Minggu, 12 Juni 2016

Hasil Copa America, Ekuador Lolos ke Perempat Final

 
Ekuador lolos ke perempat final Copa America 2016 setelah mengalahkan Haiti 4-0, di Stadion MetLife, East Rutherford, New Jersey, pada Senin (13/6/2016) pagi WIB.

Gelontoran empat gol Ekuador pada pertandingan ini diciptakan oleh Enner Valencia (menit ke-11), Jaime Ayovi (20'), Christian Noboa (57'), dan Antonio Valencia (78')

Berdasarkan statistik ca2016.com, sebenarnya Haiti unggul dalam penguasaan bola, yakni 54 persen. Namun, Ekuador bermain lebih efektif saat melancarkan serangan ke pertahanan Haiti.

Selain itu, kemenangan Ekuador juga tak terlepas dari buruknya lini belakang Haiti. Beberapa kali pemain Ekuador tampak leluasa mengeksplorasi pertahanan Haiti.

Ekuador memang tampil lebih baik ketimbang pada dua laga sebelumnya. Mereka sukses membuka keunggulan lewat gol Enner Valencia saat laga baru berusia 11 menit.

Penyerang West Ham United itu menggiring bola hingga ke kotak penalti, sebelum menaklukkan kiper Haiti, Alexander Dominguez, dengan tendangan mendatar. Ekuador pun unggul 1-0.

Pada menit ke-20, Ekuador kembali membobol gawang Haiti. Kali ini gilira Jaime Ayovi yang mencatatkan namanya di papan skor. Bekerja sama dengan Enner Valencia, Ayovi yang tak terkawal dengan mudah menceploskan bola ke gawang Haiti.

Memasuki babak kedua, tepatnya pada menit ke-57, Ekuador menggandakan keunggulan menjadi 3-0 melalui gol Christian Noboa. Mendapatkan umpan silang dari Jefferson Montero, Noboa kemudian melepaskan tendangan voli keras yang tak dapat dihalau Dominguez.

Ekuador pun berada di atas angin. Unggul tiga gol atas Haiti membuat mereka tampil semakin percaya diri dalam mengacak-acak pertahanan tim asuhan Patrice Neveu.

Hasilnya, pada menit ke-78, Ekuador berhasil mencetak gol keempatnya lewat kaki pemain Manchester United, Antonio Valencia. Mirip seperti gol yang dicetak oleh Ayovi, Antonio Valencia tak terkawal setelah mendapatkan sodoran dari Enner Valencia.

Hingga peluit panjang dibunyikan wasit, tak ada lagi gol yang tercipta. Ekuador pun menutup laga dngan kemenangan 4-0.

Hasil ini membuat Ekuador menduduki puncak klasemen Grup B dengan perolehan lima poin. Namun, mereka bisa tergeser kembali, tergantung dari hasil laga antara Brasil dan Peru yang dimulai pada pukul 07.55 WIB.

Ekuador unggul satu poin atas Brasil dan Peru yang menempati peringkat kedua dan ketiga. Adapun Haiti tersingkir lantaran berada dasar klasemen tanpa mengemas poin sama sekali.

Kendati demikian, Ekuador sudah dipastikan lolos, apa pun hasil dari laga Brasil versus Peru.

Ekuador 4-0 Haiti (Enner Valencia 11', Jaime Ayovi 20', Christian Noboa 57', Antonio Valencia 78')

Susunan Pemain

Ekuador: 22-Alexander Dominguez; 4-Juan Paredes, 2-Arturo Mina, 3-Fricson Erazo, 10-Walter Ayovi; 6-Christian Noboa, 18-Carlos Gruezo (8-Fernando Gaibor 79'); 16-Antonio Valencia, 7-Jefferson Montero; 13-Enner Valencia (9-Fidel Martinez 84'), 17-Jaime Ayovi (19-Juan Cazares 46')
Pelatih: Gustavo Quinteros (Bolivia)

Haiti: 1-Johny Placide; 4-Kim Jaggy, 3-Mechack Jerome, 5-Romain Genevois, 6-Stephane Lambese; 15-Sony Norde, 14-James Marcelin (16-Jean Alexandre 79'), 13-Kevin Lafrance (19-Max Hilaire 71'), 21-Jean Maurice; 9-Kevin Belfort (10-Jeff Louis 70'), 20-Duckens Nazon
Pelatih: Patrice Neveu (Perancis)

Wasit: Gery Vargas (Bolivia)

www.acehbet.com







Tampil di Piala Eropa, Oezil Lewatkan Puasa Ramadan

 

Puasa Ramadan adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Namun, ibadah tersebut rupanya tidak akan dijalankan oleh bintang Arsenal sekaligus penggawa timnas Jerman, Mesut Oezil.

Dalam wawancara dengan AS, Oezil mengaku akan melewatkan puasa tahun ini. Tapi dia memiliki alasan kuat atas hal tersebut.

Sepanjang Ramadan ini, Oezil harus berlatih keras dan akan tampil di ajang besar, Piala Eropa 2016. Menurutnya, dengan kondisi tersebut maka mustahil dia bisa berpuasa.

"Waktu musim panas terasa amat melelahkan. Kami juga harus bertanding dan menjalani latihan keras. Mustahil berpuasa di sana," kata Oezil.

Di timnas Jerman, Oezil tidak sendirian memeluk Islam. Ada dua pemain lain yang juga Muslim, mereka adalah Sami Khedira dan Emre Can.

Oezil bulan lalu diketahui sempat pergi ke kota suci Mekah. Dia menunaikan ibadah Umrah di sela waktu liburan kompetisi.

www.acehbet.com



Deretan Bintang-bintang Muslim di Piala Eropa 2016

 

Piala Eropa 2016 telah bergulir. Ternyata, ada banyak pemain Muslim yang berlaga dalam turnamen yang berlangsung di Prancis ini.

Prancis, Italia, Belgia, Turki, dan Albania merupakan negara-negara yang diperkuat pemain Muslim. Tentunya menjadi menarik, karena Piala Eropa kali ini bertepatan di bulan Ramadan.

Menjadi pertanyaan yang umum, apakah mereka berpuasa di tengah padatnya pertandingan di Piala Eropa? Atau mereka memilih untuk tidak berpuasa, agar kondisi tubuh tetap fit dan bisa bermain maksimal?

Gelandang Jerman, Mesut Oezil, mengakui melewatkan puasa Ramadan kali ini. Pemain Arsenal ini beralasan, tak mungkin berpuasa dalam kondisi harus bertanding dan menjalani latihan keras.

Hal serupa dilakukan oleh pemain muslim yang membela Prancis. Menurut laporan Marca, para pemain muslim Prancis memilih tidak berpuasa. Mereka tak ingin kondisi fisiknya menurun jika memaksakan tidak makan dan minum, dari matahari terbit sampai terbenam.

Siapa saja bintang Muslim luar biasa yang tampil di Piala Eropa kali ini? Berikut ulasannya, seperti dilansir albawaba.com

1. Sami Khedira (Jerman)
Khedira lahir pada 1987 di Stuttgart. Ayahnya adalah warga negara Tunisia, sedangkan ibunya orang Jerman. Berbagai gelar sukses diraih Khedira sepanjang karirnya, termasuk Liga Champions 2013-14 bersama Real Madrid dan Piala Dunia 2014 dengan Jerman.

www.acehbet.com

Menang atas Ukraina, Jerman Jaga Rekor Positif di Piala Eropa

Shkodran Mustafii disambut rekan-rekannya sesama pemain timnas Jerman seusai mencetak gol ke gawang Ukraina, Minggu (12/6/2016)
 
Acehbet – Tim nasional Jerman meraih kemenangan 2-0 atas Ukraina pada pertandingan pertama Grup C Piala Eropa 2016 di Stadion Pierre-Mauroy, Vileneuve-d’Ascq, Minggu (12/6/2016) atau Senin dini hari WIB.

Jerman membuka keunggulan pada babak pertama melalui Shkodran Mustafi pada menit ke-19. Bastian Schweinsteiger yang masuk sebagai pemain pengganti menggandakan keunggulan Der Panzer – julukan Jerman – pada pengujung laga.

Pada pertandingan di kandang Lille ini, Jerman tampil begitu mendominasi. Mereka memiliki 63 persen penguasaan bola dan sanggup melepaskan 18 tembakan berbanding enam milik Ukraina.

Akan tetapi, dari banyak peluang yang dimiliki itu, Der Panzer hanya bisa mencetak satu gol pada babak pertama. Bermula dari sepak pojok Toni Kroos, Shkodran Mustafi bergerak lebih cepat daripada Sergiy Sydorchuk untuk menyundul bola dan menaklukkan Andriy Pyatov.

Selain itu, Jerman tampak kewalahan ketika dihadapkan pada serangan balik dan situasi bola mati Ukraina. Mereka nyaris kebobolan pada menit ke-38 andai Jerome Boateng tak melakukan penyelamatan luar biasa.

Dua menit berselang, Ukraina bisa mencetak gol. Namun, wasit Martin Atkinson menganulirnya lantaran pemain Ukraina telah terlebih dahulu berada dalam posisi offside.

Pada babak kedua, dominasi permainan tetap dikuasai Jerman. Penampilan gemilang Pyatov membuat sejumlah peluang Mesut Oezil dkk gagal menembus jala gawang Ukraina.

Sebaliknya, Ukraina juga punya sejumlah peluang. Namun, tak ada satu pun peluang yang berhasil dimanfaatkan untuk mencipta gol penyama kedudukan.

Ketika memasuki masa injury time, Jerman berhasil menggandakan keunggulan lewat Schweinsteiger. Lewat sebuah serangan balik kilat, umpan silang Mesut Oezil berhasil diselesaikan Schweinsteiger untuk mengubah skor menjadi 2-0.

Dengan hasil ini, Jerman memimpin klasemen sementara Grup C dengan tiga poin. Mereka unggul selisih gol dibandingkan Polandia yang menang 1-0 atas Irlandia Utara.

Hasil ini juga menjaga tren positif Jerman pada laga pertama di Piala Eropa. Dari 12 laga, mereka bisa menang 7 kali dan sisanya berakhir imbang.

Pertandingan lanjutan Grup C akan dimainkan pada Kamis (16/6/2016). Ukraina akan menghadapi Irlandia Utara dan Jerman ditantang Polandia.

Jerman 2-0 Ukraina (Shkodran Mustafi 19′, Bastian Schweinsteiger)

Jerman: 1-Manuel Neuer, 2-Shkodran Mustafi, 17-Jerome Boateng, 3-Jonas Hector, 4-Benedikt Hoewedes, 8-Mesut Oezil, 18-Toni Kroos, 6-Sami Khedira, 19-Mario Goetze (7-BastianSchweinsteiger 90′), 11-Julian Draxler (9-Andre Schuerrle 78′), 13-Thomas Mueller

Pelatih: Joachim Loew

Ukraina: Andriy Pyatov, 20-Yaroslav Rakitskiy, 3-Yevhen Khacheridi, 13-Vlacheslav Shevchuk, 17-Artem Fedetskyy, 9-Viktor Kovalenko (21-Alexander Zinchenko 73′), 6-Taras Stepanenko, 16-Sergiy Sydorchuk, 8-Roman Zozulya (11-Yevhen Seleznyov 66′), 10-Yevhen Konoplyanka, 7-Andriy Yarmolenko

Pelatih: Mykhaylo Fomenko

Wasit: Martin Atkinson

Daftar Agen bola Online terpercaya
Agen Bola Acehbet Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia

www.acehbet.com

Si Indri Keenakan Ngentot

 
Cerita sex terbaru ini kejadian pada waktu aku sedang ada masalah dengan pacarku, namanya Indri, tinggi badannya 160 cm, berat 57 kg, kulit putih bersih, bra 36B. Namaku panggil saja Andi. Pacarku itu sangat sexy karena bokongnya menonjol ke belakang dan pinggangnya kecil jadi kata temanku dia sangat montok.

Masalahnya kami sedang bosan satu sama lain, karena hubungan kami sudah 2 tahun sementara untuk pikiran menikah masih dibahas tdk kunjung selesai karena ada faktor X diantara kami.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

Cerita Ngentot | Untuk menghilangkan kebosanan pada saat kami berhubungan badan dia sering membaygkan yg melakukan hal ini dengan batang kemaluan yg besar dan hot, batang kemaluanku sendiri panjangnya 15 cm dan diameter 2,5 cm, katanya kurang? dan karena saat itu aku sedang sibuk kerja di kantor maka kalau sedang berhubungan badan, biasanya bisa 30 menit di luar pemanasan, pemanasan biasanya 30 menit juga mulai dari atas sampai menjilat liang kemaluan, sekarang pemanasan 15 menit dan hubungan badan 5 menit. Wah, dia protes setiap selesai berhubungan badan, sudah pasti saya keluar duluan sementara dia naik saja belum.

Sementara saya juga tdk terpikir untuk menyeleweng dan dia juga menjaga perasaan saya dengan tdk menyeleweng, tapi yg terjadi kami sering berantem kecil-kecilan dan dia kalau diajak berhubungan badan sering malas.

Ceritanya sendiri kami jalan-jalan malam itu kurang lebih jam 9.00 malam berkeliling di daerah Thamrin. Sambil jalan kami membicarakan masalah hubungan badan, dia protes karena kondisiku yg tdk berubah. Dia bicara begini, Andi, aku bosen nih kamu kalau hubungan sekarang cepet banget, kan Indri belum puas, katanya merengek.

“Habis aku lagi capai sih..” kataku.
“Ah, gitu terus alasannya..” katanya.
“Yaa bukan gitu dong.. tapi lagi bener tdk fit”, kataku.
“Tapi aku kan jadi suntuk nih, kepalaku sering nyut-nyutan, aku jadi kepengen banget badanku digeraygin sama cowok lain! Aku pengen gituan yg hot yg lama 2 jam dan batang kemaluannya gede”, kata Indri.

“Enak kali ya.. sama bule”, katanya menyambung.
“Memang kamu berani Ndri..” kataku sedikit cemburu tapi ada perasaan lain ingin menantang dia.
“Yaa, iyalah.. tapi aku kan tdk enak sama kamu”, katanya.
“Memang kamu pengen batang kemaluan yg gede dan yg hot?” tanyaku.
“Yaa.. habis kamu kalau hubungan sepertinya sudah tdk full lagi tegangnya dan mana cepet lagi. Pusing aku, tahu!” katanya.
“Yaa.. sudah kalau gitu sini kamu tiduran biar tdk pusing”.
Kemudian jok kursinya dia mundurkan dan dia rebahan di pangkuanku, tangan kiriku langsung membelai rambutnya.

Terus kupijat kepalanya dan ternyata dia keenakan, lalu merem pelan-pelan. Tanganku turun ke leher, pundak dan ke dadanya. Kuremas perlahan, dia diam saja, kancing bajunya satu persatu kubuka sambil mobil jalan terus berputar di sekitar Monas dan Sabang. Perlahan tanganku meremas buah dadanya ternyata sudah mengeras. Dadanya montok, bentuknya bulat penuh dengan puting berwarna merah jambu. Ketika kusuruh melepas branya, dia langsung membuka kancing branya dan melepas bra tersebut sehingga buah dadanya yg montok itu menantang keluar kedua-duanya karena bajunya sudah kupinggirkan ke samping. Dengan leluasa tangan dan jari-jariku bermain meremas dan memijat pelan putingnya yg telah mengeras.

“Akkhh..” desah Indri keenakan.
“Mhh.. enak Ndri..” tanyaku.
“Iyyaa..” desahnya keenakan.
Jari tanganku lalu turun ke bawah mengusap perut dan pusarnya, terus ke bawah membuka kancing celana jeans-nya dan menarik reitsletingnya. Srett.. terbuka sudah dan perlahan jari ini menyentuh bulu-bulu halus di atas bibir kemaluannya. Kemudian kuremas perlahan dan kuusap.
“Aakhh.. Andii.. keenakan rupanya dia dan.., Aduuhh, aku pengen batang kemaluan yg gede Ndii..” Wah mulai deh dia ingin berhubungan badan.

“Yg lamaa.. yg hot.. akhh..” desah dia keenakan.
Jariku naik turun dari dada ke sekitar liang kemaluannya, dengan perasaan cemburu aku bertanya kepadanya,
“Kamu mau sama yg gede kayak bule Ndri..?” tanyaku.
“Mauu..” desahnya sambil badannya bergetar.
Wah, kepalang tanggung nih pikiranku jadi kotor.
“Kamu pengen yg hot yaa?” tanyaku lagi.
“Akhh.. aahh iyaa..” katanya.
“Ya sudah kamu cari aja..” kataku penasaran ingin membuktikan kepadanya.

Pikir-pikir dari pada dia main di belakang lebih baik terus terang kalau memang berani.
Ketika di jalan sekitar McDonald, kulihat ada bule sendirian di pinggir jalan sedang berdiri, badannya besar dan tinggi. Aku melihat dia sedang mencari bantuan. Ketika kulihat, dia juga melihat. Setelah sekali putar kulihat dia masih di tempat, sementara jariku sedang merayap di sekitar bibir kemaluan Indri, kemudian mobil kupinggirkan. Ehh, bule itu mendekati mobil kami, Indri tdk tahu kalau kaca jendela kubuka. Dia pikir aku ke pinggir karena capai keliling terus, jadi dia biarkan saja dadanya terbuka dengan putingnya yg mengeras dan bulu-bulu halus yg terlihat dari luar. Bule tersebut mendekat dari sisi pintu Indri dan melihat ke dalam sambil berbicara,

“Maukah anda menolong saya.. ups.. maaf..” katanya sambil terbelalak matanya.
Dia kaget melihat posisi Indri terlihat buah dadanya yg putih mulus keluar dengan puting yg telah mengeras dan bulu halus kemaluan Indri terpampang tepat di wajahnya. Karena badannya menjorok ke dalam pada saat berbicara.
Indri tdk kalah kaget. Lhoo? dia segera bangkit dari tidurnya dan merapikan kemejanya.
“Kok kamu tdk bilang kalau ada orang sih..” wajahnya merah karena malu.
“Sudah tdk apa-apa..” kataku tersenyum, lalu aku bilang ke bulenya,
“Maaf, ini pacar saya. Apa yg bisa saya bantu”.
Setelah tenang sedikit sambil melihat ke Indri dia bilang,
“Mobil saya rusak dan tdk ada bantuan, kata si bule. Mobil saya rusak dan saya sudah minta tolong teman saya tapi teman saya sedang pergi jadi saya tunggu di sini”, katanya lagi.
“Ya sudah, anda masuk saja ke belakang”, kataku.
“Ooh ya, terima kasih..” katanya sambil melirik ke arah Indri.
Dia naik dan duduk di belakang. Sementara Indri masih kaget sedikit tapi melihat bule itu ganteng (katanya) dia perlahan protes,
“Aku kan malu..” katanya.
“Katanya pengen bule”, kataku berbisik.
“Tapi kan tdk begini dong..” katanya merajuk.
Kulihat dia tdk marah berarti dia juga kemungkinan suka.
“Aah ya, saya Andi, kataku bersalaman,
“Dan ini Indri..”

Sambil tersenyum mereka berdua bersalaman dan terus mengobrol basa-basi dari mana dan seterusnya. Setelah basa-basi selesai lalu dia bilang,

“Kamu punya body bagus Ndri..”
Indri mencubit pahaku,
“Aku kan maluu..”
Terus aku bilang,
“Katanya kamu pengen tahu Ndri, gedenya seberapa”, kataku.
“Yaa, aku kan cuma..” kata dia tdk meneruskan karena si bule (namanya Chalued) menyeletuk.
“Kalau kamu pengen tahu, kamu lihat saja”, katanya sambil tersenyum.
“Tdk apa-apa kok..” kata si bule.
Aku yg sudah penasaran sejak tadi oleh keinIndrin Indri terus menimpali,
“Ya sudah Ndri.. kamu ke belakang saja Ndri.”. kataku.
“Aakhh, tdk ahh. Gila kali..” kata Indri tersenyum.
“Ya tdk, kan cuma lihat saja biar kamu tdk penasaran”, kataku.
Eeh, si bule bilang mengenai hal tersebut tdk jadi masalah kalau di negaranya (Prancis) di sana mereka sudah bebas kalau suka ya bilang suka.

“Kalau kamu penasaran ya lihat saja”, katanya tersenyum.
Karena terus diajak bicara dan Indri antusias mendengarnya akhirnya dia mau juga ke belakang.
“Lihat saja yaa..” kata Indri tersenyum malu.

Kemudian kujalankan mobil ke jalan Menteng, sementara Chal kulihat segera membuka kancing celananya dan reitsletingnya terus menarik ke bawah celananya. Indri yg duduk di sampingnya melihat keluar jendela sampai Chal mengeluarkan batang kemaluannya yg besar walaupun belum tegang sekali.
Hai.. lihat ini, katanya sambil tangan kirinya memegang batang kemaluannya sendiri dan tangan kanannya memegang tangan kiri Indri.
Indri melihat batang kemaluan bule itu dan terlihat wajahnya menegang terpaku melihat batang kemaluan yg besar berwarna putih dengan kepala batang kemaluan seperti topi baja. Sementara aku menyetir terus dan dapat melihat melalui spion atas kelakuan mereka berdua di belakang.

“Kamu lihat ini dan pegang saja!” kata Chal.
“Wihh takut akhh..” desah Indri dengan suara serak.
“Tdk apa-apa biar kamu tdk penasaran lag”i, kata Chal.

Indri terpaku melihat batang kemaluan Chal di samping tangannya. Chal mengambil inisiatif, langsung dia mencium pipi Indri perlahan, karena Indri diam saja maka wajah Indri dipegangnya dan.. Gila dia mencium bibir Indri dengan perlahan dan perlahan kulihat Indri membalas ciuman itu dengan membuka bibirnya serta merta Chal melumat bibir itu dan memasukkan lidahnya.

“Emmhh..” desah Indri perlahan.
“Kamu suka Ndri.”. bisik Chal di kuping Indri.

Melihat reaksi positif dari Indri, tangan kiri Indri diarahkan untuk memegang batang kemaluan besar yg telah menyembul dari atas celananya. Ternyata Chal sudah melepaskan celananya berikut celana dalamnya sampai di paha. Walaupun belum keras tapi sudah berdiri tegak batang kemaluan itu berikut bijinya yg ditutupi rambut kemaluan. Indri mulai memegang batang kemaluan itu dan ternyata walaupun masih lemas jari telunjuk dan ibu jarinya tdk dapat bersentuhan (membuat bentuk huruf O) membuat Indri penasaran dan melihat secara jelas bentuk batang kemaluan bule tersebut dan mendesah,

“Aakkhh gedee bangeet..” desahnya dengan suara parau dan wajah memerah.
Wah, kudengar dia sudah birahi, panik juga aku. Kemudian Chal sambil mencium telinga Indri berbisik, Kamu kocokin dong.. desah si bule tdk tahan keenakan.

Wah sudah lupa mereka berdua, katanya hanya lihat saja, kok minta dipegangi dan dikocok lagi. Eeh, ternyata Indri menuruti permintaan Chal dan perlahan jari-jari tangannya meremas dan mulai mengurut ke atas dan ke bawah dan dalam relatif singkat batang kemaluan bule tersebut berdiri dengan kokohnya di tangan Indri. Panjangnya lebih dari batang kemaluanku atau lebih kurang 22 cm dan diameternya sekitar 4 sampai 5 cm.

Emmhh.. akhh.. desah mereka berdua di jok belakang.

Makin lama semakin hot saja mereka berdua, sementara tangan Indri terus mengocok kejantanan Chal. Chal pun dengan nafsunya mengulum bibir Indri dan jemarinya dengan cepat membuka kancing kemeja Indri, karena Indri belum mengancingkan semua kancingnya (sengaja barangkali) maka kemeja tersebut dengan cepat terbuka semua dan dengan sigap tangan dan jari Chal langsung meremas susu Indri yg ternyata telah mengeras dan menonjol.

“Akhh enak Chal..” desah Indri menggelinjang.

Baju itu disingkirkan ke samping dan begitu bibir Indri dilepas ciumannya maka mulut Chal langsung mendekat ke dada Indri sambil terus meremas perlahan. Puting Indri dihisap sambil dijilat, gundukan daging dada berganti-ganti sehingga,
“Akhh.. uuff..” erang Indri keenakan.

Wajah Indri sudah menengadah ke atas dengan posisi pasrah, sementara tangan kirinya terus mengocok batang kemaluan Chal yg besar dan penuh digenggamannya dengan makin cepat, kadang-kadang diremas batang kemaluan itu dengan kuat tanda dia sudah tdk tahan karena rangsangan yg ada pada sekujur tubuhnya dan bergetar badannya.

“Ooohh.. Anndii..” desahnya keenakan lupa kalau yg sedang bersamanya itu si Chal.

Tangan kanan Indri menekan kepala Chal ke dadanya sementara tangan kirinya sudah tdk beraturan mengocok batang kemaluan besar dan menariknya ke atas seakan-akan ingin digesekkan atau dimasukkan ke dalam liang kemaluannya sendiri dan seakan-akan memaksa untuk segera dituntaskan semuanya.

Chal menyadari yg diminta Indri dan tangan kiri Chal segera membuka kancing celana Indri dan menarik ke bawah reitsleting celana Indri. Tahu atau pura-pura tdk tahu Indri membiarkan tangan itu membuka reitsleting dan dengan mengangkat sedikit pantat Indri tangan Chal itu berhasil meloloskan celana panjang berikut celana dalam Indri yg berwarna hitam tipis terbawa tertarik ke bawah. Celana itu tertarik hingga di tengah paha Indri di atas dengkul Indri sedikit. Tersembul sudah batang paha Indri yg putih mulus dan gundukan kemaluan Indri yg ditutupi oleh rambut kemaluannya yg halus berwarna hitam ikal.

“Kamu mulus sekali Ndriii..” bisik Chal sambil tangannya mengusap paha jenjang milik Indri.
“Ahh kamuu..” Indri tersenyum keenakan dan mata memerah.

Keadaan mereka berdua sudah sama-sama dengan celana yg telah merosot dan posisi celana mereka berdua telah berada di atas dengkul masing-masing. Indri hanya mendesah dan menggelinjangkan pinggulnya sambil merenggangkan paha atasnya ketika jari-jari Chal itu mulai merayap perlahan, mengelus dan menekan sekitar atas kemaluan Indri yg ditumbuhi bulu-bulu halus dan menyebarkan aroma yg khas dari kemaluan Indri. Mereka benar-benar telah tdk memperhatikanku yg membawa mobil dengan perlahan sekali dan terus memperhatikan kelakuan mereka berdua yg sudah seperti orang kepanasan.
Mereka sama-sama mendesah dan mengerang perlahan.

“Saya suka sekali wanita Indonesia..” desah Chal.
“Wanginya sangat enak sekali”, kata Chal sambil mendesah.
“Emmhh..” desah Indri sambil mengerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan.

Sementara batang kemaluanku sendiri sudah kukeluarkan sejak tadi dan perlahan kukocok sendiri, Sialan, makiku dalam hati, cemburu tapi enak juga aku melihatnya serasa menonton film BF beneran di depan mata lagi. Jari bule itu mulai menyentuh belahan kemaluan dan mengusap perlahan terus dari atas ke bawah. Belahan kemaluan Indri sudah terlihat basah dan menjadi licin di sekitar belahan tersebut dan semakin lama menyebarkan aroma yg membuat Chal dan aku menjadi makin terangsang.

Tangan Indri sudah terlepas dari mengocok batang kemaluan itu dan kedua tangan itu terkulai lemas meremas kepala Chal dan kadang-kadang mengusap punggung Chal dengan sangat merangsang sekali. Chal sabar sekali sementara tangan kiri dan jarinya terus membelai belahan kemaluan Indri, tangan kanannya terlihat meremas buah dada Indri, sementara itu mulutnya menghisap puting Indri yg telah mengeras serta menjilati permukaan dari gundukan buah dada Indri atau mengulum bibir Indri dengan emosi yg teratur.

Kurang lebih 20 menit Chal telah merangsang sekujur tubuh Indri sementara baju Indri telah terlepas membuat dia leluasa menggeraygi sekujur tubuh putih mulus itu. Terlihat Indri tersenyum puas dan memasrahkan diri sepenuhnya untuk diraba dan diremas oleh jari Chal dan Chal pun menciumi seluruh tubuh Indri yg telah polos sampai ke punggung pun dia ciumi dengan penuh gairah. Suatu pemandangan yg eksotik dan luar biasa, kupandangi kekasihku digeraygi dan dilumat habis seluruh badannya dan wajahnya tapi aku tdk cemburu, malah terasa puas dan bernafsu sendiri melihat adegan tersebut.

Sungguh sensasi luar biasa. Indri sudah bugil setengah badan ke atas tanpa sehelai benang pun di tubuh atasnya terlihat tonjolan buah dadanya yg putih bulat penuh mengeras dengan puting merah jambu dan sementara itu celana panjang Indri telah merosot sampai ke bawah dengkulnya sehingga dengan makin leluasa jemari bule tersebut meremas gumpalan daging kemaluan Indri dan jari tengahnya terus menggesek belahan kemaluan tersebut. Chal terus membelai belahan kemaluan Indri tanpa dia berusaha memasukkan jari tengah tersebut ke dalam kemaluan Indri yg telah terpampang dengan pasrah. Sementara Indri telah dalam posisi setengah rebahan dengan kaki terbuka atau bisa disebut mengangkangkan kakinya.

Chal melihat Indri sudah pasrah dan seluruh badannya bergetar seperti menahan sesuatu segera merubah posisi badannya menghadap ke Indri. Dia berlutut di depan Indri yg telah mengangkangkan kakinya sehingga posisi badannya sekarang telah berada di antara kedua kaki Indri yg mengangkang lebar dan lubang kemaluannya yg telah terlihat jelas telah basah. Karena posisi yg sempit di belakang mobil maka Chal mendorong dan melipat kursi di sampingku ke depan.

Wah aku takut juga kalau sampai batang kemaluan Chal yg panjang dan besar itu telah siap-siap mengarahkan ke belahan kemaluan Indri yg telah menantikan dengan mata terpejam dan mulut yg terbuka dengan desahan, Jangan Chal.. desah Indri.

“Takuut..” erang Indri.
“Tdk apa-apa.. sakitnya hanya sebentar”, desah Chal sambil mengambil posisi sementara tangannya terus merayap di sekujur tubuh Indri.
“Tapi aku takut tdk muaat.. nanti kemaluanku robeek..” kata Indri sambil ketakutan melihat batang kemaluan Chal yg benar-benar luar biasa besarnya telah berada di depan permukaan kemaluannya.

“Kamu harus mencobanya Ndrii..” pelan-pelan saja.. desah Chal sambil mulai mengarahkan batang kemaluannya ke lubang kemaluan Indri yg telah terbuka sedikit akibat jari-jari Chal yg terus membelai belahan kemaluan Indri.
Rupanya Indri benar-benar takut dan membuatku juga ketakutan. Wah, bahaya nih kalau sampai ada apa-apa aku juga yg ketimpa pulungnya, kami berdua juga nanti menanggung resikonya. Mobil segera kupinggirkan di sisi jalan yg agak gelap dan kuhentikan secara perlahan. Setelah kurasa aman di sekitar jalan aku segera membalikkan tubuhku ke belakang untuk melihat lebih jelas lagi.
“Kamu jangan takut, saya tempelkan saja dahulu batang kemaluan ini sampai kamu nanti mau..” kata Chal merayu sambil lidahnya menjilati sekitar kuping Indri.

Indri yg keenakan lalu membiarkan Chal melanjutkan aksinya, dengan menjepit pinggang Chal dengan kedua kakinya, Indri melihat batang kemaluan Chal yg besar itu ditempelkan tepat di belahan kemaluan Indri yg telah basah hanya setengah ke bawah menempel tepat di lubang kemaluan Indri sedangkan setengah lagi berada di atas belahan Indri, Indri merasa dengan posisi yg aman menerima kuluman Chal dan merasakan batang kemaluan besar milik Chal mulai secara perlahan menggeser di belahan kemaluannya.

“Oohh.. Chal.. enaakk.. emmhh..” erang Indri.
“Uuuff..” desah Chal keenakan.
“Yaa enakk Ndri..” kata Chal.
“Teruss digeseek dan ditekan Chal..” pinta Indri.
“Ya sayang..” kata Chal mulai mempercepat gesekan di belahan kemaluan Indri.
Dengan cara naik turun posisi badan Chal terlihat seperti ingin naik dan tdk.
“Tekan teruuss Chal..” erang Indri yg makin lama semakin keenakan.
“Enaakk.. oohh.. puasin aku Chal.. ahkk..” desah Indri dengan suara yg telah parau.

Posisi kaki Indri telah mengangkang dengan lebar membuat Chal lebih leluasa menggerakkan badannya kadang naik-turun dan kadang mendorongkan batang kemaluannya ke depan sehingga lebih menekan belahan kemaluan Indri. Kulihat kemaluan Indri telah terbelah bibir kemaluannya karena tekanan batang kemaluan Chal yg terus bergerak menekan belahan bibir kemaluan Indri, sementara terlihat batang kemaluan Chal mulai mengambil posisi setengah ke atas, batangnya yg menggeser belahan bibir kemaluan Indri dengan sedikit tekanan yg terus menerus. Kepala batang kemaluan Chal mulai secara beraturan menyentuh dan mendorong klitoris Indri yg telah terbuka.

“Aahh.. aduuhh.. ennaakk.. sshh”, desah Indri sementara tangan Indri telah berada di belakang punggung Chal dan sambil menekan pantat Chal, Indri membetulkan arah gerakan batang kemaluan Chal yg terus berusaha mendobrak klitoris Indri.
“Emh.. uff..” erang Chal menahan sesuatu.
Aku tahu dia sudah ingin menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan Indri tapi kerena Indri tdk mengatakannya dia berusaha menahan keinIndrinnya yg telah di kepalanya.

“Chal.. Chal.. eeng..” Indri bergumam, aku tahu kalau Indri telah siap dimasuki oleh batang kemaluan besar itu.
Terlihat tangan Indri gerakannya sekarang mendorong dan menarik pantat Chal sedangkan posisi kepala batang kemaluan Chal telah terbenam melewati klitoris Indri. Terlihat batang kemaluan itu mulai bergerak mengikuti arahan Indri mencoba untuk terus menerobos liang kemaluan Indri yg terasa sempit sekali untuk ukuran batang kemaluan sebesar Chal. Kepala Indri sudah menengadah ke atas dengan mata terbelalak tinggal putihnya, sementara mulutnya terbuka mengerang,
“Ahhkk.. sakiitt.. ahh..” Chal menahan aksinya dengan mulai menarik kepala batang kemaluannya yg telah terbenam di dalam kemaluan Indri.

Dia melihat Indri dan ada perasaan sedikit takut dan ragu untuk meneruskan aksinya.
“Indriii.. Indriiii.. akhh”, desah Chal meminta kepastian kesiapan Indri apakah seluruh batang kemaluannya dapat menerobos masuk ke dalam kemaluan Indri.

Tapi Indri sudah tdk dapat berkata-kata karena mulutnya hanya dapat menganga terbuka.
“Ekhh.. akkhh.. oohkk”, dengan keraguan Chal terus melanjutkan aksinya dengan posisi sama seperti sebelumnya.
Terlihat batang kemaluan Chal terus berusaha menekan lubang kemaluan Indri dengan kepala batang kemaluannya yg besar itu, tapi dia menarik kembali ketika Indri mulai seperti orang tercekik dan mulutnya yg mengerang kesakitan.
“Uuff.. uff.. uuff..” desah Chal sambil terus memajukan dan menarik pantatnya dan makin lama semakin cepat dan terlihat begitu liar gerakan keduanya.

Kepala batang kemaluan Chal terus menekan klitoris Indri berulang-ulang kadang masuk kadang di luar bibir kemaluan.
“Akhh.. akhh.. akhh.. engg.. engg.. aakhh.. eengg..” Indri mencengkeram pantat Chal kuat-kuat dan akibat sundulan kepala batang kemaluan,

“Oohh.. akuu.. keluaarr.. Chal.. uuff.. aahh.. enaak..” erang Indri kelonjotan dan bergetar seluruh badan Indri di dalam pelukan Chal.
Chal merasakan siraman air hangat dari dalam lubang kemaluan Indri yg terus mengalir membasahi batang dan kepala batang kemaluannya, membuat batang kemaluan itu menjadi mengkilap dan basah.

“Kamuu.. keluar Ndriiii.. sayaa.. jugaa mauu.. uuff.. uuff.. aahh.. aahh..” desah Chal dengan nafas berirama, nafasnya terdengar keras.
“Eeennakk.. oohh akuu.. puaass”, Indri terus mengerang karena terus merasakan sundulan kepala batang kemaluan Chal di dalam kemaluan dan gesekan batang kemaluan Chal di bibir dan dinding luar kemaluannya.

Ternyata hanya sebatas leher kepala batang kemaluan Chal yg dapat terbenam di dalam lubang kemaluan Indri dan terasa terus menggesek dinding kemaluan Indri terus menerus.

“Teruss.. Chal.. tekan teruuss.. oohh.. oohh.. benar enak.. ahh..” Indri tersenyum puas melihat Chal masih terus berusaha memberikan rangsangan di sekitar dinding kemaluannya.

Chal melihat Indri tersenyum dan ikut tersenyum puas.

“Kamu puass.. Ndriii.. enak.. kan.”. senyum Chal sambil menjilat bibirnya sendiri dengan lidahnya.
“Biar kamuu.. puaas ndriii..” kata Chal sambil terus menghujamkan sepertiga batang kemaluannya ke dalam liang kemaluan Indri.
Terdengar bunyi, Sleepp.. ahhkk.. sleepp.. brreet.. rupanya kemaluan Indri terus semakin basah dan semakin licin untuk batang kemaluan Chal yg terjepit di lubang kemaluan Indri.

“Gilaa.. kamuu rapat sekali lubangnya.. uuffhh.. susah.. Ndrii.. untuk masuk..” Chal penasaran sekali dengan kemaluan Indri yg terlalu sempit.

Gila memang, batang kemaluan Chal yg besar itu berhasil menggelosor keluar masuk di lubang kemaluan Indri, posisi Indri sudah ditindih oleh badan Chal. Kulihat mereka berdua telah telanjang bulat saling merapatkan dan menggesekkan badannya. Sementara kulihat juga pantat Chal melakukan irama naik turun dan kadang diselingi gerakan mendorong dan menarik.

Benar-benar membuat penasaran karena gerakan Chal, aku merubah posisi duduk ke belakang mereka, tanpa mereka sadari aku melihat dengan jelas batang kemaluan Chal yg besar dan panjang itu sebagian telah keluar masuk di dalam kemaluan Indri, sementara gerakan mereka makin lama semakin lincah karena kemaluan Indri terus mengeluarkan cairan yg membuat batang kemaluan Chal terus dapat menerobos dinding kemaluan Indri.

“Aakkhh.. uuff.. eennak.. aahh.. teruuss.. tekan.. sayg.. aahh.. ngg.. aku mau batang kemaluan gedee.. ahh enaak ngentot..” Indri kelojotan dihujami batang kemaluan bule walaupun belum semua batang kemaluan Chal masuk menembus kemaluan Indri.
Tangan Indri terus memberikan remasan di pantat Chal dan kadang menekan pantat itu ke bawah.

“Kamuu kuat.. Indrii.. kemaluan kamu masih sempit.. sayg.. oohh.. nikmatnya.. kemaluan.. kamuu.. enak.. adduuhh batang kemaluan sayaa.. dijepit aah enak.. haa.. haa.. mhh.. ennak..” Chal tersenyum melihat Indri merem-melek keenakan.

Sleep.. poof.. sleep.. poof.. breett.. aahh.. sleep.. breet.. breet.. gerakan pantatnya menekan dua kali dan memutar dua kali pada saat posisinya menekan, terlihat pantatnya kempes memberikan tekanan agar batang kemaluannya lebih masuk lagi ke dalam kemaluan Indri setelah 2 sampai 3 kali menekan batang kemaluannya ke dalam pada saat menekan terakhir, pantat Chal memutar ke kiri dua dan ke kanan dua kali.

Gila, Indri sudah tdk sempat lagi bergerak, posisinya hanya mengangkangkan kakinya lebar-lebar terlihat jari-jari kakinya menegang dan tangannya hanya dapat memegang punggung Chal dan sekali menjambak rambut Chal kadang-kadang seperti orang kehilangan pegangan menggapai-gapai mencari pegangan.

Sementara nafasnya terdengar tdk beraturan yg ada hanya lenguhan dan lenguhan disertai erangan panjang.
Dengan gerakan itu Chal telah melakukan gerakan menghujamkan kemaluan Indri yg tadinya hanya menggesek-gesek bibir kemaluan Indri, sekarang batang kemaluannya telah masuk menembus dinding kemaluan Indri yg sempit dan basah. Terlihat bibir kemaluan Indri tertarik keluar dan terdorong masuk mengikuti gerakan batang kemaluan Chal, tiga puluh menit mereka berdua saling menerima dan memberikan kepuasan. Terlihat keringat telah membasahi badan mereka berdua.

“Kamuu berbalik Indri..” desah Chal, lalu Chal menarik batang kemaluannya, terdengar bunyi Plooff.. dan Indri mengambil posisi menunggingkan pantatnya (gaya anjing) dengan satu kaki di atas jok dan satu kaki di karpet mobil sementara tangannya memegang sandaran jok belakang ini, posisi yg disukai bule dan tentunya kami juga.
Melihat bibir kemaluan Indri dengan jelas telah terbuka sehingga terlihat cairan di pinggiran kemaluan Indri yg telah banyak mengeluarkan air kewanitaannya.

Sementara klitorisnya terus bergerak mencari sesuatu untuk digesekkan, Chal mengambil posisi tepat di belakang pantat Indri setelah lima kali meremas bongkahan daging pantat Indri dengan remasan penuh nafsu. Sekali menguakkan kemaluan Indri dengan jarinya terlihat daging dalam kemaluan Indri yg berwarna merah karena terlalu lama digesekkan batang kemaluan Chal. Dengan sedikit demi sedikit Chal mulai menempelkan kepala batang kemaluannya dibelahan kemaluan Indri dan terus menggesekkan kepala batang kemaluan tersebut ke atas dan ke bawah belahan kemaluan Indri.

“Aahh.. ennaak.. Chal..” desah Indri terpejam.
“Nikmatnya batang kemaluan kamuu.. enak.. Chal..” setelah delapan gesekan naik turun Indri mendesah.
“Masukin Chal.. aku mau ngentot.. yg enak.. aahhk”, dengan sedikit hentakan kepala batang kemaluan Chal mulai menerobos dinding kemaluan Indri.

Perlahan melakukan gerakan maju mundur dan makin lama semakin terasa gerakan pantat Chal. Terlihat mulai membuat batang kemaluan Chal sebagian tenggelam di dalam kemaluan Indri.
“Ahhk.. aakhh.. uuff.. ahkk.. enaak.. aahh.. oohhkk.. yaa.. teruus.. akhh.. haak! haak! hak!” Chal terlihat mengeram dengan nafas yg memburu begitu juga Indri.

“Ookk.. yak.. yak..” Chal mulai dengan gerakan sepenuhnya tangannya memegang pinggul Indri untuk menahan gerakan akibat dorongan batang kemaluan Chal yg menghujam semakin dalam ke dalam kemaluan Indri.
“Hee.. aakhh.. okh.”. nafas Chal memburu dengan cepat sementara gerakan batang kemaluannya di dalam kemaluan Indri terus keluar masuk dan kadang berputar seperti mengebor kemaluan Indri.
“Akhh.. aakhh.. eennak.. giila.. gila.. aakhh.. aduh.. duh.. gila.. mentok.. ahh.. batangnya mentook.. aahk ennak mmffhh.. terus.. yaa terus..” erang Indri.

Sementara kepalanya terdorong dan berputar menambah makin seksi dilihat oleh Chal.
“Indriiii.. enak.. aahk.. akhh.. gilaa.. masuk.. semuaa.. Ndrii.. enaak.. mmffhh aakhh puas, gilaa.. kamu.. kuat aakh..” Chal terus menghujamkan batang kemaluannya dalam-dalam ke lubang kemaluan Indri.

Sementara Indri hanya bisa mengerang dan menjerit ketika kepala batang kemaluan Chal mentok di dinding rahimnya.
“Aku keluarr lagi.. Chal.. aahk ah.. ahk enak..” erang Indri terpejam.

Telah 20 menit Chal memainkan batang kemaluannya di dalam kemaluan Indri, keringatnya telah menetes ke punggung Indri. Sementara punggung Indri telah terdapat lima bekas gigitan Chal, tiga di pundak Indri dua di leher belakang Indri. Sungguh buas si Chal ini kalau sedang bersetubuh, kadang-kadang tangannya meremas buah dada Indri dan meremas serta menarik ke bawah sehingga memberikan dorongan lebih menekan batang kemaluan Chal. Indri benar-benar sudah lemas dan tdk bertenaga lagi. Kepalanya sudah rebah ke jok mobil, sementara tangannya terkulai lemas, terlihat rambutnya telah basah semua dan badannya telah bermandikan keringat.
“Aahk Chal, aku.. lemes.. gila.. keluarin Chal..” pinta Indri memelas.

“Yaa.. akh yak.. duh.. yaa.. Ndrii.. aku keluarin.. huu.. huuf.. aakh.. enaak kemaluan kamu.. akh aku mau keluarr.. aakh akh gila! Enaak.. ahh.. aku mamu keluaar.. aahh.. hak.. haakk.. uuff.. oohk.. kamu hebat Ndrii..” Chal melakukan gerakan sangat cepat menghentakkan batang kemaluannya sampai berbunyi, Cepaak.. cepakk.. beradu pantat Indri dengan paha Indri dan bunyi peraduan kemaluan dan batang kemaluan.

Breet.. bret.. plooff.. broot.. ploof.. brot.. broot.. poof.. broot.. ahk.. ya.. Indri yg mengetahui Chal mulai menghentakkan batang kemaluannya dalam-dalam melakukan gerakan liar memutar dan menghisap serta memijat batang kemaluan Chal dengan lubang kemaluannya.

“Akuu juga.. mau keluar.. ahh.. lagi.. Chal.. gila.. aahh.. ahh.. keluaar.. haa.. enak..” Chal tersenyum puas sambil tangannya meremas payudara Indri dan mulutnya mencium bibir Indri yg telah terkulai lemas di jok mobilku.
Keadaan menjadi hening lebih kurang lima menit, Chal tetap dalam posisi memeluk Indri dari belakang kudengar mereka berbisik dan berbicara perlahan sementara batang kemaluan Chal walaupun sudah mengeluarkan maninya di dalam kemaluan Indri terlihat masih berada di dalam kemaluan Indri, belum menyusut mengecil dan terlepas. Setelah saling membersihkan keringat dengan tissue, kami pulang dengan perasaan masing-masing puas telah saling memberikan kepuasan kepada pasangannya.
 
http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888


Ibu Dan Anak Ngewek


Ibu Dan Anak Ngewek – Kejadian diawali ketika Pak Widyo tugas meninjau ladang minyak baru di lepas pantai. Di rumah cuma ditunggui oleh Bu Ambar, Rudi dan seorang pembantu setengah baya Mbok Inah namanya. Seperti biasa, pada malam hari Rudi sedang belajar untuk menghadapi Ebtanas minggu depan. Ia tengah sibuk berkutat dengan soal-soal latihan ketika ibunya datang membawa makanan kecil untuknya sambil menenteng majalah.”Rud, ini ada oleh-oleh dari Bogor tadi siang untuk menemani kamu belajar,” kata ibunya sambil meletakkannya di atas meja belajar Rudi.”Kapan Ibu datang, kok suara mobilnya tidak kedengaran,” tanya Rudi sambil tetap memelototi soal-soal sulit di depannya.”Baru saja Rud, ini ibu sudah pakai baju mandi mau mandi,” jawab ibunya.”Sambil menunggu air panasnya Ibu mau membaca majalah dulu di kamarmu,” sambung ibunya sambil merebahkan diri di ranjang yang membelakangi meja belajar Rudi.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888


”Ya, boleh saja tapi jangan sampai ketiduran nanti malah nggak jadi mandi,” timpal Rudi.Singkat cerita Rudi kemudian berkonsentrasi lagi dengan belajarnya. Akhirnya setelah hampir 1 jam ia merasakan matanya mulai lelah, ia memutuskan untuk tidur saja. Sewaktu Rudi beranjak dari kursinya dan membalikkan badannya, tatapannya terpaku pada sosok tubuh montok yang teronggok di atas ranjangnya. Rupanya karena terlalu kelelahan, ibunya ketiduran.

Posisi tidurnya tidak karuan. Tangannya telentang sementara kakinya mengangkang lebar seperti orang yang sedang melahirkan. Baju mandi ibunya yang panjangnya selutut nampak tersingkap sehingga paha putih mulus ibunya bisa terlihat jelas. Rudi bingung, apakah harus membangunkan ibunya atau menikmati pemandangan indah dan langka ini dulu. Sebelumnya ia tidak pernah berpikiran kotor terhadap ibunya sendiri tapi entah kenapa dan setan mana yang merasuki dirinya sehingga ia merasakan rangsangan ketika melihat paha ibunya yang tersingkap.Perlahan didekatinya tepian ranjang dengan hati berdebar-debar. Diperhatikan dengan seksama tubuh ibunya yang montok dan wajahnya yang ayu keibuan dari ujung kaki sampai ujung kepala.

Rudi menyadari ternyata ibunya sangat cantik dan menggairahkan. Kemudian dengan tangan gemetaran diberanikannya dirinya mengelus-elus kaki ibunyna sampai ke paha. Begitu halus, lembut dan hangat kulit ibunya ia rasakan. Ketika menyentuh paha yang ditumbuhi bulu-bulu halus, Rudi merasakan kehangatan yang makin terasa mengalir ke telapak tangannya. Kemaluannya menjadi menegang keras dan membuat celananya terasa sesak dan ketat. Jantungnya makin berdegup kencang ketika ia meneruskan belaian tangannya makin jauh ke arah pangkal kaki yang masih tertutupi baju mandi ibunya. Kulit tangannya merasakan hawa yang makin hangat dan lembab ketika tangannya makin jauh menggerayangi pangkal kaki ibunya yang bak belalang itu.

Gerakannya terhenti ketika ia merasa telah meraba bulu-bulu halus yang lebat sekali dan menyentuh gundukan daging yang begitu lunak dan hangat. Beberapa saat ia meraba-raba gundukan daging lunak hangat itu.Akhirnya dengan rasa penasaran ia singkapkan baju mandi ibunya ke atas. Sehingga kini di depan matanya teronggok bagian selangkangan dan pinggul ibunya yang besar dan montok. Bulu-bulu halus yang sangat lebat nampak tumbuh di sekitar anus, kemaluan sampai perut bagian bawah. Begitu panjang-panjang dan lebatnya bulu kemaluan ibunya sampai kemaluan ibunya agak tertutupi. Kemudian dengan tangannya ia sibakkan bulu-bulu kemaluan di sekitar kemaluan ibunya. Sehingga kini kemaluan ibunya nampak jelas terlihat.

Gundukan daging yang memanjang membujur di selangkangan kelihatan empuk dan menggunung berwarna agak kegelapan. Bila diperhatikan bentuknya mirip mulut monster berkerut-kerut. Ini pasti yang namanya labium mayora (bibir besar) seperti dalam atlas anatomi, batin Rudi. Dari celah atas bibir monster yang besarnya setempurung kelapa itu tampak menonjol keluara bulatan daging sebesar kacang tanah yang berwarna kemerah-merahan. Kalau yang ini pasti yang namanya kelentit, pikir Rudi lagi sambil mengusap-usap tonjolan liat itu.Kemudian jarinya ia gerakkan ke bawah menyentuh lipat-lipat daging yang memanjang yang mirip daging pada kantong buah pelir laki-laki. Wah, ternyata labium minora Ibu sudah memble begini, pasti karena terlalu sering dipakai Bapak dan untuk melahirkan, batin Rudi. Hidungnya lalu disorongkan ke muka kemaluan sebesar mangkok bakso itu.

Sambil membelai-belai bebuluan yang mengitari kemaluan ibunya itu, Rudi menghirup-hirup aroma harum khas kemaluan yang menyengat dari kemaluan ibunya itu. Tak puas dengan itu, ia meneruskan dengan jilatan keseluruh sudut selangkangan ibunya. Sehingga kini kemaluan di hadapannya basah kuyup oleh air liurnya. Dijulurkannya panjang-panjang lidahnya ke arah klitorisk dan menggelitik bagian itu dengan ujung lidahnya. Sementara tangan satunya berusaha melepaskan ikatan tali baju mandi, dan setelah lepas menyingkapkan baju itu sehingga kini tubuh montok ibunya lebih terbuka lagi. Muka Rudi sampai terbenam seluruhnya dalam kemaluan ibunya yang sangat besar itu, ketika dengan gemas ia menempelkan mukanya ke permukaan kemaluan ibunya agar lidahnya bisa memasuki celah bibir monster itu.

Usahanya tidak berhasil karena bibir itu terlalu tebal menggunung sehingga ujung lidahnya hanya bisa menyapu sedikit ke dalam saja dari celah bibir monster itu. Ia merasakan gundukan daging itu sangat empuk, hangat dan agak lembab.Sementara itu Bu Ambar masih tetap lelap dalam mimpinya dan tidak menyadari sedikitpun apa yang dilakukan anak yang sangat disayanginya terhadap dirinya. Tampaknya ia benar-benar kelelahan setelah seharian tadi pergi keluar kota menghadiri resepsi pernikahan kerabat jauhnya. Dengkurannya malah makin keras terdengar. Sambil tetap membenamkan mukanya ke kemaluan besar itu,

Rudi meraih payudara ibunya yang sebesar buah kelapa dengan tangannya. Diremas-remasnya perlahan payudara mengkal yang putih mulus itu. Rasanya hangat dan kenyal. Lalu tangannya berpindah di sekitar puting susu gelap kemerahan yang dilingkari bagian berwarna samar yang berdiameter lebar. Ketika tangannya memijit-mijit puting susu itu dengan lembut, ia merasakan payudara ibunya bertambah kencang terutama di bagian puting tersebut. Denyutan-denyutan di celah kemaluan ibunya juga terasa oleh bibirnya. Sementara itu dalam tidurnya ibunya terlihat bernapas dengan berat dan mengerang perlahan seperti orang yang sedang sesak napas.Melihat ekspresi muka ibunya yang seperti orang sedang orgasme dalam film-film porno yang pernah ditontonnya, Rudi makin gemas. Sehingga sambil lidahnya menggelitik klitoris ibunya, ia menusuk-nusukkan jari tangannya ke dalam celah kemaluan itu.

Makin ke dalam rasanya makin hangat, lembab dan lunak. Ada pijitan-pijitan lembut dari lubang vagina ibunya yang membuat jari tangannya seperti dijepit-jepit. Makin lama lubang itu makin basah oleh cairan bening yang agak lengket, sehingga ketika jari tangannya ditarik terlihat basah kuyup. Ibunya kini makin keras mengerang dan terengah-engah dalam tidurnya. Rupanya ia merasakan kenikmatan dalam mimpi, ketika kemaluan dan payudaranya dijadikan barang mainan oleh anaknya. Pinggulnya mulai menggeliat-geliat dan kakinya ikut menendang-nendang kasur.Melihat tingkah ibunya yang sangat menggoda itu, Rudi tanpa banyak berpikir lagi segera melepaskan kaos dan celananya. Sehingga kini ia berdiri di depan tubuh bugil ibunya dengan keadaan bugil pula. Badannya terlihat besar dan kekar serta penisnya mencuat kokoh dan besar ke atas. Urat-urat penis itu tampak beronjolan seperti ukiran yang mengelilingi penisnya yang berukuran panjang 20 cm dan diamerer batang 5 cm. Kepala penisnya yang sebesar bola tenis terlihat kemerah-merahan dan mengangguk-angguk seperti terlalu besar untuk dapat disangga oleh batang kemaluannya.

Ia ingin menusukkan batang penisnya ke dalam kemaluan ibunya, tapi ia ragu-ragu apakah lubangnya tadi cukup. Ia kini membandingkan ujung penisnya dengan kemaluan ibunya yang sebesar mangkuk bakso. Sepertinya bisa jika dipaksakan, pikirnya kemudian. Lalu ia naik ke atas ranjang dan menekuk kakinya di antara kangkangan lebar kaki ibunya. Ditempelkannya ujung penisnya ke celah mulut “monster” yang hangat dan lunak itu. Dengan diarahkan satu tangannya ia berusaha menusukkankan penisnya ke mulut vagina yang berwarna kemerahan setelah sebelumnya celah bibir itu dikuakkan lebar-lebar dengan tangan satunya lagi.Mulut liang peranakan ibunya terasa sempit sekali, tapi karena adanya lendir yang sudah keluar tadi membuatnya agak licin. Dengan mendorong pantatnya kuat-kuat, sebagian kepala penisnya berhasil masuk dijepit mulut vagina yang kelihatan rapat tersebut. Rudi merasakan agak sedikit pegal di kepala penisnya karena jepitan kuat muulut vagina. Sementara ibunya mulai memperlihatkan kesadaran dari tidurnya.

Sebelum ibunya benar-benar terjaga, Rudi menekankan kuat-kuat pinggulnya ke arah selangkangan ibunya sambil merebahkan diri diatas tubuh bugil ibunya. Kemaluannya dengan cepat menerobos masuk dengan cepat ke dalam lubang yang relatif sempit itu. Bunyi “Prrtt..” nampak keras terdengar ketika penis besar Rudi menggesek permukaan liang senggama ibunya. Bu Ambar segera terjaga ketika menyadari tubuhnya terasa berat ditindih tubuh besar dan kekar anaknya. Sementara itu kemaluannya juga agak nyeri dan seperi mau robek karena dorongan paksa benda bulat panjang yang yang sangat besar. Ia merasa selangkangannya seperti terbelah oleh benda hangat dan berdenyut-denyut itu. Perutnya agak mulas karena sodokan keras benda itu.

Liang peranakannya terasa mau jebol karena memuat secara paksa benda besar yang terasa sampai masuk rahimnya itu.Ketika didapatinya anaknya yang melakukan ini semua terperanjatlah Bu Ambar. Berusaha mendorong tubuh kekar anaknya yang mendekap erat di atas tubuhnya yang tanpa busana lagi. Kakinya menjejak-jejak kasur dan pinggulnya ia goyang-goyangkan dan hentak-hentakkan untuk melepaskan kemaluannya dari benda sebesar knalpot motor. Tapi Rudi makin merasa keenakan dengan gerakan meronta-ronta ibunya itu karena penisnya menjadi ikut terguncang-guncang di dalam liang peranakan. Ia merasakan liang itu terasa sangat hangat dan berdenyut-denyut memijit kemaluannya. Tubuh montok ibunya yang didekap erat terasa hangat dan empuk.

”Rud apa yang kamu lakukan pada Ibu, lepaskan, lepaskan..!” teriak ibunya pelan karena takut membangunkan Mbok Inah sambil tetap menggeliat-geliatkan tubuh montoknya berusaha melepaskan diri.”Bu, Rudi ingin dikelonin kayak dulu lagi,” Rudi merengek sambil makin menekan tubuh polos ibunya.”Rud. Ini nggak boleh Rud. Aku kan ibumu, nak,” kata ibunya yang kini sudah mulai mengendurkan perlawanannya yang sia-sia.Posisinya memang sudah kalah. Tubuhnya sudah ditelanjangi, didekap kuat serta kakinya mengangkang lebar sehinnga selangkangannya terkunci oleh benda besar irtu.”Bu, Rudi pokoknya ingin dikelonin Ibu. Kalau nggak mau berarti Ibu nggak sayang lagi sama Rudi. Rudi mau cari pelacur saja di pinggir jalan,” sahut Rudi dengan nada keras.”Jangan, Rudi nggak boleh beginian dengan wanita nakal. Nanti kalau kena penyakit kotor, Ibu yang sedih,” kata ibunya pelan sambil mengusap rambut Rudi perlahan.”Ya, sudah karena sudah terlanjur malam ini, Rudi Ibu kelonin. Tapi jangan beritahu Bapakmu, nanti ia bisa marah-marah,” sambung ibunya pelan sambil tersenyum penuh kasih sayang.”Jadi Rudi boleh, Bu. Terima ksih Ya, Bu.

Rudi sayang sekali sama Ibu,” kata Rudi sambil mengecup pipi ibunya.”Iya, Ibu juga sayang sekali sama Rudi. Makanya Rudi boleh sesukanya melakukan apapun pada Ibu. Yang penting Rudi nggak mengumbar nafsu ke mana-mana. Janji, ya Rud,” kata ibunya.”Iya Bu, Rudi juga nggak mau sama yang lain karena nggak ada yang secantik dan sesayang Ibu,” kata Rudi dengan mengendorkan dekapan kuatnya sehingga kini ibunya tidak merasa terlalu berat lagi menahan beban tubuhnya yang sudah berat itu.”Tapi Rudi harus melakukannya dengan pelan. Sebab punya Rudi terlalu besar, tidak seperti biasanya yang sering Bapakmu masukkan ke dalam punya ibu,” kata Bu Ambar meminta pengertian Rudi.Memang postur tubuh Rudi mengikuti garis keturunan Bu Ambar, tidak seperti bapaknya yang pendek dan kecil.”Sudah, sekarang punya Rudi digerakkan pelan-pelan naik-turun. Tapi pelan ya Rud!” perintah ibunya lembut pada Rudi sambil membelai-belai rambut anaknya penuh kasih sayang.Kini Rudi mulai menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di dalam liang sempit yang hangat itu. Liang itu berdenyut-denyut, seperti mau melumat kemaluannya. Rasanya nikmat sekali. Kini mulutnya ia dekatkan ke mulut ibunya. Mereka pun berciuman mesra sekali, saling menggigit bibir, berukar ludah dan mempermainkan lidah di dalam mulut yang lain. Tangan Rudi mulai menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat itu.

Diremas-remasnya perlahan, sambil sesekali dipiojit-pijitnya bagian puting susu tang sudah mencuat ke atas. Tangan Bu Ambar membelai-belai kepala anaknya dengan lembut. Pinggulnya yang besar ia goyang-goyangkan agar anaknya merasakan kenikmatan di dalam selangkangannya. Sementara vaginanya mulai berlendir lagi dan gesekan alat kelamin ibu dan anak itu menimbulkan bunyi yang seret-seret basah. “Prrtt.. prrtt.. prrtt.. ssrrtt.. srrtt.. srrtt.. pprtt.. prrtt..”Penis besar anaknya memang terasa sekali, membuat kemaluannya seperti mau robek. Vaginanya menjadi membengkak besar kemerah-merahan seperti baru melahirkan. Membuat syaraf-syaraf di dalam liang senggamanya menjadi sangat sensirif terhadap sodokan kepala penis anaknya. Sodokan kepala penis itu terasa mau membelah bagian selangkangannya. Belum lagi urat-urat besar seperti cacing yang menonjol di sekeliling batang kemaluan anaknya membuat Bu Ambar merasakan nikmat. Meski agak pegal dan nyeri tapi rasa enak di kemaluannya lebih besar.

Ia merasakan seperti saat malam pertama. Agak sakit tapi enak. Lendirnya kini makin banyak keluar membanjiri kemaluannya, karena rangsangan hebat pada Bu Ambar. Ketika Rudi membenamkan seluruh batang kemaluannya, Bu Ambar merasakan seperti benda besar dan hangat berdenyut-denyut itu masuk ke rahimnya. Perutnya kini sudah bisa menyesuaikan diri tidak mulas lagi ketika saat pertama tadi anaknya menyodok-nyodokkan penisnya dengan keras.Bu Ambar kini mulai menuju puncak orgasme. Vaginanya mulai menjepit-jepit dengan kuat penis anaknya. Kakinya diangkatnya menjepit kuat pinggang anaknya dan tangannya menjambak-jambak rambur Aanaknya. Dengan beberapa hentakan keras pinggulnya, muncratlah air maninya dalam lubang kemaluannya menyiram dan mengguyur kemaluan anaknya. Setelah itu Bu Ambar terkulai lemas di bawah tubuh berat anaknya. Kakinya mengangkang lebar lagi pasrah menerima tusukan-tusukan kemaluan Rudi yang semakin cepat. Tangannya menelentang, memperlihatkan bulu ketiaknya yang tumbuh subur lebat dan panjang. Mengetahui hal itu Rudi melepaskan kulumannya pada mulut ibunya agar ia bisa bernafas lega. Bu Ambar tampak terengah-engah seperti baru lari maraton. “Ibu sudah tua, Rud. Nggak kayak dulu lagi bisa tahan sampai lama.

Tenaga dan kondisi fisik Ibu tidak sekuat dulu lagi. Jadi, Ibu tidak bisa mengimbangi kamu,” bisik ibunya sambil mengatur napas. Keringat Bu Ambar nampak bercucuran dari sekujur tubuhnya membuat hawa semakin hangat.Tanpa merasa lelah Rudi terus memacu penisnya dan sesekali menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sepertinya ia ingin mengorek-ngorek setiap sudut jalan bayi yang dulu dilaluinya. Suara bunyi becek makin keras terdengar karena liang itu kini sudah dibanjiri lendir kental yang membuatnya agak lebih licin. Bu Ambar mulai merasakan pegal lagi di kemaluannya karena gerakan anaknya yang bertambah liar dan kasar. Tubuhnya ikut terguncang-guncang ketika Rudi menghentak-hentakkan pinggulnya dengan keras dan cepat. “Plok.. plokk.. ploll.. plookk.. crrpp.. crrpp.. crrpp.. srrpp.. srrpp..” Bunyi keras terdengar dari persenggamaan ibu anak itu. “Rud pelan, Rud..!” desis ibunya sambil meringis kesakitan. Kemaluannya terasa nyeri dan pinggulnya pegal karena agresivitas anaknya yang seperti kuda liar. Rudi yang merasakan dalam selangkangannya mulai terkumpul “bom” yang mau meledak tidak menyadari ibunya sudah kewalahan,

malahan terus mempercepat gerakannya.Bu Ambar hanya bisa pasrah membiarkan dirinya diperlakukan seperti itu. Ia tidak ingin mengganggu kesenangan anaknya. Baginya yang lebih penting hanyalah bisa memberikan tempat penyaluran kebutuhan biologis yang aman dan nyaman untuk anak yang disayanginya. Kakinya menjejak-jejak kasur dan pinggulnya yang besar disentak-sentakkannya perlahan untuk mengimbangi rasa nyeri dan pegal. Napasnya mendesah-desah seperti orang kepanasan habis makan cabai dan tangannya menjambak rambut anaknya. Kini Rudi sudah mencapai orgasme. Dipagutnya leher jenjang ibunya dan ditekankannya badannya kuat-kuat sambil menghentakkan pinggulnya keras berkali-kali membuat tubuh ibunya ikut terdorong. Muncratlah air mani dari penisnya mengguyur rahim dan kemaluan ibunya. Karena banyaknya sampai-sampai ada yang keluar membasahi permukaan sprei.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

Polandia Raih Kemenangan Pertama di Piala Eropa

Para pemain Polandia merayakan gol Arkadiusz Milik ke gawang Irlandia Utara pada pertandingan Grup C Piala Eropa 2016 di Nice, Minggu (12/6/2016)
 
Acehbet – Polandia mencatat sejarah baru sepanjang keikutsertaan di Piala Eropa. Untuk kali pertama, Polandia meraih kemenangan di kompetisi antarnegara Eropa tersebut.

Polandia menang tipis 1-0 atas Irlandia Utara pada pertandingan pertama Grup C di Stadion Allianz Riviera, Minggu (12/6/2015). Sang pengukir sejarah Polandia ialah penyerang Arkadiusz Milik lewat golnya pada menit ke-51.

Termasuk Prancis 2016, Polandia baru tiga kali mentas di babak utama. Dalam dua edisi terdahulu, mereka tak pernah menang dan selalu rontok sejak fase grup.

Rekor Polandia ialah mencatat 0 kemenangan-1 seri-2 kalah di Austria-Swiss 2008 dan 0-2-1 pada Polandia-Ukraina 2012.

Sang pengukir sejarah Polandia ialah penyerang Arkadiusz Milik lewat golnya pada menit ke-51.

Termasuk Prancis 2016, Polandia baru tiga kali mentas di babak utama. Dalam dua edisi terdahulu, mereka tak pernah menang dan selalu rontok sejak fase grup.

Rekor Polandia ialah mencatat 0 kemenangan-1 seri-2 kalah di Austria-Swiss 2008 dan 0-2-1 pada Polandia-Ukraina 2012.

Sebagai tim tertajam di Kualifikasi Piala Eropa 2016 Zona Eropa dengan 33 gol, Polandia seharusnya tak kesulitan membongkar pertahanan lawan.

Akan tetapi, Robert Lewandowski cs menghadapi tantangan berat mengingat Irlandia Utara doyan menumpuk pemain defensif di area pertahanan.

Hal itu tergambar jelas pada statistik di babak I. Tak satu pun dari 10 tembakan Polandia yang menghasilkan gol.

Irlandia bertahan sangat dalam hingga tak sekali pun melepas tembakan dan melakukan sentuhan di area penalti musuh pada 45 menit pertama!

Tanpa kenal lelah menyerang, Polandia baru mendapatkan hasil usai jeda. Sepakan kaki kiri mendatar Milik menggetarkan jala gawang Irlandia Utara usai sang pemain menerima umpan Jakub Blaszczykowski dari sisi kiri pertahanan lawan.

Gol Milik merupakan satu-satunya upaya Polandia yang sukses dari 18 tembakan total sepanjang laga.

Bagi Polandia, kemenangan bersejarah ini penting sebagai modal menghadapi favorit juara, Jerman, pada laga kedua Saint-Denis, Kamis (16/6/2016).

Sementara itu, hasil negatif di Nice ini membuat rekor tak terkalahkan Irlandia Utara terhenti di partai ke-13. (Beri Bagja)

Polandia 1-0 Irlandia Utara (Arkadiusz Milik 51′)

POLANDIA: 1-Wojciech Szczesny; 20-Lukasz Piszczek, 15-Kamil Glik, 2-Michal Pazdan, 3-Artur Jedrzejczyk; 16-Jakub Blaszczykowski (11-Kamil Grosicki 80′), 10-Grzegorz Krychowiak, 5-Krzysztof Maczynski (6-Tomasz Jodlowiec 78′), 21-Bartosz Kaputska; 7-Arkadiusz Milik; 9-Robert Lewandowski.

Pelatih: Adam Nawalka

IRLANDIA UTARA: 1-Michael McGovern; 2-Conor McLaughlin, 20-Craig Cathcart, 5-Jonny Evans, 4-Gareth McAuley; 17-Paddy McNair (14-Stuart Dallas 46′), 16-Oliver Norwood, 8-Steven Davis, 6-Chris Baird (19-Jamie Ward 76′), 3-Shane Ferguson (11-Conor Washington 66′); 10-Kyle Lafferty.

Pelatih: Michael O’Neill

Wasit: Ovidiu Hategan (Rumania)

Daftar Agen bola Online terpercaya
Agen Bola Acehbet Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia

www.acehbet.com



Ini cerita pengalamanku bercinta dengan saudara sepupu sendiri

 
Ngewek Dengan Sepupu – Ini cerita pengalamanku bercinta dengan saudara sepupu sendiri, namaku Bram, tinggiku 176cm, wajahku menarik kata orang sih, tapi kalo menurutku lumayan tampan juga sih, hehehehe……(narsis dikit).tapi aku belom mau pacaran gara2nya begini, ini kisah nyata.

Ceritanya dimulai saat aku diterima di sebuah PTN di Surabaya, aku sendiri tinggal di Bogor karena kebetulan aku punya saudara di sana yaitu pak de kakak kandung dari ibu, oleh orang tua ku daripada kos aku di suruh tinggal di rumah pak de, dan ternyata pak de ku juga setuju,alasannya di rumah pak de ngga ada anak laki-laki, di rumah pak de cuman ada empat orang, pak de dan istrinya mbak via trus ama silvi keponakan bu de, pak de anaknya cuman satu yaitu mbak via,kalo umurnya sih lebih tua dari aku sekitar 3 tahunan, udah lama juga sih aku ngga ketemu dia seingat ku mbak via itu orang nya cantik,.

Singkat cerita setelah beberapa bulan tinggal di rumah pak de aku mulai betah dan kerasan, semua pekerjaan rumah kita bagi ber tiga mbak via, silvi dan aku soalnya ngga ada pembantu padahal pa de orangnya cukup mampu, alasanya mendidik kita supaya bertanggung jawab dan mandiri aku sih ngga masalah. pak de maupun bude baik sama aku, ditambah pula mbak via akrab banget sama aku dan keliatan kalo dia sayang dan perhatian sama aku, maklum sih dia mungkin udah nganggep aku seperti adiknya sendiri bahkan sering juga sih manja sama aku, kemana-mana selalu minta diantar sama aku kalo kebetulan dia ngga pergi sama pacarnya,

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

Kalo silvi sendiri masih smu kelas satu, anaknya manis imut lagi dia anaknya penurut, dan manja banget sama aku, aku sering bantuin dia kalo lagi kesulitan ngerjain tugas atau pr dari sekolahnya tapi sering aku godain dia, kalo ada temennya cowok main ke rumah, begitu temennya pulang aku godain pacaran mulu, silvi langsung malu dan langsung jawab ngga kok cuman temen kak, lagian siapa yang mau pacaran, silvi mau konsentrasi belajar dulu kok, sambil mukanya keliatan ngambek gitu, kalo udah gitu langsung aku acak-acak rambutnya sambil ngomong masa sih sambil ketawa ngakak aku., silvi langsung nyubitin lenganku aku berusaha menghindar tapi silvi terus aja nyubit sambil ngomong biar kapok kakak ngga godain silvi lagi,

Kalo udah gini aku peluk dia sampai ngga bisa bergerak, bandel yah silvi udah berani ama kakak, dianya jawab abis kakak godain mulu, kadang saking gemesnya sering juga silvi aku ciumin pipinya sampe merah mukanya karena malu. Kalo udah gitu dia pasti teriak-teriak minta tolong sama mbak via, Mbak via kak Bram nih nakal ganguin silvi terus, tapi aku cuek aja malah aku terusin nyium pipinya kiri kanan abis enak sih meluk cewek imut,

Kalo mbak via dateng aku baru berhenti nyium pipinya silvi dan ngelepasin pelukan ku, mbak via dateng langsung ngomong anak dua ini bercanda mulu dari tadi, silvi langsung lari ke mbak via trus ngadu, mbak kak bram loh godain silvi terus, tapi anehnya silvi ngga pernah cerita ke mbak via kalo aku sering nyiumin dia, aku jadi penasaran.

Hari minggu pagi aku habis selesai bersih-bersih rumah dan lagi istirahat, pak de ngomong ke aku mau keluar kota ngajak istrinya mau jengguk saudara yang sakit, beliau titip rumah sama aku katanya kalau aku mau keluar rumah jangan lama-lama dan cepat pulang, karena pak de pulangnya nanti mungkin agak malam.aku meng iyakan lagi pula aku ngga ada acara mungkin aku ngga keluar rumah kok pak de begitu aku bilang ke pak de. Ngga berapa lama pun pak de berangkat. Waktu mau mandi aku ber papasan dengan mbak via dia keliatannya mau pergi, waktu lewat di samping ku tercium harum parfumnya, iseng aku godain dia, hmm…wangi banget nih….pasti mau nge date yah…, pagi-pagi udah pacaran….kataku sambil lalu, mbak via pun langsung nyubitin pinggangku, sambil ngomong dasar kamu bram makanya cari pacar sana jangan di rumah mulu…, aku cuek aja sambil bales jawab aku mau cari pacar kalo cantik dan seksi nya kaya mbak via, enak aja.. mbak kan udah punya cowok bram,

Aku jawab lagi kalo gitu selingkuh aja sama aku mbak…, aku mau kok …sambil cengar-cengir. Huss kamu itu..udah sana mandi bau tahu mbak mau berangkat nih, ternyata pacarnya udah nunguin di ruang tamu, trus dia ngesun pipi ku, emang udah kebiasaan sih mbak via nge sun pipiku kalo aku godain gitu aku sih seneng-seneng aja, cuman aku gak berani bales ngesun dia. Dari belakang aku perhatiin mbak via emang cewek sempurna badan nya tinggi langsing mungkin karena dia sering senam dan berenang kali yah perfect pokoknya deh susah gambarinnya, kalo tingginya sih 168 cm cukup tinggi loh buat ukuran cewe’ kulit nya putih mulus, ditambah wajahnya yang cantik, kapan aku bisa punya cewe kaya dia yah..,pikirku,aku pun masuk kamar mandi tapi pikiranku mulai mikir yang jorok-jorok dan yang aku bayangin ngga lain dan ngga salah siapa lagi kalo bukan mbak via, aku pun mulai ngebayangin lekuk tubuh mbak via, otak ku pun berfantasi lagi enak-enaknya tiba-tiba pintu kamar mandi di gedor,ternyata silvi sambil teriak-teriak dia, kak gantian dong kamar mandi nya silvi mau pup nih…,sialan batin ku, aku tanya ke silvi kenapa ngga pakai kamar mandi di atas aja sih…., kebetulan kamar mandi ada dua di rumah ini, ngga ah males kebelet banget nih soalnya silvi males naik ke atas jawabnya sambil gedor-gedor pintu kamar mandi,

Cepet dong…, iya iya… jawab ku, ngga jadi enak deh…padahal udah separuh jalan, aku pun akhirnya cuman cuci muka aja trus keluar dari kamar mandi, langsung aja silvi nylonong masuk ke dalam sambil meringis dia nahan pup nya, kasihan juga aku. Begitu pintu kamar mandi di tutup aku ganti teriak awas kamu silvi ntar kakak bales, biarin ngga takut weeek…jawab silvi dari dalam. Aku akhirnya jadi males mandi trus ke meja makan buat sarapan yang udah disiapin silvi, silvi emang jago masak dia puji ku dalam hati. Selesai sarapan aku cuci piringku di dapur, kemudian ke ruang tengah mau nonton tv , ternyata silvi sudah ada di sana duduk di sofa , langsung aja iseng ku muncul aku acak-acak rambutnya, dasar anak manja kamu…,ah kakak silvi minta maaf yah…..katanya melas…, aku pun kemudian duduk di sampingnya aku perhatiin dia ternyata imut banget adik sepupuku yang satu ini, cantik juga kulitnya ngga seputih mbak via, tiba-tiba pikiranku yang tadi sempet ilang muncul lagi, aku pun senyum-senyum sendiri ternyata silvi tahu kalo aku perhatiin, trus dia nanya dengan curiga.

Ngapain kak bram senyum-senyum sendiri sih sambil ngeliatin silvi…., kak bram mau bales silvi yah…, silvi ngaku salah deh kak….,
Mukanya itu kalo lagi memelas gemesin banget deh. Langsung aku peluk dari belakang dia mulai deh aku ciumin pipinya,silvi diam aja tumben ngga berontak. Lalu aku nanya ke dia, kamu udah pernah di cium cowok…? blom pernah kak, cuman kak bram yang pernah cium silvi…..jawab silvi sambil tertunduk wajahnya, dan pipinya bersemu merah.
Kok silvi ngga marah di cium sama kakak….? tanya ku lagi.
Ngga tahu…, jawab silvi sambil nunduk.

Kok ngga tahu sih…?kata ku sambil terus nyiumin pipi silvi.dan aku mulai menikmati permainan ini, mumpung ngga ada orang.
Kakak sayang sama silvi, bisikku di telinga silvi, kemudian aku mulai ciumin belakang telinganya dengan lembut trus aku lanjutin ke arah tengkuknya aku gigitin pelan lehernya. Nafas silvi mulai ngga beraturan dan dia diam saja, aku tahu dia menikmatinya juga kadang agak tersenggal dia dan semakin terdunduk kepala sementara matanya terpejam, badannya mulai di sandarin ke dadaku. Aku makin asik nyiumin lehernya, kadang aku jilatin, aku hisap pelan, aku gigit kecil, sengaja aku lama-lamain sampai di terangsang, ciuman ku mulai pindah ke leher depannya, nafas silvi mulai semakin ngga beraturan, dan matanya semakin rapat terpejam, aku udah merasa silvi sudah pasrah aku apain aja, sementara posisiku masih duduk dibelakangnya silvi,aku berhenti sebentar buat ambil nafas,kemudian aku ngelepasin pelukanku sambil menarik silvi kepangkuanku, silvi nurut aja, aku elus rambutnya aku ciumin dahinya semua aku lakuin dengan lembut.
Aku tanya lagi ke silvi, silvi kok diam aja sih…?

silvi marah ya sama kakak…? kataku lagi. Silvi membuka matanya, dia mengelengkan kepalanya.
Kakak sayang sama silvi…, kataku sambil nyium dahi dan matanya yang terlihat sayu itu.

Silvi juga sayang sama kakak…..,bisiknya pelan. Aku pegang tanganya. Aku mulai lagi cium leher depannya sengaja aku ngga cium bibirnya dulu padahal sebenernya aku tuh udah pingin banget ngelumat bibir mungilnya, tapi aku nunggu sampai silvi pasrah pasti lebih enak pikirku. Kepala silvi bersandar di bahu kiriku, wajahnya semakin bersemu merah, tangannya mulai meremas tanganku,ciuman ku mulai turun agak ke bawah lehernya aku jilatin,hisap dan gigit-gigit kecil,tangan silvi semakin kuat meremas-remas tanganku, ini dia pikirku langsung aja aku kecup pelan bibirnya, aku mulai ciumin bibir mungil itu tanpa ada perlawanan bibir silvi masih terkatup rapat,aku kulum perlahan-lahan bibir nya silvi. Karena posisiku yang kurang nyaman aku berhenti ciumin silvi, aku angkat kepala silvi dari bahuku,

Lalu aku angkat badannya dari sofa trus aku rebahin di karpet,sementara tv aku matiin,dan silvi sama sekali ngga mau membuka matanya sama sekali mungkin malu aktau gimana aku ngga tahu dan ngga mau tahu kayanya yang penting aku bisa nikmatin silvi. Aku ambil bantal di sofa kemudiaan aku bantail ke kepala silvi, aku ambil posisi di samping kiri silvi sambil setengah rebahan aku elus wajah silvi sambil berbisik ke telinganya,

kamu cantik sekali silvi,….kakak sayang sama kamu, rayuku.

Lalu aku kecup keningnya,matanya,hidungnya,ak u terusin kecup bibirnya yang mungil itu, aku mulai gigit pelan bibir bawah silvi,aku hisap bibir bawahnya aku jilatin pelan,aku lakuin itu semua dengan penuh perasaan, ternyata silvi mulai menikmati permainku dia mulai membuka bibirnya meskipun belum membalas ciumanku, mungkin belum bisa karena dia kan blom pernah di cium cowok katanya, aku ngga perduli aku semakin menjadi-jadi langsung aku aku lumat bibir silvi aku masukin lidahku,aku sedot bibirnya pokoknya aku puasin diriku.nafas silvi semakin ngga karuan, sementara itu tanganku mulai merabai tubuh silvi,tangan kananku mulai masuk ke dalam kaosnya perut silvi aku elus jariku memainkan pusarnya,

kemudian sengaja aku senggolin pelan ke payudara silvi yang masih tertutup bra nya, tangan ku sudah leleluasa merabai perut silvi kemudian dadanya, terasa sekali di telapak tangan kananku degub jantung silvi yang semakin kencang di dadanya yang terasa mulus dan lembut itu.silvi hanya diam dan pasrah dan aku tahu dia menikmati banget sensasi yang baru pertama dia alami ini.aku semakin bernafsu, tangan ku mulai meraba payudara kiri silvi, silvi tersentak kaget tapi tetap memejamkan matanya,

Tangan kirinya memegang tanganku yang sudah berada di balik kaosnya tetapi tidak berusaha menghentikan atau menghalangi ku cuman memegangi tanganku, aku mulai menekan payudara silvi dengan tidak terlalu keras,kemudian meremasnya perlahan-lahan,lalu aku susupkan tanganku kedalam branya aku gunakan jariku untuk memainkan payudara silvi yang terasa kenyal dan lembut di tanganku itu, badan silvi mulai mengeliat-liat, aku tambah bernafsu,aku tekan perlahan aku main putingnya yang kecil tapi terasa mengeras di jariku,

Sementara tangan silvi masih memegangi tanganku bahkan mulai meremas-remas tanganku. Aku sudah ngga tahan pingin ngelihat bentuk payudaranya, aku lepasin ciuamku dari bibir silvi, silvi ngelenguh pelan dan hampir seperti berisik, agh….. kepalanya tergolek lemah kadang digoyangkan kearah kiri dan kanan,sementara matanya masih tertutup rapat, bibirnya sedikit terbuka kadang mengeluarkan suara setengah tertahan agh……setiap aku remas dengan lembut payudaranya atau saat aku mainin putingnya. Aku angkat ke dua tangan silvi, aku sejajarin dengan kepalanya,silvi nurut aja,dan dia ngga mau membuka matanya sedikit pun semetara dadanya naik turun mengikuti nafasnya yang semakin cepat. Kemudian kedua tanganku mulai meremas payudaranya kiri dan kanan,

Aku singkap kaosnya sebatas lehernya terlihat kulit silvi yang putih mulus, kemudian aku singkap juga bra nya keatas tersembulah payudara silvi yang mungil ,maklum masih smu kelas satu pula, putih pucat warnanya dan putingnya kecoklatan, langsung aku remas perlahan, aku mainin jari ku di sekitar putingnya kecil tapi terlihat menonjol,kadang aku tekan-tekan lalu aku raba dengan gerakan berputar, silvi semakin mendesah-desah, aghhh……aku semakin ngga tahan aku rebahin tubuhku langsung aku emutin payudara sebelah kanan, aku gigitin pelan,

Aku jilatin aku hisap putingnya kayanya ngga ada puas-puasnya sementara tangan kananku tetap meremas payudara kirinya kadang aku mainin putingnya. Tangan silvi memeluk kepalaku setiap aku hisap putingnya dan mendesah panjang aghhh………..,kadang rambutku ditarik-tarik,aku semakin menikmati payudara silvi gantian kiri-kanan aku hisap dan sedot putingnya, aku gigitin,ke dua tangan silvi mulai memeluk leherku, dan kadang berbisik
kakak aduh agh….kak…..akh….h….sss …agh…tangannya meremas-remas pungungku.

Aku kemudian berhenti aku liat wajah silvi yang menahan kenikmatan.
Kakak sayang kamu silvi……,kataku, ngga lama kemudian silvi membuka matanya tapi tertunduk
Silvi juga sayang sama kak bram,…..,tapi silvi malu kak….jawab silvi.Silvi belom pernah kaya gini…,kata silvi, sambil masih tetap memelukku.

Silvi jangan marah ya sama kakak, kakak udah berbuat ini ke silvi, kataku sambil cium keningnya.
Silvi diam saja ngga jawab tapi ngga ngelepaisin pelukanku atau pelukannya.
Kakak cium silvi lagi boleh….., tanyaku.silvi cuman menganggukan kepala.
Kemudian aku angkat badan silvi keatas badanku,sekarang posisiku berubah aku di bawah sedang silvi di atasku, aku cium bibirnya silvi,
kok ngga di balas sih ciuman kakak….., tanyaku.
Ngga bisa kak…silvi blom pernah…….jawab silvi.
Ya udah ikutin aja kakak yah ………..,kataku

akhirnya silvi ngikutin aku di balas ciumanku, agak canggung sih tapi lumayan juga….

tanganku melingkar di leher silvi, sementara silvi kayanya asik sendiri dengan permainan baru nya dia udah mulai nyiumin aku kadang di gigit-gigitnya bibirku, tanganku mengelus punggung silvi, aku buka kaitan bra silvi,dan kayanya silvi udah ngga perduli dia semakin asik aja, setelah terlepas aku coba buka kaos silvi sekalian,agak malu juga sih sih awalnya silvi dia berusaha nutupin payudaranya dengan kedua tangannya tapi aku melakukannya dengan pelan-pelan akhirnya aku angkat tangan silvi aku tarik wajahnya supaya nyium bibirku lagi dia mau akhirnya lepas juga kaos dan bra silvi aku taruh di sampingku, tangan silvi kemudian memeluk leherku, aku kulum bibir silvi dengan lembut, silvi merapatkan pelukanya.

Terasa hangat dadaku dihimpit payudara silvi yang mulus hangat, lembut dan kenyal,sudah mulai terangsang lagi dia rupanya. Aku ambil posisi duduk tanpa melepas ciumanku dari bibir silvi, aku bersandar di tepi sofa sementara silvi aku pangku, tanganku mulai merabai payudara silvi lagi yang sekarang sudah tidak ada lagi kain pembatas, buah dada silvi keliatan bergelantung indah, aku lepasin ciumanku dari bibir silvi,sambil ngomong ke silvi, silvi kakak hisap susumu yah….kaya tadi boleh ya….,kataku sambil senyum.

Silvi nganggukin kepalanya. Langsung aku sedot payudara silvi kiri dan kanan, sementara silvi mendesah-desah keenakan di telingaku,….
oohh….kaakk…..agh……,se mentara pelukan silvi terasa semakin kencang.
Kakak……aghh….silvi… geli…ka…agh…….

kadang dia menggigit leherku karena menahan geli.

Tangannya menarik-narik rambutku, aku ngga peduli aku terus menghisap payudara silvi, mainin putingnya pakai lidahku, aku jilatin dari atas kebawah kadang berputar-putar, kadang aku hisap semua dari putingnya sampai separuh payudaranya kalo bosan yang kiri aku pindah yang kanan,begitu juga kalo udah bosan yang kanan balik lagi ke payudara yang kiri, silvi terus aja mendesah-desah keenakan.payudara silvi basah karena air ludahku sehingga tampak mengkilat,ada tanda merah bekas gigitan kecil atau bekas kuhisap di payudara silvi,semakin membuatku bernafsu untuk mengeksplorasi tubuh silvi.

Sementara tanganku mulai meremas buah pantat silvi, sambil berusaha membuka kaitan roknya,sekalian aku buka resletingnya juga dan kemudiaan aku masukin tanganku kedalam, terasa sekal sekali pantat silvi, sedangkan silvi sendiri kayanya udah ngga sadar. Desahannya membuatku semakin bernafsu dan bernafsu.

Aghhhhhh….kakak…..uhh…ss ss…agh….

tangaku akhirnya sampai juga di belahan pantat silvi aku terusin sekalian mengelus vagina silvi dari belakang pertama silvi ngga sadar begitu aku tekan kearah selangkangannya tersentak dia sambil mendesah panjang,

oouughhhhhhh…..ahh…..kakaa aaak….agh…..

aku elus-elus daerah kewanitaan silvi, dengan lembut pelan tapi pasti. Silvi pun menggelinjang-gelinjang ngga karuan diatas pangkuanku….tampak dia berusaha menahan rasa itu, sehingga dari mulutnya hanya terdengar, mm…mmmm…..ssss….., aeeegh….sss., uuuhh,kakak….dia berbisik ditelingaku, akhir nya ngga tahan juga dia kayanya. Kemudian aku cium bibirnya, silvi membalas dengan cepat dia mengigit bibirku aku kaget karena silvi menggigitnya terlalu keras. Aku pun akhirnya membaringkan tubuh silvi diatas karpet, silvi terlihat memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya sendiri.

Lalu aku mulai lagi menciumi wajah silvi sambil ke dua tanggannya aku angkat sejajar dengan kepalanya sehingga payudaranya nampak membusung sungguh pemandangan yang sangat menggairahkan,tanganku mulai mengelus-elus payudara silvi lagi,meremas-remasnya, lalu aku jilati lagi hisap dan hisap lagi. Silvi pun semakin menjadi-jadi, kepalaku di tekan-tekan kearah dadanya sambil sekali-kali mengelus rambutku kadang seperti menjambak-jambak rambutku dan erangannya kembali terdengar.

Ohh…kakak…sss……ogh….

sementara tanganku mulai merabai paha silvi sambil aku tarik rok silvi kebawah pelan-pelan sampai sebatas lutut, kemudian dengan kakiku aku turunin roknya sampai lepas dan sepertinya silvi tidak sadar akan hal itu, mungkin karena aku sibukan dia dengan cumbuanku di payudaranya sehingga dia sudah ngga sadar lagi dengan apa yang aku lakuin,badan silvi sudah basah dengan keringat membuatku semakin bernafsu, kedua paha silvi aku lebarkan sehingga posisinya terlentang dan aku mulai membelai-belai vagina silvi yang masih tetutup cdnya, terasa basah sekali di sana sampai tembus ke cdnya,jariku mulai mencari belahan vaginanya, aku gesek-gesekan jariku naik turun searah belahan vegina silvi,kadang aku tekan-tekan dilibang vaginanya,silvi semakin mengerang-erang dan mendesah-desah .tangan nya mencengkeram erat tanganku.

Mmmpp…. oogh… ssshhh……..aaahh…..

dan perut dan pantatnya naik turun mengikuti gerakan tanganku yang mengelus-elus vaginanya, aku merasakan desakan di celanaku yang terasa keras sekali, aku ganti posisi merangkak di atas tubuh silvi sambil terus menciumi payudaranya kiri dan kanan bergantian sementara tanganku tetap memainkan vagina silvi yang terasa semakin basah akhirnya aku masukin sekalian jariku ke dalam cdnya silvi mencengkram tangan ku tapi terlambat jariku sudah menyentuh bibir vaginanya yang basah sekali itu dan silvi pun hanya bisa pasrah,

kemudian aku cium bibirnya silvi membalas ciumanku tangannya mendekap badanku yang sekarang berada tepat di atas badannyanya yang masih berguncang-guncang mengikuti belain jari ku di bibir vaginanya yang terasa basah dan lengket. Nafasnya memburu dan desahannya yang semakin merangsang nafsuku, lalu aku jongkok di sampingnya dan mulai membuka cdnya, tangan silvi mencoba menahanku tapi sepertinya dia sudah kehabisan tenaga akhirnya berhasil aku lepas cd silvi dari ke dua kakinya tanpa susah payah, silvi hanya bisa menutupi mukanya dengan ke dua tangannya.

Tubuh silvi yang putih mulus terpampang dihadapanku kedua payudaranya nampak membusung sedang perutnya yang rata mulus dan vaginanya basah terlihat jelas didepanku, aku pun ambil posisi berjongkok di antara kedua paha silvi yang ku renggangkan setelah itu aku lepas kaos dan celanaku tinggal mengenakan cd aja yang aku pakai,sementara silvi cuman diam dan ke dua tanggannya masih tetap menutupi mukanya mungkin dia sudah pasrah dengan apa yang aku lakukan.tanganku mulai meremas-remas kedua payudaranya sementara bibirku menciumi perut silvi dan terus turun akhirnya sampai ke vagina silvi aku ciumi lubang vaginanya aku jilatin belahan vaginanya, silvi kembali mendesah-desah dan tangannya mencengkeram tanganku kuat sekali, sambil pantatnya naik turun mengikuti permainanku.
Ssshhh……..sssshh…..mmmmp phh…….oooghh….

anuku semakin mengeras, aku makin bernafsu kau lepasin tangan silvi kemudian kedua tanganku mengangkat pantat silvi agak keatas sedikit sehingga ciumanku ke vagina silvi jadi lebih mudah,lidah ku bermain-main di sana, kuhisap semua cairan silvi yang mengalir deras aku gigit-gigit kecil bibir kemaluan silvi, aku mainin kelentit dan klitorisnya dengan bibir dan lidahku,lubang kenikmatan silvi aku masuki dengan lidahku aku jilatin dari atas ke bawah, kadang berputar-putar,silvi semakin menggelinjang-gelinjang, badannya bergetar hebat semantara pantatnya naik turun tangannya memegangi kepalaku , dan kepalanya mengeleng-geleng kekiri dan kanan.
Ssssshhh…..ssshhhh….eeemmm mphhh…….oooughh…….

nampaknya silvi hampir mencapai klimaksnya, aku masih ragu untuk meneruskan permainan ini sampai dengan menyetubuhinya, tapi anuku sudah ngga tahan lagi,akhirnya aku lepasin cumbuanku divagina silvi aku tindih dia dengan tubuhku dan silvi langsung memeluk tubuh ku erat sambil membuka matanya yang nampak sayu dan menahan rasa kenikmatan yang luar biasa berbisik dia kepadaku.
Ohh…kakak….

payudaranya terasa hangat didadaku, silvi semakin erat memeluk tubuh ku, kemudian aku lebarkan kedua pahanya dan aku tekan anuku tepat diatas vaginanya, silvi mengangkangkan ke dua kakinya sehingga pahanya terbuka lebar,kemudian aku berbisik di telinganya.
Silvi kakak pingin,….kamu ikutin kakak ya……

Silvi mengangguk pelan, kemudian aku mulai menggesek-gesekkan punya ku ke vagina silvi,meskipun cuma di gesek-gesek aku berusah untuk menikmati, soalnya aku masih ngga tega kalo harus menyetubuhi silvi juga sih,pantatku mulai turun naik,silvi mengikutinya meskipun kadang iramanya tidak sama,pantatnya mulai naik turun mengikuti gerakanku, silvi kayanya menikmati juga dia mulai lagi mendesah-desah.
Emmmphhh…..mmmmmphhh…aagh. ….

kadang aku tekan-tekan anuku ke vagina silvi, dan pantat silvi naik mengikuti gesekan-gesekan anuku di vaginanya. Sambil mendesah. Mmm…..mmmphh…tangannya mengelus-elus punggungku. Karena terasa kurang maksimal aku lepasin pelukan silvi dan aku bertopang di ke dua tanganku dan tubuhku aku tarik agak turun kebawah dan terus mengesekkan anuku ke vagina silvi,lumayan enak juga sih aku lakuin semua seperti orang yang sedang bersetubuh cuman bedanya ini cuma sekedar di gesek-gesekin aja tapi cukup lah sementara ini. Silvi semakin melebarkan pahanya vaginanya di gesekin ke anuku kadang dia mengangkat pantatnya tinggi menyambut gerakanku, payudaranya berguncang-guncang badannya semakin basah oleh keringat.

Kakak…..mmmmpphh oough… sil..vi…mmmph…sssshhh… udah ngga tahan……. tiba-tiba silvi berkata., sambil mendesah.
Lalu aku balikin badan silvi ke atas badan ku supaya dia lebih leluasa menggesek-gesekkan vaginanya,memang sih tujuanku supaya silvi senang dulu.

Benar aja begitu silvi di atasku langsungsung ajah dia memelukku sambil tiduran dia menggesek-gesekan vaginanya tepat diats tonjolan cdku yang mulai basah karena cairan vagina silvi, pantatnya bergerak naik turun kadang di goyangin kekiri-kanan, waktu aku berusaha mengangkat tubuhnya supaya aku aku bisa main payudaranya silvi ngga bergeming dia tetap memelukku kuat sambil menggerak-gerakkan pantatya, aku sendiri juga hampir nyampai, kadang ku angkat pantatku ke atas supaya lebih terasa gesekan vagina silvi,
sssshhh…….sssshhhh…….m mmmmphhhhh……,desah silvi.

Ngga tahan juga aku, akhirnya aku balikan lagi tubuh silvi, sekarang giliranku kaki silvi aku angkat satu keatas kemudian aku tekan-tekan anuku ke vagina silvi lebih cepat lagi, semakin terasa nikmat, dan silvi semakin mengelinjang-gelinjang, nafasnya semakin tidak beraturan,dadanya naik turun payudaranya bergubcang-guncang,silvi semakin meracau ngga karuan.

Ooooghh……ka..kak… mmmmphh…sssssshhh…..sssshh …..
tambah kencang juga aku menekan-nekan anuku ke vagina silvi.tubuh silvi masih mendesah-desah,tiba-tiba bergetar dan pantatnya terangkat tinggi, dia menjerit tertahan.
Ssshhh…..ssshhh…mmpphhh… .oooougghh……ouuhh…

lalu tubuh silvi terkulai lemas,silvi sudah klimaks,aku lepas cd ku .Aku rebahin tubuhku diatas tubuh silvi aku peluk erat dia kepalanya agak aku angkat kemudian aku mulai gesekin batang ku ke vagina silvi yang sudah basah kuyup itu tepat diantara belahan vaginanya,

kemudian mulai lagi aku gesek-gesekin dan rasanya lebih nikmat silvi sudah terkulai lemas tangannya memelukku aku percepat gesekanku ,dan rasanya sudah mau keluar, aku angkat badanku dan aku arahin ke perutnya dan keluarlah lah seluruh nafsuku disana, aku rebahin tubuhku lagi di tubuh silvi aku peluk silvi erat aku ciumin bibirnya silvi membalas ciumanku, terasa berdenyut denyut di anuku dan terasa hangat di perutku yang menempel di perut silvi yang aku tumpahain cairan ku di sana banyak sekali, silvi mengelus rambut dan punggungku.
Kemudian aku bisikikan ke telinga silvi.

Silvi kakak sayang sama kamu….,lalu kembali menciuminya.
Tiba-tiba terdengar suara bel rumah terdengar nyaring sekali.
Silvi seperti tersentak dan kaget dia mendorong tubuhku keras dengan kedua tangannya, langsung dia punguti semua pakaiannya dan lari ke dalam masuk ke dalam kamarnya.
Aku sendiri juga kaget setengah mati, aku langsung masuk kamar mandi, sementara bel rumah masih terus berbunyi, aku ngga peduli…………….

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888










Masalahku Dan Ibu Mertuaku

 

Masalahku Dan Ibu Mertua – Sinopsis: Hidup di Villa Mertua Indah bersama istri yang sedang mengandung dan mertua yang menjanda memang kadang menimbulkan masalah. Apalagi bila ibu mertua berani menggoda menantunya untuk mengobati kesepiannya.

Aku tidak tahan lagi ingin menceritakan semua ini. Aku punya masalah yang sangat jarang terjadi. Aku sudah lama terjerat kasus ini dan selalu berusaha lepas tetapi selalu aku kembali terjerat dengan masalah ini seperti orang kecanduan.
Inti persoalannya adalah ibu mertuaku. Aku sudah menikah selama hampir 15 tahun dan dikaruniai 4 anak yang lucu-lucu. Sudah lama sebelum aku menikah dengan istriku ibu mertuaku sudah berstatus seorang janda yang relatif masih cantik dan memang kuakui tubuhnya menggairahkan.

Pada awal pernikahanku dengan istriku Yanti, segalanya begitu baik. Ibu mertuaku memang selalu berpakaian sopan dan tidak pernah menunjukkan hal-hal yang tidak baik. Tingkah lakunya selalu santun penuh sabar dan banyak memberikan pemikiran yang baik dan memang ibu mertuaku banyak disukai ibu-ibu RT di sekitar rumahnya.

Aku akui sampai sekarang memang aku belum mampu mempunyai rumah sendiri, sehingga sejak awal pernikahanku aku tinggal di rumah mertuaku. istriku adalah dua bersaudara, kakaknya juga perempuan ikut suaminya di pulau lain, sehingga memang ibu mertuaku kasihan kalau tinggal di rumah sendiri tanpa ada yang menemani.

Pada waktu itu memang aku selalu hormat pada ibu mertuaku dan aku juga cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah ibu mertuaku sehingga aku cepat diterima sebagai warga yang baik di situ.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

Pada waktu itu aku sudah kerja di usaha garment. Letak kantor dan rumahku yaitu rumah ibu mertuaku sangat jauh, boleh dikatakan berbeda kota, sehingga aku selalu harus berangkat ke kantor pagi-pagi subuh. Hal ini memang sudah menjadi rutinitas sehari-hari yang wajar.

Hari demi hari berjalan wajar dan istriku mulai mengandung anakku yang pertama. Setiap pagi apabila aku bersiap-siap pergi ke kantor selalu istriku belum bangun, bahkan sampai aku berangkat biasanya dia belum bangun. Tetapi ibu mertuaku selalu sudah bangun dan sudah rapi, dan membantuku dengan menyiapkan sarapan. Semuanya berjalan baik.
Sampai suatu pagi ketika aku bangun tidur, ibuku biasanya baru selesai mandi dan beres-beres rumah. Tetapi tidak seperti biasanya, sekali ini kulihat ibu mertuaku keluar dari kamar mandi hanya memakai kimono yang ketat. Peristiwa itu memang tidak terlalu menjadi perhatianku karena dia adalah ibu mertuaku.

Besoknya terjadi hal yang sama, ibuku keluar dari kamar mandi pada saat aku baru bangun dan duduk di ruang tengah, dan sekali ini belahan tengah kimono di dada agak sembarangan di tutup sehingga agak terbuka sedikit. Yang mengkhawatirkan adalah hal ini mulai mempengaruhi pikiranku, tetapi aku selalu berhasil mengusirnya. Anehnya peristiwa seperti ini, aku baru bangun dan ibu mertuaku yang ceroboh selalu terulang.

Dan yang lebih lagi beberapa minggu kemudian pada saat aku baru bangun ibuku seperti biasa keluar dari kamar mandi dan seolah menjadi kebiasaan aku selalu mencuri-curi lihat ke tubuh ibu mertuaku. Tapi sekali ini ibuku hanya memakai handuk yang dilingkarkan ke tubuhnya. Dan jelas handuk tersebut terlalu pendek untuk menutupi semua kulit putih mulus milik ibu mertuaku. Aku akui memang ibu mertuaku masih terbilang muda atau orang mengatakannya awet muda.
Ibu mertuaku hanya senyum-senyum tanpa bersalah lewat di depanku dan masuk ke kamarnya. Adegan handuk ini kembali menjadi rutin yang seolah-olah berbalas-balasan antara ibu metuaku yang sedikit-sedikit seolah berusaha “menunjukkan” dan aku yang sedikit-sedikit berusaha mencuri lihat.

Sampai suatu hari seperti biasa ibuku lewat di depanku dan masuk ke kamarnya dan memang pintu kamarnya tidak pernah di tutup rapat, selalu dibiarkannya agak rengga sedikit, seolah-olah lupa. Dan di dalam kamar ketika ibu mertuaku ganti baju di balik pintu sekali-sekali ibuku berjalan di kamarnya dari satu ujung ke ujung yang lain untuk mengambil sesuatu yang ketingalan di lemari, dengan hanya memakai celana dalam dan BH. Seolah-olah tidak ada yang melihat, tetapi kadang-kadang aku menangkap sudut matanya yang sekejap melihat seperti ingin tahu apakah aku memperhatikannya atau tidak.

Kadang-kadang di dalam kamarnya itu ibuku memijit-mijit kakinya yang memang mulus, seperti pegal atau apa aku tidak tahu. Sambil duduk di pinggir tempat tidur dan masih memakai handuk di tubuhnya ibuku memijit-mijit kakinya dan kadang-kadang mengangkatnya sedikit, dan kadang-kadang seperti tidak sengaja agak merenggangkan pahanya sehingga aku dapat melihat celah-celah di antara pahanya dalam kegelapan tertutup handuk.

Kadang aku seperti melihat lirikan mata ibu mertuaku sekejap dan seolah merasa puas kalau mengetahui bahwa aku berusaha melihatnya di celah pintu yang agak renggang. Kejadian ini berulang. Dan keadaan sehari-hari memang tidak ada perubahan sehingga istriku juga tidak mengetahui apa-apa, terutama juga ibu mertuaku bertingkah laku biasa dan memang tidak ada apa-apa. Namun pikiranku melekat padanya dan tidak bisa melupakan kejadian-kejadian tiap pagi.

Kadang-kadang sambil memijit kakinya tiba-tiba ibu mertuaku mengangkat kakinya sebelah ke atas tempat tidur dalam posisi masih duduk di pinggir tempat tidur, sehingga terlihatlah segalanya walau hanya sebentar kemudian kakinya diturunkan lagi. Dan memang apabila keluar dari kamar mandi ibu mertuaku tidak pernah memakai baju dalam karena semua pakaiannya ada di kamar tidurnya. Dan setelah selesai berpakaian, ibu mertuaku selalu senyum dikulum, seolah senang melihatku setengah mati berjalan membungkuk-bungkuk dan aku melepaskan segalanya di kamar mandi.

Kejadian bermacam-macam sering terjadi dan segalanya jadi tidak wajar lagi. Kalau aku bersenggolan dengan ibu mertuaku selalu ada perasaan berdesir dan berdebar, tapi ibu mertuaku cuek-cuek saja. Demikian berlangsung terus aku sering “tidak sengaja” menyenggol ibu mertuaku dan ibu nertuaku kadang-kadang “tidak sengaja” menyenggolku, demikian terus sampai anakku lahir dan sampai ketika anakku berumur 4 bulan.

Pada suatu hari aku pulang kantor pagi-pagi karena aku akan mendapat shift malam karena ada order mendesak. Di rumah hanya ada ibu mertuaku karena istriku sedang pergi ke rumah uwaknya bersama anakku. Dan biasanya kalau istriku ke rumah uwaknya maka bisa sampai sore baru pulang. Aku memang berencana untuk membetulkan kabel listrik di rumahku yang masih kurang untuk lampu depan. Ketika aku berusaha memasang kabel yang ditembok di kamar kulihat ibu mertuaku sedang memasukkan baju-baju yang baru diseterika ke dalam lemari siteriku.

Secara insting saja aku mengambil kabel di tembok di belakang lemari yang bergelantungan yang sudah kulepas dari atas dan secara tidak sengaja lenganku menyentuh bagian depan atas dada ibu mertuaku. Aku agak terkejut dan berusaha menarik tanganku tetapi batal karena anehnya ibu mertuaku tidak berusaha menggeser badannya supaya aku tidak terhalang, dan kembali sibuk dengan baju yang sudah diseterika.

Aku juga seperti pura-pura tidak tahu dan menarik-narik kabel itu sedemikian rupa sehingga lenganku bergesekan dengan dada ibu mertuaku. Jantungku berdebar-debar kencang, dan ibu mertuaku juga kulihat hanya membolak-balik baju yang sudah di lemari tanpa tujuan. Tiba-tiba ibu mertuaku memandangku tajam, hanya sebentar kemudian kembali sibuk dengan baju-baju di lemari.

Perlahan-lahan kutarik tanganku dan kupindahkan ke pundaknya untuk merangkulnya. Aku yakin ibu mertuaku bisa mendengar betapa jantungku berdegup-degup keras dan aku agak gemetaran. Ketika perlahan kurangkul, ibu mertuaku tidak bergeser atau berpaling, dia tetap saja sibuk dengan baju-baju di lemari.

Posisi berdiriku sekarang sedemikian rupa jadi berada agak di belakang ibu mertuaku dengan satu tangan merangkul pundaknya. Aku memandangi leher putih ibu mertuaku dari belakang, dan aku tidak tahan tiba-tiba kupeluk ibu mertuaku dan kuciumi tengkuknya bertubi-tubi. Aku tidak perduli ibu mertuaku merasakan tonjolan keras yang merapat di belakangnya karena aku memang sudah tinggi. Ibu mertuaku tiba-tiba bergerak menghindar dan pergi serta mengatakan, “Jangan Dang..,” sedikit ketus, tanpa memandangku. Ibu mertuaku kembali ke ruang tengah tempat dia sedang menyeterika bajunya.

Keadaan dalam rumah memang sepi dan semua pintu tertutup sedangkan jendela depan dengan gorden tipisnya tidak bisa dilihat orang dari luar. Aku sudah demikian tinggi dan seperti kerasukan setan sudah tidak perduli dengan kaidah apapun. aku pura-pura ke dapur seolah-olah mengambil sesuatu di dapur dan kembali ke ruang tengah dari arah belakang dari ibu mertuaku. Aku pandangi tubuh ibu mertuaku dari belakang, dan memang tubuhnya indah sekali di balik baju dan rok yang ketat yang dikenakannya.

Aku pegang pundaknya dari belakang dan pelan-pelan kuusap-usap pundaknya, dan ibu mertuaku diam saja, kemudian tanganku pelan-pelan kulingkarkan di perutnya, ibu mertuaku kupeluk dari belakang. Aku ciumi kembali tengkuknya dengan lembut, dan sekali ini aku dapat merasakan bahwa ibu mertuaku juga berdebar-debar sama seperti keadaanku. Ibu mertuaku berkata berkali-kali “Jangan Dang..,” namum sekali ini tidak ketus tetapi seperti berbisik dan suaranya agak gemetar.

Tanganku aku naikkan ke dada ibu mertuaku sambil tak henti-hentinya aku menciumi leher ibu mertuaku yang putih mulus. Aku remas-remas dadanya dan ibu mertuaku tidak melawan malahan badannya agak menggeliat-geliat dan berkali-kali berbisik “Dadaanng..” Dari situ tanganku terus berpindah ke bawah dan masih dalam posisi memeluk dari belakang. Keadaan itu terus memanas dan akhirnya terjadilah semuanya di situ di sofa dekat meja seterikaan, aku menyetubuhi ibu mertuaku dan ibu mertuaku membalasnya dengan lebih panas.

Demikianlah awal kejadiannya. Pada mulanya aku selalu menyesal atas perbuatan yang baru saja kami lakukan tetapi seperti daya magnet yang kuat, kejadian itu selalu berulang kembali.

Kami berkali-kali melakukan diam-diam dan selalu istriku atau tetangga-tetangga kami tidak ada yang mengetahuinya, dan ibu mertuaku begitu pandai menutupi segalanya seolah tidak ada kejadian apa-apa. Aku banyak belajar dari ibu mertuaku bagaimana menutupi dan berlatih “bersabar” untuk tidak melakukan kesalahan apapun di depan orang lain. Bagi orang luar yang melihatnya hubungan kami terlihat wajar, keluarga kecil yang hidup serasi bersama ibu mertuanya.

Pada setiap kesempatan aku hanya berdua dengan ibu mertuaku selalu saja seolah-olah kami tidak mau menyia-nyiakan waktu dan melakukannya dengan keras dan sangat cepat agar cepat selesai. Keadaan sembunyi-sembunyi ini seolah merasuki kami dan membuat ketagihan. Bahkan ketika kami semua di rumah dan istriku pergi sebentar untuk berbelanja di ujung gang rumah kami atau pergi sebentar ke rumah teman, kami segera melakukannya dengan posisi berdiri atau di tempat cuci piring ibu mertuaku membungkuk dan posisiku dari belakang, kadang tanpa membuka baju kami dan hanya dibuka di daerah tertentu secukupnya.

Bahkan kadang ibu mertuaku tidak melepas baju atau apapun dan hanya aku singkapkan celana dalamnya ke samping sedikit tanpa dilepas. Kalau aku bandingkan yang aku lakukan bersama ibu mertuaku bahkan lebih gila dari pada melakukannya dengan istriku. istriku tidak pernah mau melakukan posisi 69, tetapi ibu mertuaku paling suka kalau permainan pembukaanya dengan 69. Hampir segala macam posisi sudah aku lakukan bersama ibu mertuaku, yang tidak pernah kulakukan bersama istriku. Tapi memang aku tidak pernah menuntut apapun dari istriku.

Dulu kadang-kadang aku dan ibu mertuaku senyum-senyum berdua dalam kegiatan sehari-hari atau kadang aku berbisik yang agak porno dan ibu mertuaku mencubitku dengan keras. Kadang-kadang dalam kesempatan duduk bersama di meja makan, tanganku bergerilya di bawah meja tanpa setahu istriku dan anak-anak, tetapi hal seperti ini sangat jarang aku lakukan karena aku dilatih untuk bersabar dan tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu.

Kalau dipikir-pikir aku melakukan hal itu dengan ibu mertuaku hampir di seluruh pelosok rumah pernah kami lakukan, mungkin ini karena selalu keadaanya darurat sehingga kami tidak memilih-milih tempat. Sepertinya aku menikmati itu semua, tetapi juga aku ingin lepas dari itu semua. Tapi anehnya hubunganku dengan ibu mertuaku dan istriku sehari-hari seperti tidak ada perubahan sedikitpun.

Pada awalnya hampir setiap minggu aku dan ibu mertuaku melakukannya minimum satu kali, dan yang paling nekad adalah ketika malam hari aku terbangun dan diam-diam pindah ke kamar ibu mertuaku dan melakukan segalanya, seolah-olah aku yakin istriku tidak akan terbangun, dan anehnya memang istriku tidak terbangun.

Kadang-kadang memang hampir ketahuan oleh istriku tetapi selalu aku atau ibu mertuaku menemukan kata-kata yang tepat untuk alasan atau membelokkan perhatian dan menutupi kejadian sesungguhnya. Kami seperti orang yang kerasukan, bahkan dalam perjalanan ke luar kota atau di rumah saudara kami sempat melakukannya di kamar mandi atau di manapun ada kesempatan hanya berdua dan tidak mencurigakan.

Sampai sekarang anakku sudah empat tetapi sekali-sekali kalau ada kesempatan aku dan ibu mertuaku melakukannya kembali. Ibu mertuaku selalu memuji-muji aku dan mengatakan aku hebat dan dia selalu terpuaskan dan klimaks. Aku tidak tahu apakah rasa puas ibu mertuaku adalah karena punyaku yang memang agak besar atau karena kondisi pesikologis kami yang melakukannya diam-diam sambil agak takut-takut yang membuat kami memang ingin cepat-cepat selesai setiap kali melakukannya. Dan kami seperti keranjingan atau ketagihan akan hal ini.

Tapi di samping itu semua aku tetap tidak bisa lepas dari rasa bersalah dan rasa berdosa yang selalu juga menghantuiku. Berkali-kali aku ingin lepas dari kebiasaan semua ini. Bahkan aku pernah ketus dan tegas menolak ibu mertuaku. Tetapi selalu dia dengan lemah lembut membujukku dan mengatakan apakah aku tidak kasihan kepadanya yang selalu membutuhkan itu. Dan aku demikian lemahnya sehingga selalu kembali terjebak dengan melakukan itu lagi.
Kadang aku marah pada diri sendiri, tetapi pada saat aku ingin melakukannya selalu lupa pada segala pemikiran ini dan selalu kembali melakukannya lagi.

Maafkan aku kalau aku cerita terlalu detail, karena aku masih dalam keadaan seperti keranjingan atau ketagihan dan seperti kerasukkan kalau mengenang segala detail itu. Kadang ini juga mengganggu kerjaku tetapi untunglah tidak ada halangan apapun.

Bagaimana caranya lepas dari semua ini. Aku sadar bahwa kami tidak bisa meninggalkan ibu mertuaku sendiri di rumahnya tetapi aku juga sadar dan berpikir tentang masa depan keluargaku dan anak-anakku. Apa yang sebaiknya aku lakukan.