang mau cerita ama siapa? Bunuh diri?”

“Siapa tahu. Pokoknya just for us! Nobody else may knows.” Dia mengangguk. Kami bersiap-siap pulang. Sepanjang perjalanan dia memeluk erat tubuh saya. Menggelendot manja. Dan pikiran waras saya mulai bekerja. Saya mulai dihinggapi kecemasan.

“Ros..”

“Yaa” “Kamu nggak jatuh cinta ama Mas Andy kan? Everyting just for sex kan?” “Tahu deh.” “Please Ros.

Kita nggak boleh keterusan. Anggap saja tadi kita sedang mabuk.” Saya menghentikan motor. “Iya deh.” “Bener ya? Ingat, Mas Andy ini suami Mbak Yeni.” Dia mengangguk mengerti. “Makasih Ros.” Saya kembali menjalankan motor.

“Apa yang terjadi malam ini, tidak usahlah terulang lagi,” kata saya. Saya benar-benar takut sekarang. Saya sadari, Rosi masih kanak-kanak. Masih labil. Dia amat manja. Bisa saja dia lepas kendali dan tak mengerti apa arti hubungan seks sesaat.


NIKMATNYA WANITA YANG PERUTNYA SEDANG HAMIL


Poker Geratis - Aku pernah membaca bahwa katanya menyetubuhi wanita hami itu sangatlah nikmat, karena memek mereka sangat panas, hangat dan tebal. Ternyata pengalaman itu kudapati saat aku berlibur dirumah pamanku.

Aku berlibur dirumah pamanku, yang juga menyewakan kamar2 di rumahnya sebagai tempat kost putri. Namun, sekarang peminat sedang sepi, sehingga kamar kost yang terhuni hanya satu saja, yaitu oleh mbak Hanim, Mbak Hanim adalah seorang pengajar di sebuah sekolah islam di dekat rumah pamanku.

Usianya yang menjelang 25 tidak membuatnya kehilangan kecantikan yang ia miliki. Wajahnya yang halus terawat, serta kulitnya yang kuning langsat saungguh mempesona. Ia sudah memiliki suami seorang pelaut, yang pulang kerumah setiap 6 bulan sekali. Jadi, setiap enam bulan, ia kembali ke rumahnya di kampung untuk bertemu dengan suaminya tercinta, dan selain itu ia nge-kost dirumah pamanku.

Sekarang ia sedang hamil empat bulan, dan itu justru semakin membuatku terangsang ingin mencoba memeknya. Apalagi pembawaan wanita berjilbab ini yang kalem dan malu-malu terlebih kepadaku yang tampan dan atletis ini, membuatku semakin berahi.

Suatu pagi yang dingin, aku sengaja keluar tidak memakai celana, dan hanya berbalut handuk. Aku masuk kekamar manid, melewati Mbak Hanim yang sedang mencuci baju. Sekilas aku lihat ia melotot kearahku, yang memang bertubuh atletis.

Selesai mandi, aku keluar dan masih menjumpainya mencuci. Sekarang ia berusaha untuk tidak melihatku. Terlihat semburat merah diwajahnya. Aku berpura-pura menjatuhkan handukku, dan terlihatlah kontolku yang panjangnya 17 cm, tegak mengacung.

Matanya melotot melihat kemaluanku yang menjulur bebas, Dan Mbak Hanim sempat tertegun melihat kejantananku yang lumayan besar, panjangnya 17 cm tapi kemudian..

“Aouuww, Dik itunyaa!” kata nya sambil menutup wajahnya. Aku langsung mengambil handukku dan melilitkannya kepinggang, namun tak bsa menyembunyikan kontolku yang berdiri. Segera aku kembali masuk ke rumah utama.

Dikamar, aku langsung membayangkan kecantikan wajah Mbak Hanim tadi. Ingin sekali rasanya memperkosanya, ditambah lagi situasi di rumah itu hanya kami berdua, karena paman dan bibi ada acara mendadak diluar kota.

Lalu timbul niat isengku untuk mengintip, lalu kucari ke kamarnya. Saat di depan pintu samar-samar aku mendengar ada suara rintihan dari dalam kamar samping, kebetulan nako jendela kamar itu terbuka lalu kusibakkan tirainya perlahan-lahan.

Sungguh pemandangan yang amat syur. Kulihat Mbak Hanim sedang masturbasi, kelihatan sambil berbaring di ranjang dia menyibakkan rok panjang yang ia kenakan sampai perut. kakinya dikangkangkan lebar, tangan kirinya meremas liang kewanitaannya sambil jarinya dimasukkan ke dalam lubang senggamanya, sedang tangan kanannya meremas buah dadanya tadi bergantian.

Kancing bajunya sudah terbuka hingga perut, memperlihatkan payudara yang sangat montok, berputing merah yang besar., Sesekali pantatnya diangkat tinggi sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan, wajahnya kelihatan memerah dengan mata terpejam, terlihat Sangat erotis.

“Ouuhh.. Hhhmm.. Ssstt..” Aku semakin penasaran ingin melihat dari dekat, lalu kubuka pintu kamar wantia cantik yang sedang hamil itu pelan- pelan tanpa suara aku berjingkat masuk. Aku semakin tertegun melihat pemandangan yang merangsang birahi itu.

Samar-samar kudengar wanita alim yang montok itu mendesis…desis “…i.. Sss Ahh..” Ternyata dia sedang membayangkan sedang bersetubuh , dia sedang bermasturbasi……………….. aku sangat bernafsu menyaksikannya…..paha dan payudaranya yang mulus walau perutnya agak membuncit, justru menambah nafsuku.

Lalu pelan-pelan kulepaskan pakaianku satu-persatu hingga aku telanjang bulat. Batang kemaluanku sudah sangat tegang, kemudian tanpa suara aku menghampiri Mbak Hanim, kuikuti gerakan tangannya meremasi buah dadanya. Wanita itu tersentak kaget lalu menghindar ke sudut tempat tidur, dan berusaha membenahi pakaiannya.

“Sedang apa Anda di sini!, tolong keluar!” katanya agak gugup.

“Mbak nggak usah panik.. kita sama-sama butuh.. sama-sama kesepian, kenapa tidak kita salurkan bersama,” kataku merajuk sambil terus berusaha mendekatinya tapi wanita montok itu terus menghindar.

“Ingat Dik, saya sudah bersuami dan sedang hamil!!” Dia terus menghiba. “Mbak, terus terang saya sangat terpesona oleh Mbak.. Nggak ada orang lain di sini.. cuma kita berdua.. pasti nggak ada yang tahu.

Ayolah saya akan memuaskan Mbak, saya janji nggak akan menyakiti Mbak, kita lakukan atas dasar suka sama suka dan sama-sama butuh, mari Mbak!” “Tapi saya sekarang sedang hamil, Dik.. kumohon jangan,” pinta wanta ayu itu terus.

Aku hanya tersenyum. Secepat kilat aku menyambar tangannya, lalu dengan cepat kutarik dia dan kujatuhkan di atas ranjang dan secepat kilat kutubruk tubuh indah wanita itu, dan wajahnya kuhujani ciuman tapi dia terus meronta sambil berusaha mengelak dari ciumanku.

Segera tanganku beroperasi di dadanya, . Buah dadanya yang lumayan besar itu jadi garapan tanganku yang mulai nakal.

“Ouughh jangaan Diik.. Kumohon lepaskaan..” rintihnya. Tanganku yang lain menjalari daerah kewanitaan wanita montok itu, bulu-bulu lebatnya telah kulewati dan tanganku akhirnya sampai di liang senggamanya, terasa sudah basah.

Lalu kugesek-gesek klirotisnya dan kurojok-rojok dinding kemaluannya, terasa hangat dan lembab penuh dengan cairan mani.

“Uhh.. ss..” Akhirnya wanita itu mulai pasrah tanpa perlawanan. Nafasnya mulai tersengal-sengal.

“Yaahh.. Ohh.. Jangaann Diik, Jangan lepaskan, akuuuuuu…..ssshhhhhhhh..” Gerakan Mbak Hanim semakin liar dan binal, dia mulai membalas ciumanku bibirku dan bibirnya saling berpagutan. Aku senang, kini wanita montok ini mulai Menikmati permainan.

Tangannya meluncur ke bawah dan berusaha menggapai laras panjangku, kubiarkan tangannya menggenggamnya dan mengocoknya. Aku semakin beringas lalu kusedot puting susunya dan sesekali menjilati buah dadanya yang masih kencang.

“Yahh.. addduhhhhh diiikkkkk………….ssshhhhh..” kata wanita itu sambil menggelinjang. daster sudah awut2an. Wajahnya sudah merah menahan birahi.

Kemudian aku bangun, kembali kunaikkan daster ke perut, kulebarkan kakinya dan kutekuk ke atas. Aku semakin bernafsu melihat liang kewanitaan wanita cantik yan ini yang merah mengkilat. Dengan serta merta kuelus dan kuraba kemaluannya….yang indah merekah itu……..

“Aaahh.. Ohh.. mmmhhh…ssshhhhh Diik.. Yaakh……..ssshh..”. Klirotisnya tampak merah merekah, menambah gairahku untuk ubahnmenggagahinya. “Sudaahh Dikk.. sekarang.. ayolah sekarang.. masukkan.. aku sudah nggak tahan..” pinta Mbak Hanim.

Tanpa buang waktu lagi kukangkangkan kedua kakinya sehingga liang kewanitaannya kelihatan terbuka. Kemudian kuarahkan batang kejantananku ke lubang senggamanya dan agak sempit rupanya atau mungkin karena diameter kemaluanku yang terlalu lebar.

“Pelan-pelan Dik, punya kamu besar sekali.. ahh..” wanita yang biasanya alim dan pemalu itu menjerit jalang saat kumasukkan seluruh batang kemaluanku hingga aku merasakan mentok sampai dasar rahimnya.

Lalu kutarik dan kumasukkan lagi, lama-lama kupompa semakin cepat. “Oughh.. Ahh.. Ahh.. Ahh..” Mbak Hanim mengerang tak beraturan, tangannya menarik kain sprei, tampaknya dia Menikmati betul permainanku. Bibirnya tampak meracau dan merintih, aku semakin bernafsu, dimataku dia saat itu adalah wanita yang haus dan minta dipuaskan, tanpa berpikir aku sedang meniduri istri orang apalagi dia sedang hamil.

“Ouuhh Diik.. Mbak mau kelu..arrrrr……. aahh..” Dia menjerit sambil tangannya mendekap erat punggungku. Kurasakan, “Seerr.. serr..” ada cairan hangat yang membasahi kejantananku yang sedang tertanam di dalam kemaluannya.

Wanita itu mengalami orgasme yang pertama. Aku kemudian menarik lepas batang kejantananku dari kemaluannya.

Aku belum mendapat orgasme. Kemudian aku membaliknya, berniat memompanya dari belakang. Wanita itu kemudian menungging, kakinya dilebarkan. Perlahan-lahan kumasukkan lagi batang kebanggaanku dan, “Sleep..” batang itu mulai masuk hingga seluruhnya amblas lalu kugenjot maju mundur.

Mbak Hanim dengan jalang menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan batang kejantananku. “Gimaa.. Mbaak, enak kan?” kataku sambil mempercepat gerakanku.

“Yahh.. …ssshhhhhh…duhhhh dik…… Aahh.. Aaah.. Uuuhh.. Aaahh.. ehh..kok……gini…..shhhhhhh” wanita cantik yang itu semakin bergoyang liar seperti orang kesurupan. Tanganku menggapai buah dadanya yang menggantung indah dan bergoyang bersamaan dengan perutnya yang membuncit.

Buah dada itu kuremas-remas serta kupilin putingnya. Akhirnya Aku merasa sampai ke klimaks, dan ternyata wanita alim ini juga mendapatkan orgasme lagi. “Creett.. croott.. serr..” spermaku menyemprot di dalam rahimnya bersamaan dengan maninya yang keluar lagi.

Kemudian kami ambruk bersamaan di ranjang. Aku berbaring, di sebelah kulihat Mbak Hanim dengan wajah penuh keringat, sampai jilbab dan bajunya ikut basah kuyup. “mbak capek……..ahhhhhhhhhhhh” katanya.

“Mbak, setelah istirahat bolehkah saya minta lagi?” tanyaku. “Sebenarnya saya juga masih pengin, tapi kita sarapan dulu kemudian kita lanjutkan lagi.” Mbak Hanim hanya memandangku. Aku tahu, ia sebenarnya ingin menolak, namun gairah birahinya juga ingin dilampiaskan. Itulah Kisah Mesum Enaknya Wanita Yang Perutnya Lagi Hamil,




Kebebasan Merokok untuk Radja Nainggolan


Judi Indonesia - Pelatih Belgia, Marc Wilmots, mengakui bahwa Radja Nainggolan adalah seorang perokok. Namun, Wilmots enggan menerapkan aturan ketat untuk gelandang berdarah Indonesia itu.

Nainggolan merupakan satu-satunya perokok di antara 23 pemain Belgia. Dia bisa menghabiskan lima atau enam batang rokok per hari.

Untuk mengakomodasi kebiasaan Nainggolan, tim nasional Belgia pun memesan satu kamar yang dilengkapi dengan balkon.

"Saya selalu memastikan kamar dengan balkon untuk dia. Jadi, dia tidak perlu mematikan alarm rokok," kata Wilmots.

"Tidak perlu melarang yang dia dibutuhkan. Saya merasa tidak masalah selama dia menunjukkan performa bagus di lapangan," tutur sang arsitek.

Menurut Wilmots, Nainggolan harus menanggung risiko kesehatan dari kebiasaannya merokok. Dalam kasus ini, sang pelatih pun lepas tangan.

"Masalah untuk dia apakah harus pensiun pada usia 30 tahun, bukan 35 seperti seharusnya," ucap Wilmots.

Akan tetapi, Nainggolan tidak bisa melakukan kebiasaan buruknya di sekitar stadion. UEFA telah menerapkan aturan tanpa tembakau untuk sepuluh stadion Piala Eropa.


Hiddink Siap Bantu Rusia Bangkit setelah Alami Nasib Tragis


Judi Indonesia - Guus Hiddink mengaku senang bila kembali mendapat kepercayaan menangani tim nasional Rusia. Pelatih asal Belanda ini ingin mengulangi kisah menyenangkan yang pernah dialami bersama tim "Beruang Merah".

Rusia tersingkir secara tragis dari pentas Piala Eropa 2016 karena tak pernah meraih kemenangan dalam tiga pertandingan penyisihan Grup B. Mereka hanya meraih satu kali hasil imbang melawan Inggris dan dua kali kalah melawan Slovakia dan Wales, sehingga menjadi juru kunci Grup B.

Hasil ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi Rusia, yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Karena itu, federasi sepak bola Rusia langsung melakukan pembenahan untuk mempersiapkan tim sehingga tidak kembali menanggung malu ketika menjadi tuan rumah event akbar tersebut.

Nah, nama Hiddink dikait-kaitkan untuk kembali menjadi pelatih. Apalagi Hiddink, yang menjadi manajer sementara Chelsea setelah Jose Mourinho dipecat tahun lalu, pernah merasakan momen bahagia bersama timnas Rusia ketika dia membawa negara itu lolos ke semifinal Piala Eropa 2008

"Jika saya bisa memberikan kontribusi, saya akan dengan senang hati melakukannya," ujar Hiddink kepada penyiar radio NOS Belanda.

"Rusia dalam situasi yang sangat rumit, tidak hanya di arena olahraga tetapi juga dalam hal citra mereka," kata pria berusia 69 tahun, yang pernah melatih timnas Rusia pada tahun 2006-2010.

"Olahraga dapat membantu mereka, meskipun itu mungkin pikiran idealis saya, untuk memproyeksikan citra yang lebih baik kepada dunia."

Rusia sedang mencari pelatih baru setelah Leonid Slutski mengatakan ia tidak akan melanjutkan tugasnya setelah mereka tersingkir dari Piala Eropa.

"Saya pikir setelah turnamen seperti ini, Anda perlu orang lain untuk mengambil alih tim nasional dalam turnamen besar," katanya.


Pernyataan Premier League terkait Brexit


Judi Indonesia - Premier League menyatakan bahwa kompetisi sepak bola Inggris tidak akan terpengaruh dengan kemenangan kubu yang memilih keluar dari Uni Eropa.

Hasil referendum Eropa di Inggris sudah final. Total 51,9 persen pemilih menghendaki mereka keluar dari Uni Eropa (UE), sedangkan sisanya memilih bertahan.

Ada kekhawatiran Premier League tidak mendapatkan dukungan dari kubu Brexit – Inggris keluar dari UE. Sebab, Ketua Eksekutif Premier League Richard Scudamore sering mengumandangkan imbauan bertahan bersama UE.

Kekhawatiran tersebut coba diredam melalui pernyataan resmi Premier League.

"Jelas, kami akan terus bekerja dengan pemerintah dan badan lainnya apapun hasil dari proses ini," bunyi pernyataan mereka.

Pamor Premier League sebagai liga bertabur bintang juga terkena dampak negatif. Apabila Inggris keluar dari UE, para pemain asing membutuhkan izin kerja dengan syarat menumpuk, salah satunya jumlah penampilan bersama tim nasional.

Rumitnya aturan izin kerja untuk pemain asing bisa memangkas jumlah bintang di kasta teratas Inggris. Padahal, dicatat Transfermarkt, sebesar 65,2 persen pemain di Premier League berasal dari negara non-Inggris.

Premier League kembali menepis kemungkinan buruk tersebut.

"Premier League merupakan kompetisi yang sangat sukses dan memiliki daya tarik baik di domestik maupun global. Hal ini akan bertahan terlepas dari hasil referendum," demikian pernyataan itu.


Arsenal Gigit Jari tapi Wenger Menghormati Keputusan Vardy


Judi Indonesia - Arsenal harus gigit jari setelah Jamie Vardy memperbarui komitmennya untuk tetap membela LeicesterCity pada musim depan. Meskipun demikian, manajer Arsene Wenger tetap menghormati keputusan penyerang internasional Inggris tersebut.

Vardy mengakhiri spekulasi soal masa depannya bersama klub juara Premier League musim 2015-2016 tersebut. Pada Kamis (23/6/2016), penyerang berusia 29 tahun itu menandangatani kontrak baru berdurasi empat tahun bersama The Foxes.

Sebelumnya, Arsenal sangat tertarik memboyong striker yang mencetak 24 gol sepanjang musim lalu untuk membawa Leicester mencatat sejarah menjuarai Premier League. The Gunners bersedia mengaktifkan klausul pelepasan striker tersebut, yang digaet Leicester dari

"Saya pikir Leicester sudah membuat pernyataannya dan Vardy akan bertahan. Kami berada dalam kasus ini dan tertarik, tetapi tidak lebih dari itu," ujar Wenger seperti dikutip BeIN Sports, Jumat (24/6).

"Dia telah memutuskan untuk bersama Leicester dan selamat untuknya. Dia terlambat datang dalam permainan ini dan cukup adil bagi Leicester membelinya dari Fleetwood dan dia meraih kesuksesan. Dia berusia 29 tahun dan dia telah memilih untuk tinggal di Leicester. Anda harus menghormati itu."

Jika Vardy sudah mengamankan posisinya, lain cerita soal masa depan gelandang N'Golo Kante di Stadion King Power. Pemain internasional Perancis ini kemungkinan dijual karena Leicester di ambang kesepakatan mendatangkan gelandang bertahan Nampalys Mendy dari klub Ligue 1, Nice.

Rumor ini tak lepas dari pengamatan Wenger. Manajer asal Perancis ini mengaku tidak bisa mengesampingkan kemungkinan membeli pemain yang tampil impresif bersama Perancis pada Piala Eropa 2016.

"Sangat sulit untuk berbicara tentang hal tersebut pada saat ini. Kante ada dalam daftar banyak klub. Ini adalah area di mana kami memiliki banyak pemain. Kami akan melihat apa yang terjadi dalam dua atau tiga minggu ke depan," kata Wenger.

"Sepertinya Leicester telah membeli pemain dari Nice (Nampalys Mendy) dengan kualitas mirip dengan Kante, jadi apakah mereka membayangkan kehilangan dia atau tidak saya tidak tahu."




"Semoga, Spanyol Menang atas Italia Tanpa Adu Penalti"


Judi Indonesia - Pemain belakang Spanyol, Juan Francisco Torres alias Juanfran, enggan membahas eksekutor penalti menjelang partai kontra Italia pada babak 16 besar Piala Eropa, Senin (27/6/2016).

Perdebatan soal eksekutor mencuat setelah kegagalan penalti Sergio Ramos saat Spanyol kalah 1-2 dari Kroasia, Jumat (17/6/2016).

Setelah pertandingan tersebut, Andres Iniesta mengaku sebagai eksekutor sebenarnya. Hanya, Ramos mengambil alih tugas karena merasa lebih percaya diri.

Lantas, apakah Ramos masih dipercaya menjadi penendang, terlebih apabila laga ditentukan lewat adu penalti?

"Saya tidak mengetahui. Hal ini bergantung pelatih. Dia dan pemain yang bersangkutan memutuskan saat adu penalti," tutur Juanfran.

"Entah apa yang terjadi dalam pertandingan nanti. Saya sendiri berharap kami menang tanpa adu penalti," ucap dia.

Adu penalti sempat dilalui Spanyol saat menyingkirkan Italia pada semifinal Piala Konfederasi 2013 dan perempat final Piala Eropa 2008.

Dalam duel pertama, Daniele De Rossi dan Mauro Camoranesi gagal menuntaskan eksekusi Italia. Adapun Leonardo Bonucci menjadi satu-satunya eksekutor yang tak mampu menunaikan tugasnya pada laga delapan tahun lalu.



"Tangan Tuhan" Henry Bumbui Irlandia Vs Perancis


Judi Indonesia Eks pemain belakang tim nasional Perancis, William Gallas, membahas laga kontra Irlandia babak 16 besar Piala Eropa di Parc Olympique Lyonnais, Minggu (26/6/2016).

Menurut Gallas, pertandingan tersebut bakal dibumbui memori "tangan Tuhan" Thierry Henry pada duel tujuh tahun lalu.

Pada duel di Stade de France, 19 November 2009, Henry menggunakan tangan sebelum memberikan assist kepada Gallas. Gol kontroversial ini meloloskan Perancis ke Piala Dunia 2010.

Gallas meyakini, Martin O'Neill selaku arsitek Irlandia bakal menggunakan memori kelam tersebut untuk mendongkrak motivasi anak-anak asuhnya.

"Tim ini pasti ingin membalaskan dendam. Saya meyakini, pelatih akan membahas kejadian 2009," kata Gallas.

"Pertandingan akan berlangsung panas karena mereka belum melupakan kejadian tersebut," ucap eks pemain Arsenal itu.

Sebagai pencetak gol, Gallas mengaku tidak menyadari kecurangan dari rekan setimnya. Dia baru menyaksikan tayangan ulang setelah pertandingan berlangsung.

"Saya melihat para pemain Irlandia melancarkan protes, tetapi tidak mengetahui kenapa," tutur dia.

Laga pada 2009 menjadi pertemuan terakhir kedua tim. DicatatTransfermarkt, Perancis masih unggul dengan enam kemenangan dari 12 pertemuan melawan Irlandia.


Brexit Bisa Memberikan Dampak kepada Real Madrid

 

Inggris sudah membuat keputusan keluar dari Uni Eropa alias Brexit. Real Madrid bisa terkena dampaknya, karena bintang mereka yang berstatus pemain termahal di dunia, Gareth Bale, akan menjadi pemain non-Uni Eropa.

Menurut laporan AS, Brexit membuat Real Madrid harus merevisi kembali rencana mereka untuk para pemain non-Uni Eropa. Saat ini ada tiga pemain dengan status tersebut, yakni James Rodriguez, Casemiro dan Danilo.

Dengan adanya Brexit, maka Bale, yang merupakan pemain asal Wales, juga menjadi non-Uni Eropa. Dengan demikian, harus ada pemain yang menjadi korban, karena La Liga hanya mengizinkan sebuah klub memiliki maksimal tiga pemain non-Uni Eropa.

Memang, penarikan diri Inggris dari Uni Eropa tidak langsung memberikan dampak setidaknya hingga 2018. Akan tetapi, ini ikut memengaruhi posisi Bale di Santiago Bernabeu untuk masa mendatang ketika dia akan memperpanjang kontrak.

Padahal pada pekan ini, media Spanyol mengklaim Real Madri dakan menyodorkan mega-kontrak bagi antan pemain Tottenham Hotspur tersebut. Jika ada kesepakatan, maka Bale akan tetap berkostum Real Madrid hingga tahun 2023.

Undang-undang Uni Eropa memungkinkan orang bergerak bebas dalam wilayah 28 negara anggotanya tanpa melalui kontrol perbatasan ditambah boleh tinggal di dalamnya selama lebih dari tiga bulan. Mereka juga bisa mendapat kontrak kerja di negara tersebut.

Namun Inggris mengakhiri semua kemudahan tersebut setelah menjadi anggota Uni Eropa selama 43 tahun. Melalui referendum pada Kamis (23/6/2016), sebesar 51,9 persen suara menginginkan negaranya keluar dari keanggotaan Uni Eropa.




Brexit Menutup Pintu Pemain seperti Ronaldo dan Henry


Transfer Cristiano Ronaldo ke Manchester United dan Thierry Henry ke Arsenal bisa saja gagal terealisasi apabila Inggris tidak tergabung dalam Uni Eropa.

Sebab, dua nama terakhir belum memenuhi syarat penampilan bersama tim nasional sebelum pindah ke Premier League.

Selama ini, pemain dari negara Uni Eropa memang mendapatkan kemudahan untuk pindah ke kompetisi kasta teratas Inggris. Mereka tidak memerlukan syarat penampilan tim nasional untuk mendapatkan izin kerja.

Beda dengan pemain dari negara non-Uni Eropa. Untuk bergabung dengan tim Premier League, mereka harus melakoni laga bersama tim nasional dalam jumlah tertentu.

Jumlahnya beragam bergantung peringkat negara di FIFA, mulai dari 30 persen hingga 75 persen.

Kalau saja hasil referendum memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa atau dikenal dengan British Exit (Brexit), pemain-pemain Eropa juga harus memenuhi syarat tersebut.

Berikut ini adalah deretan pemain yang bisa batal ke Premier League kalau Brexit diputuskan pada masa lalu:

Cristiano Ronaldo

Manchester United merekrut Cristiano Ronaldo dari Sporting Clube de Portugal pada 12 Agustus 2013. Ketika itu, dia belum mengukir debut bersama tim nasional senior.

Kesempatan tersebut baru didapatkan Ronaldo saat Portugal melawan Kazakhstan, satu pekan setelah merampungkan tansfer dengan Man United.