ACEHPOKER hadir untuk Anda semua pecinta permainan kartu Poker Online yang khususnya berada di Asia
Situs Acehpoker Online Terpercaya - Pada 1997, sebenarnya Soeharto sudah menyiratkan akan mundur. Hal ini tampak pada malam HUT Golkar ke-33, pada 20 Oktober 1997, di mana Soeharto menyatakan pencalonan kembali dirinya sebagai Presiden agar ditimang-timang lagi.
Namun ternyata Soeharto terpilih lagi sebagai Presiden. Protes-protes mahasiswa pun kian bertambah kencang. Tuntutan awal mereka adalah turunkan harga sembako, pemilihan ulang Soeharto, dan reformasi di bidang politik dan ekonomi.
Aksi mahasiswa dimulai pada Desember 1997 hingga Januari 1998, di kampus-kampus daerah seperti Lampung dan Solo, kemudian menyebar ke seluruh provinsi. Pada akhir Februari 1998, aksi mahasiswa dimulai dari Universitas Indonesia (UI).
Dari kampus UI di Jakarta, aksi demo kemudian menyebar ke daerah-daerah lain, seperti Yogyakarta, Bandung, Ujung Pandang, Semarang, Solo, Medan, dan Surabaya. Suara mahasiswa ini terdengar hampir setiap hari dan mendapat reaksi beragam.
( Baca : Bonus New Member 10,000,- )
Barisan jenderal di seputar Soeharto menanggapi aksi mahasiswa ini berbeda-beda. Ada yang bersikap lunak, berada di pihak Wiranto, tetapi ada juga yang bersikap galak, di pihak Prabowo, yang melakukan penculikan-penculikan aktivis mahasiswa.
Puncak dari aksi mahasiswa itu adalah tertembaknya empat mahasiswa Trisakti yang disusul dengan kerusuhan massal di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Saat peristiwa ini, Soeharto sedang menghadiri KTT G-15 di Kairo, Mesir.
Dari luar negeri, Soeharto yang melihat Indonesia dilanda kekacauan menyatakan bahwa dirinya tidak akan mempertahankan kekuasaannya dengan senjata. Namun, dia menekankan semuanya harus dilakukan secara konstitusional.
Pada awalnya, Soeharto akan mundur dari jabatannya sebagai Presiden, pada 23 Mei 1998. Namun akhirnya dimajukan menjadi 21 Mei 1998. Sesuai UUD 45, Soeharto kemudian menyerahkan mandatnya kepada Wakil Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie.
Dengan mundurnya Soeharto sebagai Presiden dan terpilihnya Habibie, Soeharto berhasil mempertahankan rezim Orde Baru yang telah dipimpinnya selama 32 tahun. Hingga kini, berbagai warisan Soeharto masih ada di tengah masyarakat.
Sumber Tulisan
* G Dwipayana dan Ramadhan KH, Soeharto, Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, Penerbit PT Citra Lamtoro Gung Persada, Cetakan Kedua, 1989.
* RE Elson, Suharto, Sebuah Biografi Politik, Penerbit Pustaka Minda Utama, Cetakan III, Januari 2000.
* David Jenkins, Soeharto dan Barisan Jenderal Orba, Rezim Militer Indonesia 1975-1983, Penerbit Komunitas Bambu, Cetakan Pertama, April 2010.
* Harry Aveling, Rahasia Membutuhkan Kata, Puisi Indonesia 1966-1998, Penerbit IndonesiaTera, Cetakan Pertama, November 2003.
* Bacharuddin Jusuf Habibie, Detik-Detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, Penerbit THC Mandiri, Cetakan Kedua, September 2006.
* G Dwipayana dan Ramadhan KH, Soeharto, Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, Penerbit PT Citra Lamtoro Gung Persada, Cetakan Kedua, 1989.
* RE Elson, Suharto, Sebuah Biografi Politik, Penerbit Pustaka Minda Utama, Cetakan III, Januari 2000.
* David Jenkins, Soeharto dan Barisan Jenderal Orba, Rezim Militer Indonesia 1975-1983, Penerbit Komunitas Bambu, Cetakan Pertama, April 2010.
* Harry Aveling, Rahasia Membutuhkan Kata, Puisi Indonesia 1966-1998, Penerbit IndonesiaTera, Cetakan Pertama, November 2003.
* Bacharuddin Jusuf Habibie, Detik-Detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, Penerbit THC Mandiri, Cetakan Kedua, September 2006.
Daftar Agen Poker Acehpoker Online terpercaya
Agen Acehpoker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia