Pemuda 17 tahun itu lebih memilih meneruskan pekerjaan ayahnya sebagai sopir angkutan desa. Dia baru belajar mengemudi dengan mobil pikap tua milik keluarga itu.
”Dia belajarnya belum sampai bawa penumpang. Baru berani mengangkut durian dari rumah ke pasar,” ujar Adida, ibunda Alfiansyah kepada Ilham Wancoko dari Jawa Pos.
Keluarga itu setiap hari mengandalkan angkutan desa untuk mendapatkan uang. Sehari, paling banyak hanya Rp 50 ribu yang dikantongi. ”Karena itu, saya juga berjualan sembako di rumah,” jelasnya. ( Situs Poker Online )
Penangkapan terhadap Alfiansyah pun benar-benar pukulan berat bagi keluarga tersebut. Sebab, Alfiansyah tidak menunjukkan gelagat yang berbeda saat Yuyun ditemukan meninggal. ”Sikapnya biasa saja,” ujarnya.
Kalau menjadi pelakunya, lanjut Adida, dia pasti ketakutan saat jenazah gadis 14 tahun itu ditemukan. Apalagi setelah polisi turun tangan. ”Nah, saat itu dia tidak kelihatan terpengaruh penemuan mayat. Seperti biasanya saja,” Agen Acehpoker online Terpercaya
Tentu bersikap tenang itu bukan jaminan bahwa Alfiansyah tidak bersalah. Begitu juga alibi Zakaria bahwa Zainal seharian di rumah saat Yuyun hilang juga tidak berarti bahwa anaknya tak terlibat. Apalagi, tak ada orang lain yang mendukung pernyataannya.
Tapi, di sisi lain, asas praduga tak bersalah harus tetap dijunjung seberapa pun marahnya semua orang gara-gara kekejian yang dialami Yuyun. Keadilan untuk remaja nahas itu hanya bisa tercapai jika pelaku sesungguhnya terungkap dan dihukum seberat-beratnya.
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Poker Judi Online Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Minimal Depo25.000
Di Agen Poker Terbaik Di Asia
Segera Daftarkan Diri anda sekarang !! dan Menang setiap hari nya bersama kami Agen Poker terpercaya
0 komentar:
Posting Komentar