Menjadi bahan perbincangan publik rupanya menjadi beban tersendiri bagi ibu pemilik warung korban razia Satpol PP di Serang. Belum lama ini, ia bahkan dihujat karena ketahuan memiliki 3 warung dan disebut termasuk orang kaya di kampungnya.
Pemilik warung bernama Saeni itu pun mengaku menyesal dan tidak menyangka dampak razia itu akan sangat besar. Ia sadar jika banyak yang dirugikan akibat ulahnya yang membuka warung di siang hari pada bulan Ramadhan.
"Saya akui banyak pihak yang dirugikan oleh perilaku saya," ujar Saeni pada Rabu (15/6). "Saya merasa salah karena buka pada siang hari. Membandel untuk tetap buka. Saya bingung harus berbuat apa. Karena saya juga merasa gak enak diomongin banyak orang."
Menurut Saeni, ia tertekan karena banyak orang yang membicarakannya. Ia pun meminta maaf pada semua pihak yang dirugikan akibat ulahnya.
"Saya ini sudah tua. Saya gak ada niat apa-apa," imbuh Saeni. "Sampai sekarang aja saya masih bingung. Merasa tertekan. Banyak orang ribut di luar ngomongin saya. Maka dari itu saya pengen minta maaf pada semua orang."
Saeni menyebut tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Ia tidak akan membuka warung lagi selama Ramadhan.
