ACEHPOKER hadir untuk Anda semua pecinta permainan kartu Poker Online yang khususnya berada di Asia
Situs Acehpoker Online Terpercaya - Waktu panen tiba. Samin ditemani putranya Dimas, berangkat ke kebun sawit, Ahad (22/5) sekitar pukul 14.00 WIB. Dari rumah, lokasinya tak begitu jauh. Mereka menggunakan sepeda motor.
Tak lama, ayah dan anak ini tiba di tujuan. Kegiatan panen dimulai. Hampir separuh sawit di kebun diturunkan dari pohon. ( Baca : Bonus New Member 10,000,- )
Dimas ingin ikut memanen. Remaja 12 tahun itu meminjam egrek (alat panen sawit) ayahnya. Lalu dia memanen sawit di pinggir kebun.
Baru beberapa sawit diegrek, kondisi galian seperti kuburan di sekitar sana mengusik konsentrasi murid kelas lima sekolah dasar ini. Kegiatan panen dihentikan sementara. Egrek dijatuhkan ke tanah. Dimas kemudian berlari ketakutan menuju ayahnya. Temuannya diadukan. “Ada galian tanah seperti kuburan,“ ungkap Dimas penuh curiga.
Lantaran masih ada sawit yang hendak dipanen, Samin tak mengacuhkan pengaduan putranya. Pria 53 tahun ini terus melanjutkan pekerjaan.
Namun karena Dimas terus merengek, warga Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya ini kemudian menuju lokasi yang disebut. Melihat cuma galian kecil yang diduga kuburan binatang, Samin kembali melanjutkan pekerjaan.
Kegiatan panen pun usai. Samin dan Dimas lalu menjual hasil panen di peron yang tidak jauh dari kebunnya. Di sana, Samin sempat cerita kecurigaan anaknya soal galian seperti kuburan itu kepada Budi. “Nanti kalau ada waktu saya akan melihat ke sana,” kata Budi.
Cerita soal galian tersebut sampai ke telinga Agus dan Edi. Lalu mereka melapor ke Andi Saputra, Ketua RT II RW IX, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya. Waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB.
Andi lalu mengumpulkan beberapa warga. Lalu mereka berbondong-bondong ke tempat yang mencurigakan tersebut.
Sesampai di tempat kejadian perkara, Sugiono langsung menggali pakai cangkul. Beberapa kali cangkul, dia menemukan kardus. Benda itu kemudian dikeluarkan dari lobang galian.
Sontak warga yang ada di sana dibuat kaget. Ternyata isi kardus adalah mayat bayi yang telah membusuk. Mayat dibalut selimut biru.
Secepatnya warga menghubungi polisi. Tak lama, polisi tiba dan mengevakuasi mayat bayi ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Kepala Ruangan Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Arifin Achmad dr Erwin Taslim menjelaskan bahwa jenis kelamin bayi perempuan tersebut lahirnya prematur. Beratnya tidak sampai 1 kilogram. ‘’Bayi itu meninggal dunia setelah dilahirkan,’’ jelasnya.
Diamankan
Senin (23/5) sekitar pukul 09.30 WIB, Andi Saputra melihat seorang ibu mengutip botol bekas di depan rumahnya. Seketika dia merasa ada yang aneh. Padahal empat hari sebelumnya, ibu itu dalam kondisi hamil.
“Sekarang kok perutnya mengempes. Bahkan baju yang dipakainya masih berdarah,“ heran Andi.
Andi kemudian memanggil wanita tadi dan menanyakan soal kehamilannya. “Kamu siap melahirkan?” tanya Andi.
Tanya itu hanya dijawab anggukan. “Mana bayi kamu? tanya Andi lagi.
Lantaran omongan ibu tadi tak begitu dimengerti, Andi kian menaruh curiga. “Kamu yang menguburkan bayi yang di kebun sawit?” tanya Andi.
Ibu tadi mengaku. Namun yang menggali tanah, disebutnya Restu.
Seketika itu juga Andi melapor ke Polsek Tenayan Raya melalui handphone. Polisi yang dihubungi, datang tak lama kemudian. Si ibu yang ngaku telah menguburkan anaknya lalu dibawa ke Polsek untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Agus, Ketua RT I RW IX membenarkan bahwa ibu tadi tinggal di lingkungannya. “Kalau ada gubuk yang kosong, di sanalah dia tinggal. Suaminya ditemukan tewas di dalam sumur tahun lalu,“ ujar Agus.
Diduga Hasil Hubungan Gelap
Pasca diamankan, wanita berinisial ME (48) langsung diamankan. Menurut pengakuannya, dia melahirkan di rumah Restu di Jalan Gunung Baru, Tenayan Raya.
Bayi yang baru lahir itu kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun karena tak ada biaya, si bayi dibawa pulang kembali ke rumah. Di perjalanan, bayi diketahui sudah meninggal.
Selanjutnya ME dan Restu menguburkan bayi itu. “Saat diselidiki, Restu sudah tidak ada di rumahnya,” ungkap seorang penyidik Polsek Tenayan Raya Brigadir Sairul Sadikin.
Masih dari hasil pemeriksaan, ME mengaku bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelapnya dengan Restu. Kini kasusnya masih penyelidikan lanjut.
Terpisah, Kapolsek Tenayan Raya Kompol Indra Rusdi ketika dikonfirmasi Pekanbaru MX membenarkan adanya penemuan mayat bayi tersebut. Namun ia membantah telah mengamankan seorang wanita yang diduga sebagai orangtua si bayi. ‘’Masih dalam penyelidikan. Kita belum ada mengamankan pelakunya,’’ kata Indra Rusdi saat dihubungi via seluler.
Harus Ditindak
Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Sri Rubianti meminta masyarakat lebih mengerti moral dan tidak membuang bayi ataupun menguburkannya dengan tidak layak. “Pendidikan religi tak harus pada saat usia dini saja, sampai tua pun harus tahu dan mengerti agar moral kita tidak dirusak oleh sesuatu yang tidak baik,” tegas Sri.
Politisi wanita dari Partai Gerindra ini berharap pelaku dari tindakan kejahatan seeprti ini ditindak tegas. “Orangtua atau pelaku pembuangan atau penguburan bayi secara tidak wajar harus dihukum. Agar ada efek jera untuknya dan orang lain yang memiliki niat yang sama.
Daftar Agen Poker Acehpoker Online terpercaya
Agen Acehpoker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar