"Pak Ahok harus sabar, konsentrasi saja fokus saja sama tugas-tugasnya, lebih baik konsentrasi bekerja," ujar Pantas saat dihubungi detikcom, Sabtu (5/3/2016) malam.
PDIP menurut dia, masih melakukan proses penjaringan. Karena tahapan Pilkada DKI belum terjadwal, Ahok sambungnya tidak perlu mendesak parpol. "Diperkirakan tahapan pendaftaran bulan Juni dan PDIP selalu mengambil keputusan tepat pada waktunya," sambungnya.
Ahok punya kebebasan memilih maju secara independen atau memilih diusung parpol. PDIP juga masih melakukan kajian untuk memutuskan dukungan. Yang pasti, pasangan Ahok dan Djarot bagi Pantas sudah cocok.
"PDIP kan cukup mempunyai banyak kader, termasuk Ahok dengan apa yang sudah dilakukan dia di DKI Jakarta. Itu tidak luput dari pengamatan PDIP, maka dalam beberapa kesempatan PDIP selalu mengundang Ahok seperti rakernas dan ultah Ibu Megawati. Itu suatu kehormatan bagi Ahok," sambungnya.
Karena itu Ahok ditegaskan Pantas tak perlu curiga atau khawatir soal dukungan dari PDIP. Hubungan baik Ahok dengan PDIP termasuk Ketum Megawati Soekarnoputri menjadi sinyal positif bagi Ahok.
"Sudah ada indikasi positiflah dan PDIP obyektif melihat apa yang sudah dia lakukan di Jakarta , menurut PDIP cukup bagus. Tetapi Ahok juga jangan terlalu merendahkan partai, jangan terlalu merendahkan martabat parpol khususnya PDIP. Jangan jemawa," imbuh dia.
Apalagi Djarot yang jadi wagub Ahok punya posisi strategis di PDIP sebagai Ketua DPP Pengkaderan dan Organisasi. "Pasangan Ahok dan Djarot cukup bagus, kan begitu. Ya itu tadi, kalau kita membaca sinyal-sinyal itu positif seharusnya Pak Ahok yang langsung merasakan menerima sinyal-sinyal tersebut sudah harus paham dong itu," tutur Pantas.
Ahok sebelumnya menyatakan memberi waktu satu minggu kepada PDIP untuk mengeluarkan sikap terkait Djarot. Ia juga berencana mendeklarasikan diri untuk maju dalam Pilgub DKI dalam waktu dekat.
0 komentar:
Posting Komentar