Minggu, 01 Mei 2016

Tiba di Jakarta, 10 WNI Tawanan Abu Sayyaf Dibawa Ke RSPAD

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888
Pesawat yang membawa 10 korban sandera kelompok Abu Sayyaf tiba di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu 1 Mei 2016 pukul 11.30 WIB


Poker Bca Online  - Sepuluh warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya ditawan kelompok Abu Sayyaf di Filipina akhirnya tiba di Jakarta pada Minggu 1 Mei 2016 malam.

Mereka tiba di Jakarta melalui Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada pukul 23.30 WIB. Pemulangan sepuluh anak buah kapal (ABK) Brahma 12 itu dijemput langsung Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.

Menurut Retno, seluruh ABK langsung diberangkatkan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Setelah serah terima dari pihak Filipina ke kita (Indonesia) 10 ABK akan dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk dilakukan pengecekan besok hari,"

Klik Bola BCA, Bola BNI, Bola BRI, Bola MANDIRI


Poker Uang Asli  - Sepuluh warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok militan Filipina, Abu Sayyaf, dipastikan telah dibebaskan. Menurut kepolisian wilayah Sulu, Abu Sayyaf meninggalkan para WNI di rumah gubernur Provinsi Sulu.

Diungkapkan Kepala Kepolisian Sulu, Wilfredo Cayat, mendapatkan para sandera berada di depan rumah Gubernur Sulu, Abdusakur Toto Tan II. Sang Gubernur langsung membawa mereka ke dalam dan memberi mereka makan.


 ( Baca Berita Terbaru Disini )

"Gubernur Tan menelpon saya dan mereka menyerahkan ke 10 orang itu kepada kami. Saat ini kami sedang mempersiapkan untuk membawa mereka ke Zamboanga dan menyerahkannya ke pejabat konsuler mereka," kata Cayat seperti dikutip dari Inquirer, Minggu (1/5/2016).

Cayat juga memastikan jika para sandera yang dibebaskan adalah para awak kapal tugboat. Mereka diculik dari perairan Sulu pada tanggal 28 Maret lalu. Mereka identifikasi sebagai Peter Tonson, Julian Philip, Alvian Elvis Peti, Mahmud, Surian Syah, Surianto, Wawan Saputria, Bayu Oktavianto, Reynaldi dan Wendi Raknadian.

Terkait pembebasan ini, sebuah sumber mengatakan, para penculik membebaskan ke sepuluh WNI karena uang tebusan yang mereka minta telah dibayar. Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan sebesar 50 juta Peso untuk melepaskan mereka. "Mereka seharusnya dibebaskan antara Jumat dan Sabtu di suatu tempat di kota Luuk," kata sumber itu.

Pada 26 Maret 2016 telah terjadi pembajakan kapal Brahma 12 yang membawa tongkang bermuatan batubara sebanyak 209 ton dan 10 anak buah kapal (ABK) WNI. Sebagai jaminannya, Abu Sayyaf meminta tebusan sebesar 59 juta peso atau Rp15 miliar.

Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Poker Judi Online Yang Khususnya Berada DiAsia

 
http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888